Inklusi Center Karanganom, Klaten Bina 70 Difabel Jadi Atlet

Pembinaan dilakukan sejak dini.

Klaten, IDN Times - Kehadiran kaum difabelitas dan anak berkebutuhan khusus (ABK) di Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, kini tidak lagi menjadi beban di tengah-tengah keluarga.

Dengan adanya pengembangan program inklusi sosial di daerah ini, mereka memiliki harapan baru untuk bisa mandiri bahkan berprestasi seperti impian masyarakat pada umumnya.

Baca Juga: Melihat Desa Inklusi yang Bina ODGJ di Klaten, Mentas jadi Waras

1. Miliki 70 disabilitas yang siap dibina.

Inklusi Center Karanganom, Klaten Bina 70 Difabel Jadi AtletAltet para panahan hasil binaan Inklusi Center Karanganom, Klaten. (Dok/Istimewa)

Ketua Inklusi Center Kecamatan Karanganom - Bhakti Negeri (ICKK-BN), Sri Mulyo menyatakan dukungan aktif yang diberikan Pabrik AQUA Klaten sejak 2016 kepada ICKK-BN sangat berdampak positif bagi pelayanan para difabel dan anak berkebutuhan khusus di Kecamatan Karanganom. Menurutnya, hingga saat ini sudah ada 70 anak difabel dan berkebutuhan khusus (ABK) yang didampingi dan dibina di ICKK-BN.

“Mereka tidak hanya berasal dari Kecamatan Karanganom saja, tapi tersebar di Kecamatan Ngawen, Ceper, Tulung, bahkan ada dari luar yaitu Kecamatan Musuk dan Mojosongo dari Kabupaten Boyolali,” ujarnya, Kamis (21/9/2023).

Kata Sri Mulyo, berbagai pelayanan yang diberikan kepada para difabel dan ABK ini, di antaranya terapi, sanggar belajar dan bermain serta pembinaan beberapa jenis cabang olahraga seperti tenis meja, panahan atletik dan lainnya. Semua kegiatan ini dilakukan setiap hari Sabtu di Aula Kecamatan Karanganom. Kepada mereka diberikan pendampingan sampai ada perubahan.

Dia mencontohkan ABK yang belum bisa adaptif, dituntun hingga terlihat mulai ada perubahan. Kepada mereka dikasih belajar bermain dulu dan belajar kemandirian seperti mandi sendiri, makan sendiri, dan melepas baju sendiri.

“Setelah 2-3 bulan, yang awalnya di rumah saja, tapi setelah diberikan pendampingan, baik anak dan orang tuanya sangat merasakan adanya adanya perubahan perilaku yang membuat para ABK ini termotivasi untuk semangat lagi. Begitu juga yang terapi, anak yang tadinya belum bisa jalan setelah mengikuti terapi jadi termotivasi untuk semangat jalan,” tuturnya.

Dia mengutarakan untuk melakukan pendampingan kepada para difabel dan ABK ini, ICKK-BN dibantu oleh 15 relawan yang terdiri dari dua orang fisioterapis, satu terapis wicara, lainnya relawan untuk sanggar belajar dan bermain. “Kita juga pernah memberikan terapi kepada seorang anak yang belum bisa bicara di usianya yang sudah lima tahun dan sekarang anaknya mulai senang dan ada semangat untuk bisa bicara,” katanya.

2. Warga disabilitas didorong menjadi atlet.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Inklusi Center Karanganom, Klaten Bina 70 Difabel Jadi AtletAltet para panahan hasil binaan Inklusi Center Karanganom, Klaten. (Dok/Istimewa)

Menurut Sri Mulyo, ICKK-BN juga merangsang anak-anak difabel usia sekolah berusia 15-16 tahun dan mendorongnya untuk menjadi atlet difabel. Dia mencontohkan seorang anak remaja difabel bernama Sasa yang mengalami cacat fisik tangan tangan sejak lahir dari Desa Troso, Kecamatan Karanganom.

