Pandemik, Batalyon Infanteri 405 Banyumas Panen 8 Ton Bawang Merah

Cara TNI Bangun Ketahanan Pangan dari Balik Barak

Banyumas, IDN Times - Batalyon Infanteri 405/Surya Kusuma Wangon Banyumas merayakan kerja keras beberapa bulan terakhir. Tiga hektare lahan yang ditanami benih bawang merah kurang lebih tiga bulan lalu kini masuk masa panen.

Baca Juga: Pelaku Pengecat Cabai Merah di Pasar Banyumas Ditangkap di Temanggung

1. Bertani bawang merah untuk penuhi kebutuhan prajurit

Pandemik, Batalyon Infanteri 405 Banyumas Panen 8 Ton Bawang MerahLetkol Inf Andi Afandi, Dandim 0703/ Cilacap (kanan) menunjukkan mentimun hasil panen raya di Batalyon Infanteri 405/Surya Kusuma Wangon, Banyumas, Kamis (4/2/2021)./Foto:Rudal Afgani

Dari lahan yang berada persis di belakang markas Batalyon itu, para prajurit diperkirakan mendapatkan hasil sekitar 8 ton. Batalyon memanfaatkan hasil panen untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para prajurit.

"Hasil sebanyak itu kan tidak habis dikonsumsi semua, sisanya didistribusikan ke pasar sekitar," kata Komandan Brigif-4/Dewa Ratna, Kolonel Inf Endar Setyanto usai panen raya di Batalyon Infanteri 405, Kamis (4/2/2021).

Bercocok tanam menjadi cara TNI mewujudkan ketahanan pangan. Lebih jauh, ini menjadi cara TNI memotivasi para petani agar tetap produktif ditengah pandemik COVID-19.

"Kami mengajak anggota memenuhi kebutuhan sendiri, jangan hanya teriak-teriak harga mahal. Dengan cara ini kami juga mengajak masyarakat memenuhi kebutuhannya sendiri," ujar dia.

2. Menggunakan pupuk organik produksi kelompok binaan TNI

Pandemik, Batalyon Infanteri 405 Banyumas Panen 8 Ton Bawang MerahBawang merah hasil panen raya di Batalyon Infanteri 405/Surya Kusuma Wangon, Banyumas, Kamis (4/2/2021)./Foto:Rudal Afgani
Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Panen raya perdana ini menjadi bahan evaluasi untuk masa tanam berikutnya. Terutama untuk mengujicoba pupuk organik yang diproduksi kelompok binaan TNI.

Pertanian bawang merah ini menggunakan tiga jenis pupuk, antara lain hidro organik, siloid, dan ZN05. Pupuk ini merupakan produksi PT Kartika Jaya.

Selain bawang merah, pagi itu mereka juga panen mentimun. Batalyon menggunakan 1 Ha lahan untuk tanaman mentimun.

"Total lahan 8 Ha, tapi baru 5 Ha yang dimanfaatkan. Dari 5 Ha ini, 3 Ha untuk bawang merah, 1 Ha untuk timun, dan 1 Ha lagi untuk kacang panjang. Berikutnya kami minta semua lahan dimanfaatkan agar lebih produktif," ujar Kolonel Endar.

3. Jadi role model untuk petani banyumas

Pandemik, Batalyon Infanteri 405 Banyumas Panen 8 Ton Bawang MerahMentimun hasil panen raya di Batalyon Infanteri 405/Surya Kusuma Wangon, Banyumas, Kamis (4/2/2021)./Foto:Rudal Afgani

Ketua DPRD Banyumas, dr Budhi Setiawan, mengatakan jika hasil panen lebih menguntungkan dibanding komoditas pertanian lain, maka bukan tidak mungkin para petani akan beralih menanam bawang merah.

"Ini kan hal yang baru ya, petani kita tidak biasa menanam bawang merah. Tapi kalau biaya produksinya efisien dengan sistem tanam ini, maka petani kita bisa beralih menanam bawang merah," kata Budhi.

Menurut Budhi, untuk permulaan petani bisa belajar dari cara budi daya bawang merah ke prajurit Batalyon 405. Setelah menguasai metodenya, mereka bisa mengmbangkan sendiri di lahan masing-masing.

Baca Juga: Penyintas COVID-19 di Banyumas Terkendala Saat Donor Plasma Darah

Topik:

  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya