ANTARA FOTO/Andreas Fitri Armoko
Menurutnya dengan merayakan Waisak di rumah, paling tidak kesakralan tetap terjaga serta ikut mencegah penularan virus Corona. Ia pun mengatakan perayaan Waisak yang bersamaan dengan gerhana bulan total menjadi sebuah kode alam yang diperkirakan akan mengubah peradaban umat manusia.
Meski tidak timbul korban jiwa, namun pasca gerhana akan menciptakan sebuah peradaban baru bagi seluruh umat manusia. "Salah satunya seseorang akan cenderung merawat alam semesta. Ini sesuai dengan saripati agama yang ramah kepada semuanya," jelasnya.
Lebih lanjut, ia berharap munculnya gerhana bulan total muncul bisa mengembalikan sisi spiritualitas umat Buddha yang tidak hanya mengejar materi belaka, melainkan juga mendekatkan diri kepada sesama umat manusia. "Jika selama ini kita banyak membangun vihara dan kuil, ke depan diharapkan umat Buddha lebih welas asih terhadap sesama tanpa memandang agamanya," katanya.
Terpisah, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jateng, Tanto Sugito Harsono kepada IDN Times menyampaikan untuk ibadah Trisuci Waisak tahun ini digelar secara online. "Acaranya digelar online semua karena situasinya yang belum memungkinkan," terangnya.