Bentuk rumahnya bercorak akulturasi Melayu dan kolonial Belanda. Tinggi pondasi rumahnya jauh di atas pemukiman yang ada di sekitarnya.
Dengan daun pintu yang lebar ditambah ventilasi yang besar seolah menyiratkan bahwa bangunan tersebut teramat mewah pada masanya. Deretan rumah tersebut banyak ditemukan di Kampung Kulitan, Jalan Mataram, Kecamatan Semarang Timur.
Ketika IDN Times berbincang dengan Muhammad Fachri, salah satu penghuni rumah mengaku selama ini masih banyak rumah bergaya Melayu yang terjaga keasliannya.
"Mayoritas di rumah Kulitan itu peninggalannya Tasripin, pada awal tahun 1919 dia tuan tanah yang menguasai wilayah Kota Semarang bagian bawah. Jadi, jangan heran kalau hampir semua bangunan di jalan perkotaan miliknya Tasripin. Rata-rata bangunan warisannya banyak yang disewakan, dihibahkan dan ada juga yang dijual," kata Fachri, Selasa (27/7/2021).