Berlokasi di tepi Jalan Raya Kuncen, Bubagan, Kecamatan Mijen Semarang, aroma durian langsung menyeruak tatkala IDN Times menyambangi rumah Mohammad Kholil.
Siang itu Kholil sedang sibuk melayani para pelanggannya. Sesekali hidungnya mengendus-endus untuk memilih buah durian yang dicari oleh pelanggannya.
Sebagai seorang petani durian, ia sudah hapal betul mana durian yang tebal isinya atau yang manis rasanya. Kholil merupakan generasi kedua dari keluarga petani durian yang pertama kali muncul di Mijen.
Di sela aktivitasnya berdagang, Kholil menunjukan sebuah durian emas kebanggaannya.
"Durian emasnya sudah mau habis. Disebut durian emas karena warnanya kuning keemasan. Tapi oleh orang Kementerian Pertanian di Jakarta, durian ini dinamain durian Kholil, katanya itu sesuai nama pemiliknya, biar gampang diingat," kata lelaki 55 tahun tersebut, belum lama ini.