Fobia merupakan perasaan takut yang berlebihan terhadap benda maupun keadaan tertentu yang dapat mengganggu hingga menghambat kehidupan penderita.
Beberapa fobia disebabkan oleh trauma masa lalu yang membuat penderita terguncang.
Dari beberapa macam fobia, salah satu yang paling populer dalam dunia anime adalah androfobia, suatu ketakutan terhadap laki-laki.
Fobia ini kerap diderita oleh perempuan, begitu pun beberapa karakter anime di bawah ini. Kira-kira siapa saja?
Atena Saotome sudah biasa terlindungi sebab dia hidup dengan berjauhan dari laki-laki. Oleh sebab itu, dia tidak tahan dekat dengan laki-laki.
Dia pun bisa mimisan parah hingga pingsan jika terlanjur disentuh oleh lawan jenis. Dengan kata lain, dia menderita androfobia akut.
Karena suatu hal, Atena harus mau menerima Koshi Nagumo sebagai pengurus asrama. Awalnya, dia menentang, tetapi dia sedikit luluh dengan kebaikan hati Koshi.
Lambat laun, dia mulai berani mengatasi fobia yang dia miliki hingga Koshi menjadi satu-satunya laki-laki yang bisa menyentuhnya tanpa membuat dia mimisan.
Yui Kiriyama sangat terampil dalam karate, bahkan bisa mengalahkan setiap laki-laki yang ada di dojo ketika dia SMP.
Namun, dia hampir mengalami tindakan tidak senonoh pada tahun ke-3. Meskipun dia memiliki ilmu karate, dia nyaris tidak sanggup melarikan diri.
Semenjak itu, Yui mengidap androfobia. Dahulu, dia selalu percaya diri bahwa dia adalah sosok yang paling hebat.
Dia bisa mengalahkan siapa pun. Namun, trauma masa lalu membuat dia berubah. Ketika dia berada di dekat teman laki-laki, dia harus bersusah payah untuk menyembunyikan dirinya yang bergetar ketakutan.
Emilia Mikogami atau Himiko merupakan putri dari pemimpin yayasan Schwatz. Dia selalu membawa stun gun alias alat kejut listrik ke mana pun dia pergi.
Dia melakukan kebiasaan tersebut sebab dia takut disentuh oleh laki-laki.
Sama seperti Yui Kiriyama, Himiko takut terhadap laki-laki akibat masa lalu yang kelam. Maka dari itu, dia tidak bisa memercayai semua laki-laki.
Jika dia harus berada di situasi yang sama dengan situasi masa lalu, dia akan bunuh diri bersama pelaku menggunakan Timer BIM.
Lahir dari keluarga bangsawan yang mengidamkan anak laki-laki, Yagyuu Kyuubei dibesarkan oleh sang ayah layaknya seorang laki-laki sebab sang ayah berpikir bahwa perempuan tidak cukup baik untuk memimpin keluarga. Akibatnya, dia kerap dicemooh oleh teman-teman semasa kecil.
Suatu hari, Yagyuu bertemu dengan Tae Shimura. Dia mengagumi kepribadian Tae yang kuat, tetapi feminim.
Dia pun jatuh cinta kepada Tae. Dia mencoba untuk memperjuangkan perasaannya, tetapi dia menyerah setelah arc Yagyuu. Meskipun begitu, dia masih menaruh minat kepada Tae.
Inami Mahiru menderita androfobia yang cukup parah. Dia mengidap ketakutan berlebih tersebut bukan disebabkan oleh trauma, melainkan sang ayah.
Dia dididik oleh sang ayah untuk menjauhi laki-laki, bahkan menganggap laki-laki adalah penjahat.
Inami juga mengalami keterbatasan dalam bergaul sebab setiap laki-laki yang mencoba untuk berinteraksi dengannya selalu diancam oleh sang ayah. Oleh sebab itu, dia akan menyerang setiap laki-laki yang terlalu dekat dengannya.
Lily Someya merupakan siswa pindahan di sebuah sekolah wanita. Dia populer dengan cepat sebab dikaruniai wajah jelita.
Namun, dia tidak tahan ketika berada di dekat laki-laki. Entah apa penyebabnya, dia menderita androfobia. Ketika disentuh oleh lawan jenis, tubuhnya akan dipenuhi dengan ruam merah.
Hampir sebagian besar dari enam karakter di atas mengalami trauma masa lalu yang menyebabkan mereka menderita androfobia.
Namun, mereka tetap berusaha untuk menyembuhkan ketakutan yang selama ini mereka alami. Hal tersebut memang perlu dilakukan demi kebaikan mereka sendiri.