Data Grafis Kementerian PUPR (IDN Times/Aditya Pratama)
Sejalan dengan hal tersebut, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam keterangan resminya menyatakan berkomitmen meningkatkan kemudahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk memiliki hunian layak melalui bantuan pembiayaan perumahan.
Bank Tabungan Negara (BTN) sebagai salah satu pelaku utama ekosistem perumahan di sisi demand, khususnya dalam penyaluran program bantuan perumahan saat ini didorong untuk lebih aktif mempromosikan program penyediaan perumahan bersubsidi.
Pada tahun 2022, Kementerian PUPR mengalokasikan program bantuan pembiayaan perumahan yang direncanakan sebesar Rp28 triliun. Dana sebesar itu bakal disalurkan melalui empat program subsidi perumahan. Masing-masing lewat Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebanyak 200.000 unit, Bantuan Pembiayaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT) 24.426 unit, Subsidi Selisih Bunga (SSB) 769.903 unit serta Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) 200.000 unit.
"Untuk penyaluran Kredit Perumahan Rakyat (KPR) bersubsidi pada tahun 2022, Kementerian PUPR akan lebih fokus untuk mendorong stakeholder, khususnya perbankan dan pengembang agar memperhatikan kualitas perumahan, yang bisa dituangkan dalam perjanjian kerjasama," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam sambutan HUT KPR BTN Ke-45 di Jakarta, Jumat (10/12/2021).
Menteri Basuki mengucapkan terima kasih kepada BTN sebagai salah satu bank penyalur subsidi pemerintah di sektor perumahan dalam rangka mendukung pemulihan ekonomi nasional, khususnya pada masa perlambatan sektor properti akibat pandemik.
Pihaknya mengatakan demi mewujudkan perumahan yang berkualitas dibutuhkan dukungan BTN sebagai Lembaga Jasa Keuangan serta BUMN yang sejak awal berkomitmen mendukung pemenuhan kebutuhan perumahan.
Sedangkan untuk alokasi pembiayaan perumahan pada 2021 melalui dana FLPP terealisasi sebesar 157.500 unit, SSB untuk 859.582 unit, SBUM 157.500 unit, dan BP2BT sebanyak 18.950 unit. Kinerja Program Sejuta Rumah menunjukkan tren yang semakin postif setiap tahunnya, kecuali dua tahun terakhir akibat pandemik COVID-19.
"Saya juga berharap BTN dapat bersama-sama mengawasi kualitas dan menyediakan perumahan yang layak huni, serta melakukan pengawasan dan evaluasi dalam proses kepemilikan rumah melalui KPR yang dijalankan," ujarnya.