Puasa Syaban dapat dikerjakan yakni sebagai berikut:
Pertama yaitu melafalkan niat puasa Syaban di hati. Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan.
Sebagaimana puasa sunnah lainnya, niat puasa Syaban dapat dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh.
Niat puasa Nisfu Syaban yakni نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى Nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Sya’ban karena Allah ta’âlâ.
Kedua mengerjakan makan sahur yang lebih utama dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
Ketiga, melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya.
Keempat, lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.
Kelima, segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib. (Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyyatul Bâjuri ‘alâ Ibnil Qâsim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, h. 292-294).