Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi kanker bibir (freepik.com/freepik)
ilustrasi kanker bibir (freepik.com/freepik)

Intinya sih...

  • Kanker bibir adalah jenis kanker mulut yang paling umum, terbentuk di sel skuamosa bibir.

  • Faktor risiko kanker bibir meliputi penggunaan tembakau, alkohol, paparan sinar matahari, dan infeksi HPV.

  • Gejala kanker bibir termasuk lesi yang tidak sembuh, bercak berwarna pada bibir, nyeri, dan pembengkakan rahang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kanker bibir adalah kondisi yang terjadi ketika sel-sel yang abnormal tumbuh dengan tidak terkendali dan membentuk lesi (area kulit abnormal) atau tumor (massa jaringan padat) pada bibir. Mengutip laman Moffitt Cancer Center, kanker bibir merupakan jenis kanker mulut yang paling umum, yang biasanya terbentuk di sel skuamosa bibir.

Menurut perkiraan dari Program Pengawasan, Epidemiologi, dan Hasil Akhir (SEER) dari National Cancer Institute (NCI), peluang seseorang terkena kanker bibir sepanjang hidupnya yaitu 0,1 persen atau satu dari seribu.

Dilansir Cleveland Clinic, sebagian besar kanker bibir (90 persen) adalah karsinoma sel skuamosa. Jenis kanker ini berawal di sel-sel yang terletak di lapisan luar kulit kita. Nah, sedangkan jenis kanker bibir yang kurang umum yaitu karsinoma sel basal dan melanoma.

Perlu diketahui juga bahwa kanker bibir bisa berkembang di bagian atas bibir atau bagian bawah. Namun lebih mungkin berawal di bibir bawah.

Untuk memahami lebih jauh seputar kanker bibir, berikut deretan berbagai faktanya yang perlu kamu ketahui.

1. Apa penyebab dan faktor risikonya?

ilustrasi sel kanker (freepik.com/Pikisuperstar)

Para ahli masih belum mengetahui secara pasti apa penyebab dari kanker bibir. Namun sama halnya seperti jenis kanker lainnya, kesalahan pada DNA sel mengakibatkan sel normal berubah menjadi sel kanker yang berkembang biak dengan tidak terkendali. Perlu diketahui bahwa sel kanker yang abnormal ini bisa menyebar dan merusak jaringan yang sehat.

Meski para ahli belum mengidentifikasi satu pun alasan mengapa sel berperilaku seperti ini, namun mereka telah mengidentifikasi beberapa faktor risiko yang sama-sama dimiliki oleh para pasien kanker bibir. Menurut para ahli, sebagian besar faktor risiko kanker bibir berhubungan dengan gaya hidup dan juga lingkungan. Ini mencakup:

  • Penggunaan tembakau: Ini termasuk cerutu, merokok sigaret, dan pipa, serta penggunaan tembakau kunyah dan sedot. Sebagian besar kanker bibir berkaitan dengan penggunaan tembakau.

  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan: Menurut Institut Nasional Penelitian Gigi dan Kraniofasial, banyak kasus kanker mulut dihubungkan dengan penggunaan tembakau dan penggunaan alkohol secara berlebihan. Selain itu, risiko kanker bibir akan meningkat hingga 30 kali lipat jika menggunakan tembakau dan mengonsumsi alkohol secara berlebihan.

  • Paparan sinar matahari yang berlebihan: Paparan sinar matahari yang berlebihan juga merupakan salah satu faktor risiko utama kanker bibir, terutama bagi orang yang bekerja di luar ruangan, karena mereka cenderung terkena paparan sinar matahari dalam jangka waktu yang lebih lama. Perlu diketahui bahwa paparan sinar matahari yang berlebihan baik yang alami atau buatan (tanning) bisa meningkatkan risiko kanker bibir maupun kanker kulit.

Siapa pun bisa mengembangkan kanker bibir, namun laki-laki berisiko lebih tinggi terkena kanker bibir daripada perempuan. Dilansir Cleveland Clinic, laki-laki memiliki risiko tiga kali lebih besar terkena kanker bibir daripada perempuan. Ini kemungkinan karena laki-laki lebih banyak mengonsumsi alkohol atau tembakau, atau bahkan keduanya, daripada perempuan. Selain itu, seseorang yang berusia antara 50-an dan 60-an, juga memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kanker bibir.

Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah dan terinfeksi HPV juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker bibir. Dilansir Medical News Today, tertular strain tertentu dari human papillomavirus (HPV), termasuk strain 16 dan 18, berisiko lebih tinggi terkena kanker bibir.

2. Apa saja gejalanya?

ilustrasi memegang bibir (freepik.com/Cookie_studio)

Pada stadium awal, kanker bibir sering kali terlihat seperti sariawan yang tidak kunjung sembuh. Tumor juga mudah disalahartikan sebagai luka dingin ketika pertama kali muncul. Namun ada perbedaannya, yaitu luka dingin yang sebenarnya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 10 hari, sedangkan pada kanker bibir, lesi akan menetap.

