Waspadai 6 Ciri-ciri Kulit Tanda Pengidap Diabetes, Kamu Pernah?

- Kulit menghitam di area lipatan tubuh seperti belakang leher, ketiak, atau selangkangan bisa menjadi tanda awal resistensi insulin dan risiko diabetes.
- Kulit sangat kering dan mudah gatal tanpa ruam jelas dapat menjadi pertanda sirkulasi darah yang terganggu akibat diabetes.
- Luka kecil yang sulit sembuh, bercak kecokelatan di kaki, muncul lepuhan tanpa sebab, dan kulit menebal seperti lilin juga bisa menjadi tanda-tanda diabetes yang sering diabaikan.
Penyakit diabetes bukan lagi sekadar ancaman kesehatan bagi usia lanjut. Kini, anak muda pun tak luput dari risiko gula darah tinggi akibat pola makan, gaya hidup pasif, dan stres yang tak terkendali. Diabetes sendiri adalah kondisi kronis yang ditandai dengan terganggunya kemampuan tubuh dalam mengatur kadar gula dalam darah. Jika dibiarkan tanpa pengelolaan yang tepat, penyakit ini bisa memicu berbagai komplikasi serius, mulai dari kerusakan organ hingga gangguan pembuluh darah.
Menariknya, tanda-tanda diabetes tak selalu hadir dalam bentuk gejala klasik seperti sering haus atau buang air kecil. Dalam banyak kasus, tubuh sebenarnya sudah memberi sinyal lebih awal melalui perubahan pada kulit. Sayangnya, ciri-ciri ini kerap diabaikan karena dianggap sepele atau tidak berhubungan dengan kadar gula. Yuk, kenali enam ciri-ciri kulit dari orang yang mengidap diabetes atau gula darah berikut ini.
1. Kulit menghitam di area lipatan

Salah satu ciri yang sering muncul namun jarang dikenali adalah perubahan warna kulit di area lipatan tubuh. Biasanya terlihat di bagian belakang leher, ketiak, atau selangkangan, kulit tampak lebih gelap, menebal, dan terasa seperti beludru saat disentuh. Banyak orang mengira ini akibat kurang menjaga kebersihan atau sekadar efek gesekan. Padahal, kondisi ini disebut acanthosis nigricans dan berhubungan erat dengan resistensi insulin.
Acanthosis nigricans bisa menjadi sinyal awal bahwa tubuh sedang berjuang mengatur kadar gula darah. Kondisi ini umum terjadi pada orang yang mengalami kelebihan berat badan atau memiliki riwayat diabetes dalam keluarga. Meski tidak menimbulkan rasa sakit, keberadaan perubahan warna kulit ini sebaiknya tidak diabaikan. Semakin cepat dikenali, semakin besar peluang untuk mencegah diabetes berkembang lebih jauh.
2. Kulit sangat kering dan mudah gatal

Kulit yang terasa sangat kering dan terus-menerus gatal bisa menjadi lebih dari sekadar masalah udara dingin atau dehidrasi. Pada penderita diabetes, sirkulasi darah yang terganggu menyebabkan distribusi cairan dan nutrisi ke permukaan kulit menjadi tidak optimal. Akibatnya, kulit kehilangan kelembapan alaminya dan lebih rentan terhadap iritasi. Rasa gatal ini sering kali muncul tanpa ruam yang jelas, dan bisa bertambah parah saat malam hari.
Kondisi ini sering kali diabaikan karena dianggap hal biasa, padahal bisa menjadi tanda tubuh sedang berjuang menjaga keseimbangan metabolik. Jika kulit terus terasa kering meski sudah diberi pelembap, terutama di bagian kaki, tangan, atau punggung, ada baiknya memeriksa kadar gula darah. Mengenali tanda-tanda kecil seperti ini bisa menjadi langkah awal yang penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
3. Luka kecil yang sulit sembuh

