Karanganyar, IDN Times - Setiap daerah memiliki urban legend atau kisah-kisah cerita mistis, tak terkecuali di Kabupaten Karanganyar, daerah yang terletak di kaki Gunung Lawu. Kisah misteri tersebut bahkan menjadi mitos bagi masyarakat setempat.
Mitos yakni suatu peristiwa yang berkaitan dengan asal-usul kejadian di masa lalu namun belum bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di daerah Karanganyar banyak kejadian mistis serta beberapa mitos yang seram, berikut beberapa diantaranya:
Sebuah cerita mistis di Karanganyar, berlokasi di jalan utama Karanganyar tepatnya berada di tikungan Ndukun. Ada sebuah pohon beringin yang diselimuti dengan kain bali.
Konon katanya bagi yang melintasi jalan dan melewati pohon tersebut harus memberikan tanda seperti memberi salam, membunyikan klakson kendaraan atau kedipkan lampu sebagai tanda meminta izin kepada penunggu di pohon itu. Masyarakat setempat percaya pada penunggu pohon beringin mempunyai pengaruh roh yang kuat.
Mitosnya jika pengguna atau pengendara jalan tidak memberikan tanda ke pohon itu maka akan terjadi kecelakaan atau sesuatu hal yang tidak baik seperti tidak sampai ke tempat yang akan dituju, kendaraan yang mogok dijalan, pecah ban hingga kendaraan masuk ke dalam jurang.
Jembatan ini bernama Kretek Pegat (Jembatan Pemisah) tempatnya berada di kawasan air terjun sewu (seribu) yang berlokasi di Jawa Tengah. Menurut masyarakat setempat ada sosok penunggu di jembatan tersebut yang berwujud kakek-kakek, biasanya kakek itu akan terlihat menjelang petang atau saat kawasannya ditutupi oleh kabut.
Mitosnya jika ada sepasang kekasih atau pasangan suami istri yang datang dan melewati jembatan itu maka hubungannya tidak akan berlangsung lama atau bercerai.
Banyaknya cerita mistis di Karanganyar salah satunya terjadi di Candi Cetho, yang terletak di kaki bukit gunung Lawu (Jawa Tengah). Untuk mendaki gunung Lawu harus melalui kawasan Candi Cetho.
Menurut cerita, dari beberapa para pendaki gunung sering mendengar suara keramaian di kawasan tersebut seperti suara orang tawar menawar atau jual beli di pasar, padahal jalur tersebut hanya dilewati oleh para pendaki gunung, entah makhluk seperti apa yang jadi penunggu di kawasan Candi Cetho itu.
Candi Sukuh adalah candi peninggalan agama hindu yang dibangun abad ke 15, karena bangunan candi yang menyerupai alat kelamin pria dan wanita jadi seringkali dikatakan candi vulgar.
Agama Hindu percaya bahwa simbol seksual melambangkan kesuburan. Yang uniknya candi ini mempunyai uji tes keperawanan untuk wanita.
Setiap wanita yang datang ke candi harus memakai kain yang telah disediakan dan memakainya seperti rok, lalu setelah itu para wanita disuruh untuk menaiki tangga yang ada di candi utama. Karena tangga yang akan di lewati sangat sempit, jadi hanya cukup untuk satu orang.
Konon mitosnya jika kain yang dipakai itu robek, artinya wanita itu sudah tidak perawan sebaliknya jika kainnya tidak robek artinya wanita itu masih perawan.
Cerita mistis di Karanganyar selanjutnya terjadi di rumah dinas Kawedanan Karangpandan Karanganyar. Rumah dinas ini dulunya ditempati oleh pembantu bupati (Wedana).
Rumah dinas itu mempunyai enam ruang, yaitu satu ruang kerja wedana, tiga kamar tidur, satu ruang untuk perkakas dan satu kamar yang kosong yang tidak pernah digunakan.
Mitosnya jika ada seseorang yang berani tidur dikamar itu maka secara tidak sadar ia akan berpindah ke tempat yang lain.
Pada dasarnya cerita mistis di Karanganyar yang terjadi itu belum tentu benar adanya, namun masyarakat telah terpengaruh oleh cerita-cerita di masa lalu dengan mitos-mitos di dalamnya. jika merasa takut cobalah untuk menguatkan kepercayaan sesuai dengan agama yang dianut masing-masing.