Seorang wanita ikut menerbangkan uang arwah di Gedung Rasa Dharma Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Ritual Toa Pek Kong diawali dengan membersihkan altar Dewa Dapur yang terletak di ruang paling belakang Gedung Rasa Dharma. Andi berdoa di depan altar Dewa Dapur bersama umat lainnya.
Dengan meletakan beberapa hio, Andi merapalkan sejumlah doa di altar Dewa Dapur. Kemudian Andi menerbangkan sejumlah uang arwah di atas tampah dan didoakan tepat di depan pintu untuk memanggil kembali para dewa.
Ritual selanjutnya dengan membersihkan altar kongco Lou Koen Ya atau Dewa Musik yang terletak di lantai dua. Uniknya ada sebuah simbal dan kenong yang ditabuh untuk mengiringi rangkaian doa di depan Dewa Musik.
"Dewa Musik Lou Koen Ya menjadi ikon di Rasa Dharma karena menjadi penjaga kebudayaan sekaligus simbol dari Perkumpulan Boen Hian Tong sebagai salah satu komunitas kebudayaan Thionghoa tertua di Indonesia," paparnya.