Ilustrasi tadarus (IDN Times/Prayugo Utomo)
Di masa tuanya selain fokus fokus ibadah, Ia juga mengikuti berbagai kegiatan sosial. Di antaranya menjadi orang tua asuh, menyantuni fakir miskin dan yatim piatu, membantu pembangunan musala atau masjid.
Soeharto berharap, agar terus dapat meningkatkan kualitas ibadah, baik ibadah mahdhoh, maupun ibadah social sebagai wujud menunaikan kewajiban hablun minalloh dan hablun minannas.
“Terlebih sejak musibah haji di Colombo itu, saya seperti dilahirkan kembali. Itu rahmat, taufiq, dan hidayah yang harus selalu saya syukuri. Saya ingin menyukuri nikmat itu dengan memperbaiki ilmu, iman, dan amal sesuai kemampuan, sampai Alloh memanggil saya kapan pun. Wallohu a’lam,” ujar Soeharto.