Semarang, IDN Times - Pemerintah Kota Semarang mulai berupaya mengurangi kontak fisik antara warga dan pegawai di kantor dinas untuk menekan resiko penularan COVID-19. Salah satu upayanya dengan mengoperasikan dua robot untuk mendukung pelayanan bagi warga Ssmarang di gedung Balai Kota maupun Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, mengungkapkan pengoperasian dua robot tersebut merupakan hasil kerjasama dengan Universitas Diponegoro (Undip) mengingat selama ini kampus tersebut dikenal memiliki sistem pengembangan dan penelitian untuk mengurangi penularan virus Corona.
"Saat saya menyaksikan wisuda Undip ke-159 dengan peraga robot menggantikan kehadiran wisuda, itu jadibmenggugah kami untuk bekerjasama dengan riset Undip dalam penanganan pandemik COVID-19," kata Hendi, sapaan akrabnya dalam keterangan resmi yang diterima IDN Times, Kamis (17/9/2020).
Menurut Hendi, saat ini terdapat dua robot yang telah dipermak menjadi sosok denok dan kenang. Nantinya, lanjutnya dua robot itu akan ditaruh di lobi Balai Kota dan kantor DPM-PTSP.
Lebih lanjut, ia menyampaikan keberadaan robot itu diharapkan bisa membantu pelayanan bagi warga Semarang secara optimal. Hal ini, sekaligus membantu percepatan penanganan pandemik dengan menghindari kontak langsung.
Sedangkan, Rektor Undip Prof Yos Johan Utama menyebutkan bila kedua robot yang dipakai oleh Pemkot diberi nama SEBEMOT yang berarti singkatan dari Semarang Best Mayor Robot untuk robot berpenampilan laki-laki. Namun, untuk robot perempuannya dinamai SEBEVIMOT atau kepanjangan dari Vice Mayor Robot.
"Ini jadi apresiasi untuk prestasi Pemkot Semarang dalam membangun kota Semarang dan upaya penanganan COVID-19," jelasnya.
Pihaknya yang telah meneken kerjasama dengan Pemkot untuk penelitian dan pengembangan teknologi pandemik berharap nantinya banyak memberi manfaat guna mempercepat penanganan COVID-19 di Semarang.
Selain robot yang akan dipakai di pos pelayanan publik, inovasi lain dari Undip berupa perlengkapan Zeta Green.
Ia menyebut bahwa Zeta Green merupakan alat penjernih udara yang menggunakan teknologi plasma sehingga dapat menjernihkan udara kotor dan membasmi virus dan bakteri. "Ke depannya, Undip akan terus berinovasi dengan memanfaatkan bantuan Pemkot Semarang dengan menggunakan laboratorium pengembangan riset dan teknologi," pungkasnya.