Menengok Kesibukan Bengkel Kepala Sapi di Semarang saat Idul Adha

02 Agu 2020, 09:00 WIB

Sejumlah warga Bustaman dapat order mengupas kepala sapi saat Idul Adha. Fariz Fardianto/IDN Times

Semarang, IDN Times - Kamidin berulang kali menyeka peluhnya saat ditemui IDN Times, selepas Salat Jumat (31/7/2020). Debu yang bertebangan di pinggir Jalan Mataram Semarang tak ia hiraukan.

Siang itu, semangatnya pantang surut untuk mengerjakan jasa mengupas kepala sapi. Dengan memakai sarung tangan, kedua tangannya cekatan tatkala mengupas kulit kepala sapi. Sebuah pisaunya yang tajam menguliti kepala sapi hingga bersih.

"Ini lagi bersihin kepala sapinya. Terus yang kakinya masih direbus biar gampang dikuliti," kata Kamidin tatkala membuka obrolan dengan IDN Times.

1. Kamidin ajak anak dan istrinya untuk jadi tukang pengupas kepala sapi saat Idul Adha

Warga Bustaman saat menguliti kepala kambing. Fariz Fardianto/IDN Times

Menurutnya perayaan Idul Adha jadi momen baginya untuk meraup untung berlipat. Seakan tak mau kehilangan berkah saat hari raya, Kamidin pun mengajak anak dan istrinya untuk membantu mengupas kulit kambing.

"Dari jam sepuluh tadi sampai sekarang, sudah mengupas empat kepala sapi. Terus ada juga dua kepala kambing. Sampai sekarang sudah dapat enam," jelas warga Kampung Bustaman tersebut.

2. Seharian Kamidin meraup penghasilan Rp900 ribu

Sebelum dikupas, kepala sapi dan kambing direbus sampai dagingnya empuk. Fariz Fardianto/IDN Times

Namun, ketimbang situasi tahun lalu, ia menganggap Idul Adha tahun 2020 cenderung sepi. Sebab, selain terbentur dengan waktu ibadah salat Jumat, masyarakat Semarang juga tak bisa leluasa menikmati hari raya kurban di tengah masa pandemik COVID-19.

Seharian ini ia telah mengantongi uang Rp900 ribu dari upah menguliti kepala kambing dan sapi.

"Suasananya sekarang agak sepi, Mas. Kan bareng sama Jumatan. Lagian kan ada musim pandemik. Masjid-masjid yang besar biasanya baru ngirim kepala sapi sama kambingnya besok Sabtu. Mudah-mudahan besok bisa dapat orderan yang banyak," akunya.

3. Bustaman sejak ratusan tahun dikenal sebagai sentra jagal hewan

Para ibu juga ikut jadi tukang pengupas kepala sapi saat Idul Adha. Fariz Fardianto/IDN Times

Kemampuannya membersihkan kepala kambing sudah diasah sejak remaja. Terlebih lagi, di tempat tinggalnya Kampung Bustaman sudah kesohor sejak puluhan, bahkan ratusan tahun silam sebagai pusatnya para jagal hewan.

"Sudah dari remaja jadi tukang kupas kepala hewan kurban. Yang paling sulit itu ya pas bersihin kepala kambingnya. Harus benar-benar bersih sampai ke dalam otaknya," ujar pria 48 tahun ini.

4. Warga dapat upah Rp300 ribu setiap mengupas kepala sapi. Untuk kepala kambing diberi upah Rp75 ribu

Warga dapat upah bervariasi dari mengupas kepala sapi dan kambing. Fariz Fardianto/IDN Times

Sedangkan, Rustini, warga Bustaman lainnya mengaku butuh keahlian khusus untuk membersihkan kepala sapi sampai bersih.

Keluarganya yang sudah turun temurun menggeluti jasa bengkel kepala sapi ini berkata untuk merebus kepala sapi di dalam air mendidih juga memerlukan ketepatan waktu yang pas.

"Kita gak boleh kelamaan merebusnya. Soalnya pasti dagingnya jadi keras. Jadinya ya instingnya harus benar-benar terasah. Biasanya kalau merebus kepala sapi sebelum dikuliti itu sekitar setengah jam," terangnya.

Nur Taufik juga mengungkapkan hal serupa. Untuk setiap mengupas kepala sapi, ia dan rekan-rekannya dapat upah Rp300 ribu. Sementara untuk sebuah kepala kambing, ia dapat upah Rp50-75 ribu.

"Kalau dulu biasanya dapat orderan ngupasin 20 kepala sapi sama kambing. Karena ada Corona, saya cuma dapat tujuh kepala aja," ujarnya.