Salatiga, IDN Times - Yuliyanto merupakan seorang pengusaha sukses bidang konstruksi yang pada akhirnya memutuskan untuk menjadi wali kota di tanah kelahirannya di Salatiga. Yulianto, dengan latar belakang sebagai pengusaha memimpin Kota Salatiga dengan cara khas yang ia miliki.
Seperti apa sosok Yulianto Walikota Salatiga? berikut ulasan dan profil Yulianto Wali Kota Salatiga.
Sebelum terjun ke dunia politik dan menjadi Wali Kota Salatiga, Yuliyanto merupakan seorang pengusaha konstruksi yang sukses memiliki banyak proyek di berbagai daerah. Pada tahun 2010 Yulianto memutuskan untuk terjun ke dunia politik, lalu mencalonkan diri di pilkada pada tahun 2011.
Yuliyanto berhasil mengalahkan lawannya dengan selisih 995 suara pada pilkada 2017. Saat itu Yulianto Berpasangan dengan Muhammad Haris sedangkan lawan yang mereka kalahkan adalah Agus Rudianto- Dance Ishak Palit.
Yulianto dan Muh Haris dilantik oleh Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah di komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah di gedung Gradika Bakti Praja, Semarang.
Selama menjabat menjadi Wali kota, Yuliyanto membuat banyak kebijakan baru yang semakin mengubah wajah Kota Salatiga menjadi lebih indah dari sebelumnya. Salah satu gebrakan yang sangat positif yang berhasil dilakukan Yulianto adalah Pengelolaan dan Pelayanan Pusaka.
Pada bulan Mei 2021 Yulianto menerima diskusi tentang Pusat Sahabat Keluarga atau Pengeleloaan dan Pelayanan Pusaka dari DP3Ap2KB kota Salatiga. Mengenai inovasi pelayanan via website yang dapat dilakukan secara online melalui website resmi PUSAKA.
Nantinya, masyarakat salatiga dapat dengan mudah menyampaikan pengaduan masalahnya ke pihak yang berwenang, dan rahasia si pengadu dapat dirahasiakan.
Yuliyanto menjadi Wali Kota Salatiga dengan membawa ide-ide dan gebrakan baru yang ia buat demi kemajuan tanah kelahiran dan masyarakat yang Salatiga yang menjadi prioritasnya.
Salah satu gaya pimpinan karismatik dan kreatif ala Yulianto adalah membawa Ketela atau singkong ke kancah Internasional. Melalui UCCN (Unesco Creative Cities Network) yang dinaungi PBB.
Dengan pertimbangan partisipasi UKM bidang makanan singkong di Kota Salatiga, telah memberikan kontribusi aset sebesar Rp15 miliar/tahun. Dan perilaku perubahan pola makan masyarakat modern yang tidak makan roti atau gandum, melainkan citra makanan yang berasa kekinian seperti olahan singkong yang berupa Ketela.
Tujuan lain dari Yulianto mengangkat makanan berbahan dasar singkong adalah untuk mengembangkan juga makanan lainnya seperti kopi, dan mengangkat klas singkong yang dianggap sebagai makanan kampungan.
Kepemimpinan Yuliyanto menghasilkan berbagai prestasi yang patut di apresiasi. Beberapa diantara prestasi yang diraih yakni
- Menjadikan Kota Salatiga sebagai Kota Kreatif Dunia.
- Sektor pangan kota Salatiga terangkat berkat ide kreatif dari anak pribumi asli Salatiga
- Kota Salatiga berhasil mendapatkan predikat kota Jaringan Kota Kreatif Dunia oleh Unesco.
- Menjadikan ketela sebagai makanan pasar internasional, berhasil membuat banyak UMKM kecil di Kota Salatiga berkembang menjadi UMKM besar, sehingga perekonomian di kota Salatiga terangkat
- Prestasi lain yang dari Yulianto adalah membuat Kota Salatiga sebagai kota toleran selama 4 kali berturut-turut.
- Angka kemiskinan rendah
- Penduduk lokal Salatiga yang penuh kearifan lokal dengan sektor kuliner yang berlimpah membuat penduduk Salatiga mendapatkan pendapatan perkapita diatas IPM rata-rata penduduk Jawa Tengah.
- Menjadikan kota Salatiga tertinggi ke-2 dalam pendapatan perkapita di Jawa Tengah.
Kebijakan Yulianto yang Humanis
Yuliyanto bukan hanya dikenal memiliki ide-ide kreatif, ia juga dikenal sebagai wali kota yang selalu membuat kebijakan-kebijakan yang humanis dan berpihak kepada masyarakat.
Salah satu kebijakan yang dikeluarkan Yulianto beberapa waktu lalu adalah menggratiskan layanan kesehatan untuk masyarakat miskin di kota Salatiga.
Demikianlah profil Yuliyanto Wali Kota Salatiga yang berhasil membawa Salatiga ke kancah Internasional dengan ketelanya. Selain itu ia juga membuat program yang membangkitkan perekonomian warga dan membawa Salatiga memiliki kehidupan diatas rata-rata penduduk Jawa Tengah di urutan kedua.