“Awalnya Sasa hanya berdiam diri di rumah saja sepulang sekolah. Tapi, saya memberi motivasi kepadanya agar mau ikut berolahraga dan mau ikut lomba di kejuaraan pelajar se-Jateng pada tahun 2021 lalu dan dia pun mengikutinya,” tutur Sri Mulyo.

Tidak sampai di situ, pada tahun 2022, Sasa sangat bersemangat untuk mengikuti lagi kejuaraan olahraga tingkat provinsi (Kejurprov). Dan pada 9-13 September mendatang, dia juga tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti Pekan Paralimpik Provinsi (Peparprov) mewakili Kabupaten Klaten.

Difabel lainnya yang mengalami cacat yang sama seperti Sasa adalah Widi dari Prambanan. Dia juga termotivasi untuk mengikuti perlombaan-perlombaan olahraga. Penyandang disabilitas fisik dengan perawakan tubuh pendek, Muhamad Raffi Purnomo dari Desa Sidowayah Kecamatan Polanharjo juga termotivasi untuk mengikuti terapi air dan diajari renang selama 1,5 tahun. Dia juga telah mengikuti beberapa perlombaan seperti Kejurprov 2022, Pekan Paralimpik Pelajar daerah Jateng dan berhasil menyumbangkan dua emas dan satu perak untuk Kabupaten Klaten.

3. Lakukan perekrutan atlet difabel.

Inklusi Center Karanganom, Klaten Bina 70 Difabel Jadi AtletPresiden Joko Widodo (kiri) bersama Menteri Sosial Agus Gumiwang K berbincang dengan siswa penyandang disabilitas asal Sukabumi Mukhlis Abdul Holik (kedua kanan) disela Peringatan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2018 (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Sementara itu, Ketua Komite Paralympic Klaten, Sriyono mengatakan pendampingan di bidang olahraga ini juga diberikan kepada difabel yang telah dewasa. Khusus untuk cabang panahan, ICKK-BN menyediakan fasilitas berlatih dan dukungan lainnya, terutama menjelang pertandingan tingkat daerah dan Nasional.

“Dengan mengikuti pendampingan di ICKK-BN, mereka tumbuh rasa percaya diri yang luar biasa. Termasuk para orangtua dan saudara-saudara mereka juga sangat bangga, karena meski anak-anak mereka difabel tapi bisa mengangkat martabat keluarga dan nama baik Klaten melalui prestasi olahraga yang mereka raih. Yang tak kalah penting adalah ada pengakuan dari masyarakat umum terkait prestasi anak-anak mereka,” tukasnya.

Plant Director AQUA Klaten, Novan Yulianto, mengatakan ICKK-BN juga memfasilitasi program pemberdayaan ekonomi bagi kamu difabel dengan memberikan dukungan dana usaha, seperti peternakan lele, bengkel, warung dan lainnya.

”Kami melihat peluang pengembangan pemberdayaan masyarakat disini, Kami juga melibatkan semua pemangku kepentingan yang terkait untuk bisa gotong royong membangun masyarakat. Kami berterima kasih kepada Pemerintah Daerah yang responsif juga apresiasi kepada Komisi Nasional Disabilitas yang turun langsung memberikan dukungan”, tutur Novan.

Saat ini, Kecamatan Polanharjo tengah melakukan perekrutan untuk atlet difabel panahan dari Polanharjo untuk dipersiapkan mengikuti Peparprov pada September mendatang. Desember 2022 lalu Komisi Nasional Disabilitas Republik Indonesia yang dikomandani oleh Komisioner Dante Rigmalia dan menyerahkan Anugerah Prakarsa Inklusi kepada Bupati Klaten Sri Mulyani dan Camat Polanharjo.

Baca Juga: Pekerja UMKM Eboni Klaten Bisa Beli Rumah Sendiri Berkat Digitalisasi

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya