Nitya Ade Santi saat melakukan penelitian di Jambi. (Dok/Istimewa)
Saat ini, Niyta bekerja sebagai tenaga ahli Indonesia Forestry and Other Land Use (FoLU) Net Sink di bawah naungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Nitya menekuni bidang Geographic Informatioan System (GIS), Remote Sensing, Perencanaan Hutan, serta Pemantauan dan Inventarisasi Hutan.
Linier dengan bidangnya, Nitya ternyata bercita-cita menjadi guru besar atau profesor di usianya ke 35 tahun. Ia juga berkeinginan meneliti soal remote sensing. Yakni program citra satelite yang mempermudah untuk melakuakan monitoring suatu wilayah.
"Aku spelisasinya di citra salelit gitu jadi pengen kayak kegiatan-kegiatan monitoring yang dilakukan di hutan itu bisa dilakukan dengan jauh lebih mudah gitu jadi gak perlu monitoring harus ke Kalimantan gitu, jadi bisa dilihat dari citra satelit," jelasnya.
"Seumpama ada kebakaran, longsor, banjir gitu gak perlu harus datang dulu baru tahu yang terjadi itu apa, kan kita bisa tau memanfaatkan teknologi-teknologi yang sudah ada, sebenarnya dasarnya udah ada tapi perlu dioptimalkan dan lebih diimprove," imbunya.
Doktor termuda IPB asal Sragen itu juga berpengalaman sebagai asisten profesor dalam mengampu mata kuliah Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk Pengelolaan Sumber Daya Hutan, Analisis Citra Digital untuk Pengelolaan Sumber Daya Hutan, Perencanaan Hutan, Pengambilan Keputusan untuk Kehutanan.