Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Waspada! 5 Bahaya Mengecat Rambut Terlalu Sering buat Kamu

Ilustrasi wanita mengecat rambut di salon (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Ngecat rambut terlalu sering bisa membuat rambut kering, rapuh, dan mudah rontok karena bahan kimia yang membuka kutikula rambut.
  • Pewarna rambut dapat melemahkan struktur protein dalam rambut, menyebabkan kerapuhan dan kehilangan kilau alami.
  • Pewarna rambut mengandung bahan kimia yang dapat menyebabkan reaksi alergi, iritasi kulit kepala, peradangan, dan peningkatan risiko kanker tertentu.

Pernah gak sih, kamu merasa pengen coba warna rambut baru biar tampil beda atau sekadar mengikuti tren? Atau mungkin, kamu cuma pengin menyegarkan penampilan dengan warna rambut yang lebih terang atau lebih gelap? Yap, mengecat rambut emang bisa jadi solusi instan buat kamu yang pengin tampil fresh dan stylish. Tapi, tunggu dulu! Meski bisa bikin penampilan lebih kece, ternyata ada beberapa bahaya yang harus kamu waspadai kalau terlalu sering mengecat rambut.

Rambut sehat itu penting, lho! Dan kalau terlalu sering memakai pewarna rambut kimia, bisa-bisa rambut kamu malah jadi rusak dan gampang rontok. Bukan cuma itu, ada beberapa masalah kesehatan lain yang bisa muncul akibat mengecat rambut terlalu sering.

Yuk, simak 5 bahaya mengecat rambut terlalu sering yang wajib kamu tahu!

1. Kehilangan kelembapan rambut

Ilustrasi wanita rambut kering (freepik.com/freepik)

Kamu pasti tahu kan kalau rambut kita itu butuh kelembapan untuk tetap sehat dan bercahaya? Nah, pewarna rambut kimia yang sering kamu pakai bisa bikin rambut jadi kering banget, lho! Proses pewarnaan itu sendiri biasanya melibatkan bahan kimia yang membuka kutikula rambut, yang mana bagian terluar dari rambut kamu. Hal ini bikin kelembapan alami dari dalam rambut keluar, sehingga rambut jadi kering dan rapuh.

Penelitian yang dilakukan oleh Journal of Dermatological Treatment pada tahun 2020 mengungkapkan bahwa seringnya penggunaan pewarna rambut dapat merusak lapisan pelindung rambut, yang menyebabkan kehilangan kelembapan secara signifikan. Akibatnya, rambut jadi lebih mudah kusut, pecah, dan kehilangan kilau alami. Jadi, meskipun rambut kamu tampak keren dengan warna baru, ingatlah untuk memberikan perawatan ekstra agar kelembapan rambut tetap terjaga!

2. Rambut rentan rontok dan rapuh

ilustrasi rambut rontok (freepik.com/freepik)

Mengecat rambut itu emang seru, tapi jangan sampai rambut kamu malah jadi korban. Terlalu sering mengecat rambut bisa membuatnya jadi lebih rapuh dan rentan rontok. Proses pewarnaan rambut melibatkan bahan kimia yang tidak hanya merubah warna rambut, tetapi juga dapat melemahkan struktur protein dalam rambut, seperti keratin.

Menurut American Academy of Dermatology, bahan kimia dalam pewarna rambut dapat menembus batang rambut dan merusak jaringan yang ada di dalamnya. Akibatnya, rambut jadi lebih rapuh dan mudah patah, bahkan bisa rontok. Selain itu, pewarna rambut juga bisa mengganggu sirkulasi darah di kulit kepala, yang berfungsi untuk mendukung pertumbuhan rambut yang sehat. So, kalau kamu gak ingin kehilangan banyak helai rambut, coba deh pertimbangkan untuk gak terlalu sering mengecat rambut.

