Mengenal Virus Dengue, Penyebab Demam Berdarah pada Manusia 

Mengutip laman Nature, virus Dengue pertama kali diidentifikasi pada tahun 1943. Kala itu, dua ilmuwan asal Jepang, Ren Kimura dan Susumu Hotta mempelajari sampel darah pasien yang diambil sepanjang Epidemi Dengue pada 1943 di Nagasaki. Keduanya berhasil mengisolasi virus Dengue yang dikenal dengan DENV-1. 

Dilihat dari klasifikasi taksonominya, virus Dengue termasuk ke dalam genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Genus Flavivirus sendiri meliputi sejumlah virus yang menginfeksi manusia dengan penyebaran melalui nyamuk dan kutu. Studi dari sejumlah sekuens menunjukkan nenek moyang Flavivirus berasal dari Afrika. Beberapa virus yang termasuk di dalam genus ini yaitu virus penyakit kuning (Yellow Fever Virus), West Nile virus, Japanese Encephalitis virus, dan Zika Virus.

Melansir PubMed Central, virus Dengue awalnya tidak menginfeksi manusia, melainkan hanya menginfeksi nyamuk. Ia kemudian berevolusi serta mulai beradaptasi pada primata tingkat rendah dan manusia sekitar 1500-2000 tahun yang lalu. Virus Dengue tergolong sangat adaptif dengan inangnya, terlebih didukung dengan nyamuk sebagai vektornya membuat penyebaran virus ini berlangsung cepat.

Hingga kini, telah diidentifikasi 4 macam virus Dengue yaitu DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Keempat virus ini memiliki komposisi genetik yang identik yakni sekitar 65%. Sehingga walaupun berbeda jenis, jika menginfeksi manusia akan menghasilkan simtom klinis yang sama. 

Meski begitu, masing-masing virus mempunyai interaksi berbeda dengan antibodi pada serum darah manusia. Mengutip PubMed Central, tipe DENV-1 merupakan yang pertama kali berhasil diisolasi. Strain DENV-2 diisolasi di New Guinea. Sementara DENV-3 dan DENV-4 diisolasi dari pasien penyakit hemoragik selama pandemi di Manila, Filipina pada 1961.

Seperti virus pada umumnya, virus Dengue memiliki struktur yang cukup sederhana. Virus ini mempunyai bentuk silindris dengan diameter hanya sekitar 50 nm. Adapun bagian-bagian virus Dengue seperti dikutip laman Nature yaitu:

• Inti sel berupa nukleokapsid. Nukleokapsid sendiri tersusun dari genome dan protein kapsid yang membentuk struktur berupa cangkang.
• Selubung virus, berupa lapisan ganda lipid yang melindungi inti virus. Pada selubung virus, terdapat protein E dan M yang membentuk lapisan pelindung. Lapisan ini berfungsi mengatur masuknya virus ke sel manusia.

Virus memerlukan sel inang untuk dapat berkembang biak atau mereplikasi diri. Maka dari itu, virus biasanya akan menginfeksi makhluk hidup. Adapun proses infeksi virus Dengue pada manusia seperti dilansir laman Nature yakni sebagai berikut:

• Virus menempel pada sel kulit manusia. Sebagai respon, membran kulit akan terlipat mengelilingi virus, membentuk kantong yang meliputi sekeliling virus atau dikenal dengan endosom.
• Endosom digunakan sel untuk mengambil partikel dan molekul besar dari luar sel dan memasukkannya ke dalam sel. Virus yang berada dalam endosom akan membajak endosom sehingga bisa masuk ke sel inang.
• Setelah berhasil memasuki sel, virus menembus masuk lebih dalam dengan memanfaatkan endosom. Ketika endosom telah berada jauh di dalam sel yang lingkungannya asam dan memperoleh muatan negatif, selubung virus bergabung dengan membran endosom. Proses ini akan melepaskan nukleokapsid ke sitoplasma sel.
• Di sitoplasma, nukleokapsid melepaskan RNA virus yang kemudian akan mengambil alih kendali sel inang dan menggunakan sel inang untuk bereplikasi.
• Virus yang terbentuk bergerak melalui kompleks aparatus golgi, tempat ia mengalami pematangan dan berubah menjadi menular, lalu dilepaskan keluar sel dan siap menginfeksi sel-sel inang lainnya.

Virus Dengue merupakan salah satu virus yang cukup populer karena menjadi penyebab penyakit demam berdarah. Meskipun ukurannya sangat kecil, jika sampai menginfeksi manusia dapat berakibat fatal. Untuk menghindari infeksi virus ini, pastikan meminimalisir penyebaran nyamuk Aedes Aegypti dengan menjaga lingkungan tetap bersih dan mencegah adanya genangan air yang berpotensi sebagai habitat nyamuk.