Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
cuplikan film Thor:Love and Thunder (dok. Marvel Studios/Thor: Love and Thunder)

Baik kamu menyukai film-film superhero atau tidak, pastinya kamu sudah tidak asing lagi dengan nama Marvel. Studio Marvel memang telah mengeluarkan berbagai film ikonik yang memiliki dampak besar ke dalam sejarah dunia perfilman.

Di mulai dari film pertamanya yaitu Iron Man, kemudian suksesnya film Avengers pertama, berlanjut hingga ramainya film Avengers: Endgame sebagai salah satu film terakhir di fase ketiga Marvel Cinematic Universe.

Studio Marvel terkenal memiliki fanbase yang cukup solid. Buktinya, film-film mereka selalu mendapatkan pendapatan yang besar mulai dari tahun 2008 hingga sekarang.

Namun sayangnya, akhir-akhir ini terlihat adanya penurunan antusiasme penonton terhadap film-film Marvel.

Beberapa filmnya yang diharapkan sukses justru tidak mendapat sambutan sebaik yang diharapkan.

Beberapa fans bahkan berkata bahwa Marvel sedang memasuki “flop era”, dan mereka berpikir hal ini bisa dikarenakan adanya “superhero fatigue”.

1. Apa itu "superhero fatigue"

ilustrasi orang menonton film (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Singkatnya, istilah superhero fatigue terjadi ketika para penonton menjadi bosan dengan film-film superhero. Hal ini bisa terjadi baik ke penonton biasa, pecinta film secara umum, ataupun fans daripada franchise film superhero itu.

Mereka menjadi tidak bersemangat untuk menonton film superhero, dan beberapa bahkan muak terhadapnya. Mereka yang tadinya selalu menunggu-nunggu film superhero kesayangan mereka tayang justru menjadi tidak acuh.

2. Kenapa bisa ada superhero fatigue

Memang, beberapa ahli film mengatakan bahwa superhero fatigue sudah menjadi hal yang tidak dapat terelakkan, apalagi dalam franchise besar seperti MCU. Superhero fatigue di fans MCU sendiri bisa jadi disebabkan karena adanya terlalu banyak film dan seri TV yang dikeluarkan dalam waktu berdekatan. Penonton jadi seakan tidak punya waktu untuk menikmati dan menyerap semua cerita yang dikeluarkan.

Banyaknya film dan seri yang keluar juga menyebabkan terlihatnya penurunan mutu dalam penulisan film. Ada continuity error, hilangnya character development dari beberapa karakter, dan ketidak jelasan akan arah dari universe ini. Mutu CGI pun juga jadi berkurang.

3. Memang seberapa parahnya superhero fatigue itu

penilaian film Thor: Love and Thunder pada situs IMDb (dok. IMDb)

Menurut survey yang dilakukan Morning Consult, minat penonton fans Marvel menurun sebesar 5% dari tahun 2021 ke 2022. Besaran penurunan yang sama juga terlihat di penonton biasa.

Di tahun 2022, hanya sebanyak 59% penonton biasa yang ikut dalam survey mengatakan mereka menikmati film superhero.

Dampak superhero fatigue juga bisa terlihat dari penerimaan penonton pada film-film MCU. Salah satu film terbaru, Thor: Love and Thunder, hanya mendapatkan skor 6,6 dari 10 di IMDb dan 65% di Rotten Tomatoes. Nasib yang sama juga melanda seri TV terbaru mereka, yaitu She-Hulk: Attorney at Law yang hanya mendapat skor 5 di IMDb.

4. Terus dampaknya apa?

ilustrasi orang menonton film (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Terlepas dari adanya superhero fatigue, genre film superhero masih menjadi salah satu favorit para pecinta dunia perfilman. Itu bisa dibuktikan dengan besarnya pendapatan yang didapatkan setiap film walaupun dinilai sebagai film yang flop atau gagal.

Tapi, jika superhero fatigue ini terus berlanjut, bisa-bisa fans setia MCU akan kehilangan rasa cinta mereka dengan film-film Marvel. Marvel akan kehilangan fanbase-nya. Semua kerja keras yang sudah dibangun selama 14 tahun bisa sirna jika tidak ada perubahan untuk mengatasi superhero fatigue ini.

Untuk sekarang, para fans MCU hanya bisa berharap akan adanya peningkatan mutu film meskipun dengan begitu mereka tidak bisa mendapatkan film-film sebanyak sekarang. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu juga mengalami superhero fatigue?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team