Semarang, IDN Times - Suhu udara yang panas di Kota Semarang tak menyurutkan niat Sumiat untuk mengais rezeki. Sedari pagi, pria berkulit legam tersebut sudah menyusuri puluhan gang sempit di sejumlah kelurahan.
Di usianya yang tak muda lagi, langkah kakinya masih gesit. Siang itu, ia mampir di Jalan Menoreh. Ia membawa sejumlah tongkat besi saat rutin keliling kampung. Tongkat yang menyerupai bentuk payung itulah yang jadi peralatannya tatkala sedang memperbaiki payung milik warga yang rusak.
"Setiap hari kerjaan saya nyervis payung, berangkat dari rumah pagi-pagi, seringnya satu rombongan sama teman sekampung," aku pria asli Kecamatan Boja, Kendal tersebut, Rabu (30/9/2020).