Ketika luka kecil di kaki atau tangan butuh waktu berminggu-minggu untuk sembuh, itu bukan sekadar masalah daya tahan tubuh. Pada penderita diabetes, kadar gula darah yang tinggi dapat mengganggu fungsi sel darah putih dan memperlambat proses regenerasi jaringan. Sirkulasi darah yang tidak lancar juga membuat area luka kekurangan oksigen dan nutrisi penting untuk pemulihan. Inilah sebabnya luka bisa menjadi lebih parah atau bahkan terinfeksi jika tidak ditangani dengan baik.
Kondisi ini menjadi salah satu gejala klasik dari diabetes yang sering baru disadari ketika sudah cukup parah. Banyak orang mengabaikannya karena luka awal terlihat sepele, seperti lecet atau goresan. Padahal, proses penyembuhan yang lambat ini merupakan sinyal bahwa tubuh sedang kesulitan menjaga keseimbangan internal. Memahami tanda ini bisa menjadi pemicu untuk segera melakukan pemeriksaan medis sebelum terlambat.
4. Muncul bercak kecokelatan di kaki

Bercak kecil berwarna cokelat atau kemerahan di area tulang kering kerap dianggap hanya bekas benturan atau gigitan serangga. Padahal, bercak seperti ini bisa menjadi pertanda adanya diabetic dermopathy, yaitu gangguan kulit yang disebabkan oleh rusaknya pembuluh darah kecil akibat kadar gula yang tidak terkontrol. Bercak ini biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tapi bisa bertambah jumlahnya seiring waktu.
Karena sifatnya yang tidak mengganggu secara langsung, banyak penderita diabetes tidak menyadari keberadaan bercak ini atau menganggapnya sebagai hal biasa. Namun, kemunculannya bisa menjadi indikator bahwa tubuh mulai mengalami perubahan akibat lonjakan gula darah kronis. Pemeriksaan lebih lanjut sangat disarankan bila bercak ini terus muncul atau menyebar tanpa sebab yang jelas.
5. Muncul lepuhan tanpa sebab jelas

Tiba-tiba muncul lepuhan di kulit seperti terkena luka bakar, padahal tidak ada kontak dengan panas? Ini bisa menjadi gejala yang mengarah pada bullosis diabeticorum, yaitu kondisi langka yang terjadi pada sebagian penderita diabetes. Lepuhan ini umumnya muncul di tangan, kaki, atau tungkai dan bisa berukuran kecil hingga besar. Meskipun terlihat mengkhawatirkan, lepuhan ini biasanya tidak nyeri dan bisa sembuh sendiri dalam beberapa minggu.
Sayangnya, karena jarang terjadi dan tidak menimbulkan rasa sakit, banyak orang tidak mengaitkan lepuhan ini dengan kondisi gula darah. Padahal, kehadirannya menandakan bahwa pembuluh darah dan saraf sudah mengalami gangguan akibat diabetes jangka panjang. Jika kamu mengalami lepuhan seperti ini tanpa alasan yang jelas, sebaiknya segera periksakan kondisi ke dokter, terutama bila kamu memiliki faktor risiko diabetes.
6. Kulit menebal seperti lilin di jari atau punggung

Beberapa orang dengan diabetes mengalami penebalan kulit yang terasa kaku dan mengkilap, mirip seperti permukaan lilin. Kondisi ini dikenal dengan sebutan scleredema diabeticorum dan biasanya muncul di area punggung atas, leher, atau jari tangan. Selain membuat kulit terasa lebih keras saat disentuh, kondisi ini juga bisa membatasi gerakan, terutama pada jari-jari yang menjadi kurang fleksibel.
Karena tidak disertai nyeri, perubahan ini sering kali tidak disadari sebagai bagian dari komplikasi diabetes. Padahal, kulit yang menebal bisa menjadi sinyal bahwa metabolisme tubuh sedang terganggu akibat lonjakan gula darah kronis. Mengenali tanda ini lebih awal bisa membantu penderita mencari pertolongan medis sebelum dampaknya menyebar lebih luas ke jaringan tubuh lain.
Perubahan pada kulit sering kali menjadi sinyal awal dari gangguan gula darah yang sering diabaikan. Namun penting diingat, ciri-ciri tersebut hanyalah gambaran umum dan bukan diagnosis pasti. Jika kamu menemukan gejala serupa, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter atau tenaga medis, untuk pemeriksaan lebih lanjut agar mendapatkan penanganan yang tepat.