Tabda-tanda lain dari kanker bibir yaitu mencakup:

  • Bercak berwarna datar atau sedikit menonjol pada bibir (kemungkinan terlihat putih atau kemerahan pada kulit yang terang atau terlihat coklat tua atau abu-abu pada kulit yang gelap.

  • Nyeri, mati rasa atau kesemutan pada bibir atau mulut.

  • Bibir berdarah atau menebal.

  • Rahang bengkak.

Perlu diketahui bahwa gejala kanker bibir dapat mirip dengan kondisi lainnya, oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter atau dokter gigi, jika ada lesi atau pendarahan yang tidak bisa dijelaskan dari bibir. Sebab meskipun jika nantinya orang tersebut tidak menderita kanker, dia kemungkinan membutuhkan perawatan untuk cedera atau infeksi pada bibirnya.

Menurut American Cancer Society (ACS), seseorang yang memiliki luka di mulut yang tidak kunjung sembuh dalam waktu dua minggu atau sembuh sebagian dan kambuh lagi, harus memeriksakan diri ke dokter.

3. Bagaimana cara dokter menegakkan diagnosisnya?

ilustrasi dokter memeriksa bibir pasien (freepik.com/freepik)

Jika terjadi perubahan yang tidak biasa pada bibir mulut, terutama benjolan atau lesi yang tidak kunjung membaik dengan sendirinya, maka sebaiknya memeriksakan diri ke dokter atau dokter gigi. Dilansir Healthline, dokter gigi biasanya menjadi orang pertama yang menyadari tanda-tanda dari kanker bibir, sering kali selama pemeriksaan gigi rutin.

Oleh karena itu, selain untuk memeriksakan kesehatan gigi, kunjungan rutin ke dokter gigi juga penting untuk mendeteksi dini kanker bibir dan jenis kanker mulut lainnya, terutama bagi orang-orang yang berisiko tinggi terkena kanker jenis ini.

Nah, untuk menegakkan diagnosis kanker bibir, dokter biasanya akan memulai proses diagnosis dengan meninjau gejala dan faktor risiko yang dimiliki pasien serta riwayat kesehatannya. Selain itu, dokter kemungkinan juga akan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai hal berikut ini:

  • Riwayat keluarga kanker dan penyakit lainnya.

  • Riwayat merokok dan alkohol.

  • Riwayat kesehatan.

  • Penyakit masa lalu.

  • Perawatan medis dan gigi.

  • Obat apa pun yang sedang dikonsumsi.

Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada bibir dan bagian mulut lainnya untuk mencari bagian yang abnormal dan mengidentifikasi kemungkinan penyebabnya. Dalam prosesnya, dokter akan menggunakan jari yang bersarung tangan untuk meraba bagian dalam bibir dan menggunakan cermin serta lampu untuk memeriksa bagian dalam mulut pasien. Dokter kemungkinan juga akan meraba bagian leher pasien untuk mencari pembengkakan pada kelenjar getah bening.

Jika dalam proses pemeriksaan tersebut, dicurigai adanya kemungkinan bahwa pasien menderita kanker bibir, maka dokter akan melakukan biopsi untuk memastikan diagnosis. Selama biopsi, sampel kecil dari area yang terdampak akan diambil untuk diperiksa di laboratorium.

Jika hasil dari biopsi menunjukkan bahwa pasien positif menderita kanker bibir, maka dokter akan melakukan beberapa tes lain untuk menentukan seberapa jauh kanker berkembang atau apakah kanker telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Pengujian meliputi:

  • Pemindaian MRI.

  • Pemindaian CT scan.

  • Pemindaian PET.

  • Rontgen dada.

  • Hitung darah lengkap (CBC).

  • Endoskopi.

4. Bagaimana pengobatannya?

ilustrasi dokter melakukan operasi kepada pasien kanker bibir (freepik.com/freepik)

Seperti halnya perawatan kanker lainnya, perawatan kanker bibir tergantung pada sejauh mana kanker berkembang (termasuk ukuran tumor atau lesi), dan stadium kanker, serta kondisi kesehatan umum pasien.

Sering kali kanker bibir prakanker (lesi abnormal yang bisa berubah menjadi ganas) dan pada stadium awal atau ukuran tumornya masih kecil, bisa diobati hanya dengan operasi. Operasi ini melibatkan pengangkatan seluruh jaringan yang terlibat dalam bibir, dengan ditambah rekonstruksi bibir (baik secara kosmetik maupun fungsional).

Namun jika ukuran tumor sudah lebih besar atau memasuki stadium lanjut, maka dibutuhkan perawatan tambahan lainnya seperti terapi radiasi atau kemoterapi. Kedua jenis perawatan kanker ini bisa digunakan untuk memperkecil ukuran tumor sebelum atau sesudah operasi, untuk menurunkan risiko kekambuhan kanker.

Perlu diketahui bahwa perawatan dengan kemoterapi, yang menyalurkan obat ke seluruh tubuh ini, bisa mengurangi penyebaran atau kekambuhan kanker. Selain itu, jika kanker bibir sudah menyebar dan tidak ada perawatan lain yang tersedia, maka dokter kemungkinan merekomendasikan kemoterapi untuk meredakan gejala pasien (perawatan paliatif).

