Matahari sudah bergerak keatas ubun-ubun ketika Wasito tampak bergegas memindahkan tumpukan wadah berisi kawanan burung di pelataran Klenteng Tay Kak Sie Semarang.
Tepat dibawah patung Laksamana Cheng Ho, beberapa kali ia menyeka peluhnya sambil kedua tangannya cekatan menata wadah tersebut. Meski cuaca terik, pria 44 tahun tersebut setia menanti pembeli yang mampir membeli dagangannya.
"Pandemik begini gak bisa dijagain. Seharian ini sudah laku 220 ekor. Ya lumayan dapatnya Rp150 ribu. Biasanya ramainya pas momen perayaan ibadah di klenteng atau akhir pekan," katanya ketika ditemui IDN Times, di depan Klenteng Tay Kak Sie, Senin (7/6/2021).