3. Meningkatkan resiko alergi kulit kepala

Ilustrasi menggaruk kulit kepala (freepik.com/freepik)

Taukah kamu bahwa salah satu efek samping paling umum dari penggunaan pewarna rambut adalah reaksi alergi? Pewarna rambut mengandung amonia, peroksida, dan senyawa lain yang bisa memicu reaksi alergi pada sebagian orang. Gejala yang muncul bisa berupa gatal-gatal, kemerahan, hingga pembengkakan pada kulit kepala.

Sebuah penelitian yang diterbitkan oleh Contact Dermatitis Journal pada 2019 menunjukkan bahwa reaksi alergi terhadap pewarna rambut bisa berkembang setelah pemakaian berulang. Alergi ini terjadi karena kulit kepala kamu sudah terbiasa dengan bahan kimia yang ada dalam pewarna rambut, sehingga sensitif dan meresponsnya dengan reaksi alergi. Jika gak segera ditangani, reaksi ini bisa semakin parah dan menimbulkan masalah kulit kepala yang lebih serius.

4. Penyakit kulit kepala akibat bahan kimia

Ilustrasi melihat kulit kepala menggunakan kaca pembesar (freepik.com/freepik)

Selain alergi, bahan kimia dalam pewarna rambut juga bisa menyebabkan iritasi dan peradangan pada kulit kepala. Ketika kulit kepala terpapar bahan kimia yang keras secara terus-menerus, lapisan pelindung kulit bisa rusak dan menyebabkan kondisi seperti dermatitis atau bahkan infeksi kulit. Efek ini lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki kulit kepala sensitif atau yang tidak melakukan tes alergi sebelum memakai pewarna rambut.

Sebuah studi yang dipublikasikan di International Journal of Dermatology menemukan bahwa paparan bahan kimia dalam pewarna rambut dapat meningkatkan risiko peradangan kronis di kulit kepala, yang bisa berujung pada infeksi. Infeksi ini terjadi ketika kulit kepala menjadi sangat sensitif atau terluka karena penggunaan bahan kimia yang berulang-ulang. Untuk itu, jangan lupa untuk selalu melakukan tes kecil di area kulit sebelum mulai mengecat rambut.

5. Resiko kanker dari paparan pewarna rambut

Ilustrasi orang di rawat di rumah sakit (freepik.com/freepik)

Ini mungkin terdengar mengejutkan, tapi beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara pewarna rambut dan peningkatan risiko kanker tertentu. Beberapa bahan kimia yang ada dalam pewarna rambut, terutama yang digunakan dalam pewarna rambut permanen, diketahui mengandung senyawa yang berpotensi menjadi karsinogenik atau pemicu kanker.

Sebuah studi yang diterbitkan oleh National Toxicology Program di tahun 2015 menyebutkan bahwa beberapa bahan kimia dalam pewarna rambut telah teridentifikasi sebagai bahan yang dapat menyebabkan kanker pada hewan percobaan. Meskipun bukti tentang hubungan langsung antara pewarna rambut dan kanker pada manusia masih terus diteliti, banyak ahli kesehatan yang merekomendasikan untuk meminimalkan paparan bahan kimia berbahaya ini dengan tidak terlalu sering mengganti warna rambut.

Mengecat rambut itu boleh, kok, asal dilakukan dengan bijak. Yang penting, kamu tetap harus menjaga kesehatan rambut dan kulit kepala kamu. Kalau kamu terlalu sering mengecat rambut, risiko kerusakan dan gangguan kesehatan lainnya bisa meningkat, lho! Jadi, sebaiknya beri waktu jeda yang cukup antara satu pengecatan dan pengecatan berikutnya, dan jangan lupa untuk memberi perawatan yang intensif, seperti masker rambut dan serum pelembap, agar rambut tetap sehat dan terjaga.

Ingat, rambut yang sehat itu gak cuma soal warna, tapi juga soal perawatan yang tepat. Jadi, kalau kamu sayang dengan rambutmu, pertimbangkan untuk mengecat rambut dengan bijak, ya!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
EditorSandria Barqi Habib Asmartha Zam Zam
Follow Us