5 Alasan Realistis saat Sering Ketakutan, Terjebak Nyaman di Dalamnya?

- Rasa takut dapat menjadi candu yang membuat seseorang terjebak dan nyaman dalam ketakutan tanpa alasan logis.
- Zona nyaman dapat membentuk seseorang menjadi takut untuk keluar dan mencoba hal baru, serta menolak perubahan hidup yang lebih baik.
- Rasa takut bisa dijadikan dalih untuk menghindari perubahan hidup yang menyeramkan, padahal sebenarnya seseorang memiliki kemampuan untuk melewatinya.
Siapa sih yang enggak pernah merasa ketakutan dalam hidupnya? Rasanya semua orang pernah mengalaminya, termasuk kamu. Bahkan, rasa takut ini menjadi tanpa bahwa yang sedang kamu hadapi ini hal yang luar biasa, bukan hal kecil yang remeh.
Sayangnya, masih banyak orang yang ternyata lebih memilih terjebak dalam rasa takut daripada berjuang untuk menaklukkannya. Saking seringnya merasa takut, sampai-sampai jadi ketakutan sendiri tanpa alasan yang logis. Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Langsung simak ulasannya berikut ini.
1. Kamu kecanduan akan rasa takut

Selayaknya candu akan hal negatif lainnya, tak jarang pelakunya dibuat tak bisa lepas dengan hal buruk terkait. Kamu yang sudah terlanjur masuk dan terjebak dalam lingkaran ketakutan. Maka, kamu akan terus saja merasa berputar-putar di dalamnya
Seolah kamu menemukan pintu keluar dari rasa takut. Padahal, kamu sendiri nyaman dalam rumah ketakutan. Seperti ciri-ciri candu pada umumnya, yakni makin lama, ya makin terbiasa, makin nyaman, makin tak mau lepas.
Bahkan, bisa jadi kamu tak sadar jika dibuat nyaman hingga makin bertambah level ketakutannya. Hal tersebut dibuktikan dengan kamu yang tak bisa hidup tanpa sekali saja mengatakan tidak takut akan suatu hal, terlebih hal baru. Itu semua bukti bahwa kamu kecanduan rasa takut dan tak bisa melepaskan diri darinya.
2. Terbiasa berada dalam zona nyaman

Sederhananya, seperti kamu yang terbiasa hidup di bawah ketiak orangtuamu. Mulai dari kebutuhan rasa nyaman, aman, hingga finansial sekalipun sudah siap tersedia dari orangtuamu. Alhasil, kamu jadi bergantung secara penuh ke orangtuamu, itulah yang disebut zona nyaman.
Jika sudah nyaman dan aman dalam zona yang menjamin serta menjanjikan kebahagiaan lahir dan batin tanpa usaha lebih. Maka, ketika ada penawaran yang butuh usaha, pun penawaran yang lebih baik, maka kamu tak ada segan untuk menolaknya secara langsung.
Mengapa demikian? Tentu karena zona nyaman telah membentuk kamu jadi pribadi yang takut untuk keluar dan mencoba dunia lain, yakni zona yang baru. Coba renungkan, zona nyaman versi kamu itu yang seperti apa? Bukankah itu juga yang membentuk karaktermu jadi takut seperti yang terjadi saat ini? Jawab dengan jujur, ya.
3. Terjebak akan trauma di masa lalu

Tak bisa dipungkiri, kisahnya sudah berlalu, masanya sudah usai, tapi lukanya masih saja membekas dan tak bisa hilang sakitnya hingga saat ini. Rasa trauma itu berhasil bikin kamu enggan membuka lembaran baru, apalagi mencoba hal terkait, pikirmu takut akan terluka lagi.
Mengantisipasi dengan waspada serta menjadikan masa lalu sebagai pembelajaran itu boleh saja, bahkan benar. Namun, terus terlarut di dalamnya itu yang jadi tidak biasa, bukankah sesuatu yang berlebihan itu tak pernah ada baiknya? Renungkan.
Jangan sampai rasa takut akan masa lalu jadi membuat kehidupanmu jadi stagnan di saat dunia yang luas ini terus berjalan, tanpa menunggu kamu siap terlebih dahulu. Jadi, mau belajar membuka lembaran baru atau mau terus terjebak ketakutan sembari melihat kehidupan orang lain yang terus berjalan maju?
4. Menikmati rasa takut sebagai dalih menghindari perubahan yang terasa sulit

Pernahkah kamu mempunyai sosok pahlawan yang bisa melindungi kamu dari segala hal yang membuatmu khawatir? Bisa jadi sosok itu ialah rasa takutmu. Ya, tanpa kamu sadari telah menjadikan rasa takut sebagai tameng untuk menghindari perubahan hidup yang terasa menyeramkan.
Alih-alih merasa tak mampu menjalani hal baru yang terasa sulit, kamu menggunakan rasa takut sebagai dalih untuk menghindarinya. Padahal, bisa jadi kamu punya kemampuan untuk melewatinya yang bisa membuat perubahan besar yang menakjubkan dalam hidupmu. Sayangnya, kamu sudah terburu-buru bilang tak mampu dengan berlindung di balik rasa takutmu itu.
5. Kurang memiliki semangat atau motivasi untuk keluar dari rasa takut

Ibarat nafsu makan, ketika kamu sedang sakit tentunya tak bernafsu untuk makan dengan lahap. Mau selezat, pun makanan favorit, jika tengah terbaring lemah, jelas tak akan nafsu untuk mengkonsumsi makanann, ya.
Hal serupa juga berlaku dalam rasa takut yang kamu alami. Oleh karena kamu sedang takut, kamu jadi tak nafsu untuk kehidupan yang berada di luar rasa takutmu itu. Yakni, tak ada semangat untuk menjalani kehidupan karena terbayang oleh rasa takut yang berlebihan.
Dengan kata lain, jika kamu ingin keluar dari rasa takutmu, temukanlah motivasi kuat yang bisa menjadikanmu nafsu menjalani kehidupan. Jadikan motivasi itu sebagai semangat untuk menerjang rasa takut demi tujuan besar yang hendak kamu capai, ya.