Alunan gending Jawa terdengar lamat-lamat dari dalam Gedung Kesenian Ki Narto Sabdho, Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Jalan Sriwijaya Semarang. Tepat dibawah panggung pertunjukan, terdapat sejumlah wanita dan laki-laki yang tengah tekun bermain karawitan.
Tangan renta itu tampak lihai saat menabuhkan peralatan musim gamelan. Para ibu duduk bersimpuh. Sementara beberapa pria bersila sembari bermain gong dan kenong.
Suara demung, sarong, kenong, gong ditambah tabuhan kendang pun saling bersaut-sautan hingga menggema di seluruh ruangan.
Karena saat ini masih suasana pandemik COVID-19, maka mereka bermain karawitan dengan memakai masker. Tampak para pemain karawitan yang rata-rata sudah lanjut usia (lansia) atau dalam bahasa Jawa sering disebut dengan poro wini sepuh, sedang giat latihan.
"Ketimbang di rumah banyak nganggurnya, mendingan ikutan latihan di sini, Mas. Enak juga bisa kumpul bareng teman-teman yang sudah pada pensiun," kata Purwanti, seorang perempuan yang kebagian memainkan demung saat berbincang dengan IDN Times, Kamis (5/11/2020).