Sementara untuk perawatan kanker lainnya seperti terapi radiasi, bisa digunakan untuk membunuh sel kanker. Dokter kemungkinan akan merekomendasikan terapi radiasi sinar eksternal (EBRT) atau brakiterapi (terapi radiasi internal). Perlu diketahui bahwa terapi radiasi ini bisa menjadi perawatan mandiri atau digunakan untuk membunuh sisa sel kanker pasca operasi.

Selain itu, juga tersedia terapi bertarget dan imunoterapi, yang mungkin bisa dikombinasikan dengan perawatan lainnya. Nah, untuk terapi bertarget, digunakan untuk menargetkan gen dan protein sel kanker tertentu, dan kemudian menghancurkannya. Ini biasanya dikombinasikan dengan kemoterapi.

Sementara untuk penggunaan imunoterapi pada kanker bibir, kebanyakan digunakan ketika pasien kanker memasuki stadium lanjut, dan perawatan lain tidak memungkinkan.

5. Bagaimana prognosisnya?

ilustrasi dokter menjelaskan kondisi pasien kanker (freepik.com/freepik)

Prognosis kanker bibir sangat baik. Ini karena lesi bisa dilihat dengan mudah (karena letak bibir yang menonjol) serta juga mudah dirasakan, sehingga kebanyakan orang menyadari ada yang tidak biasa pada bibir mereka, sehingga memungkinkan untuk memeriksakannya ke dokter, sebelum sel kanker menyebar.

Apalagi karsinoma sel skuamosa, yang merupakan jenis kanker bibir yang paling umum, cenderung menyebar secara perlahan, sehingga memungkinkan pengobatan bisa berjalan efektif dalam mengatasi kondisi ini, jika dilakukan sejak dini. Namun sama halnya seperti jenis kanker lainnya, kanker bibir bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya, jika tidak segera diobati.

Menurut American Cancer Society (ACS), tingkat kelangsungan hidup 5 tahun secara keseluruhan untuk kanker bibir yaitu 91 persen. Jika kanker menyebar di dekatnya, tingkat kelangsungan hidup 5 tahun, turun menjadi 63 persen, dan jika menyebar ke area tubuh yang lebih jauh, maka tingkat kelangsungan hidup semakin menurun hingga hanya 38 persen.

Perlu diketahui juga bahwa kanker bibir bisa kambuh, meski perawatan berjalan efektif dan kankernya dinyatakan hilang. Jika kekambuhan kanker bibir terjadi dengan cepat, maka prospeknya sering kali lebih buruk. Oleh karena itu, meski telah menyelesaikan perawatan kanker bibir, penting untuk tetap rutin memeriksakan diri ke dokter, agar bisa segera terdeteksi jika terjadi kekambuhan.

6. Bagaimana cara mencegahnya?

ilustrasi laki-laki memegang kertas larangan merokok (freepik.com/freepik)

Kanker bibir tidak selalu bisa dicegah, namun menghindari beberapa faktor risiko yang umum, bisa menurunkan risiko terkena kanker ini. Ini meliputi:

  • Menghindari penggunaan tembakau: Karena penggunaan tembakau adalah faktor risiko utama dari kanker bibir maupun kanker mulut, maka sebaiknya hindari penggunaan seluruh jenis tembakau. Jika kamu sudah terlanjur menggunakannya, maka sebaiknya segera hentikan dan minta bantuan dari dokter jika mengalami kesulitan untuk menghentikan kebiasaan menggunakannya.

  • Menghindari konsumsi alkohol secara berlebihan: Meski bukan faktor risiko utama, namun mengonsumsi alkohol juga bisa meningkatkan risiko kanker, termasuk kanker bibir. Oleh karena itu, sebaiknya hindari mengonsumsi alkohol secara berlebihan. Untuk laki-laki, sebaiknya tidak minum lebih dari dua gelas dalam sehari, sedangkan untuk perempuan tidak lebih dari satu gelas sehari.

  • Melindungi diri dari paparan sinar matahari yang berlebihan: Karena juga termasuk salah satu faktor risiko utama dari kanker bibir, maka hindari paparan matahari yang berlebihan. Oleh karena itu, lakukan perlindungan untuk mencegah paparan UV yang berlebihan. Ini bisa dengan menggunakan sunscreen dan pelembap bibir atau lip balm dengan minimal SPF 30, setiap kali berada di luar ruangan, meskipun sedang mendung.

Selain itu, karena kebanyakan kasus kanker bibir pertama kali ditemukan oleh dokter gigi, maka sebaiknya lakukan pemeriksaan gigi rutin, terutama jika berisiko tinggi menderita kanker bibir.

Meski kanker bibir lebih mudah dideteksi daripada kanker lainnya dan penyebarannya relatif lebih lamban, namun kondisi ini tetap tidak boleh dianggap remeh. Segera lakukan pemeriksaan jika terdapat tanda-tanda yang tidak biasa pada bibir, terutama jika memiliki faktor risiko dari kondisi ini. Sebab sama halnya seperti jenis kanker lainnya, keterlambatan pengobatan bisa memperburuk kanker ini dan memperkecil tingkat kelangsungan hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team