Memiliki pasangan yang independen memang menyenangkan. Karena kemandirian yang dipunya mampu membuatmu tenang dan gak terlalu mengkhawatirkan keadaannya saat kamu sedang gak bersama. Namun beda lagi kalau pasanganmu merupakan seorang Hyper Independence. Istilah ini diberikan kepada seseorang yang membatasi diri dan sulit untuk menerima bantuan orang lain.
Bahkan orang dengan Hyper Independence cenderung membangun tembok yang tinggi untuk dirinya sendiri. Dia merasa mampu melakukan segala hal sendiri dan gak ragu untuk menolak bantuan yang ditawarkan. Tentu hal seperti ini akan membuat orang lain sulit untuk lebih dekat dengannya, tak terkecuali kamu sebagai pasangan.
Akhirnya akan membuat hubunganmu sulit melangkah ke depan. Kenali 10 tanda yang menunjukkan jika pasanganmu seorang Hyper Independence agar kamu dapat menyikapinya dengan bijak sebelum terlambat.
Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
10 Tanda Pasanganmu Seorang Hyper Independence, Rawan Konflik!

Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Brooke Winters)
Intinya sih...
- Pasangan independen menyenangkan, tapi hyper independence membuat sulit untuk dekat dengannya.
- Hyper independence menolak bantuan dan sulit menerima masukan dari pasangan.
- Komunikasi penting, pasangan harus memiliki visi dan misi yang sejalan untuk membangun hubungan yang baik.
1. Menganggap hubungan sebagai sebuah transaksi yang harus menguntungkan tanpa merasakan emosi yang ada
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Keira Burton)
2. Over-analysis terhadap kemungkinan terburuk dalam hubungan sebagai proteksi untuk dirinya sendiri tanpa memikikan kamu
Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Ayo Ogunseinde)
3. Biasanya menghindari intimasi antara kamu berdua dan terkesan membuat jarak atau batasan
Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Manuel Meurisse)
4. Hampir tidak pernah membuat perayaan atau memberikan apresiasi dalam hubungan dan hanya fokus terhadap target berikutnya
Ilustrasi pasangan bertengkar (Pexels.com/Alex Green)
5. Gak punya tujuan yang jelas pada hubungan dan takut terhadap komitmen karena beranggapan akan dikendalikan oleh pasangan
Ilustrasi pasangan (Pexels.com/Budgeron Bach)
6. Memiliki ekspektasi yang cenderung gak masuk akal dalam sebuah hubungan tanpa menyadari kelemahan yang dipunya
Ilustrasi pasangan bertengkar (Pexels.com/Ketut Subiyanto)
7. Gak pernah mau membagikan kesulitan yang nyatanya bisa memperkuat dan mendewasakan hubungan kamu
Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Charlie Foster)
8. Sulit menerima masukan dari pasangan dan menganggap hal tersebut adalah cara untuk menjatuhkan dirinya
Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Manuel Meurisse)
9. Enggan dikenalkan dan membaur dengan keluarga ataupun teman dekatmu
Ilustrasi pasangan (unsplash.com/Harli Marten)
10. Mengakhiri hubungan adalah ancaman yang sering diucapkan saat terjadi hal tidak menyenangkan tanpa mau memperbaiki
Ilustrasi pasangan bertengkar (unsplash.com/ Afif Ramdhasuma)
Menyikapi seseorang dengan Hyper Independence memang tidak mudah. Karena dia secara sadar menolak untuk menerima bantuan hingga masukan yang kamu berikan. Jika memang kamu berkeinginan untuk seriusi hubungan baiknya kamu komunikasikan dengannya. Jangan ragu untuk mengatakan apa yang kamu rasakan. Serta apa yang semestinya dia lakukan dengan baik.
Sejatinya sebagai pasangan harus memiliki visi dan misi yang sejalan agar bisa menjadi tim yang baik dalam hidup. Ingat saat kamu menjalin hubungan kamu harus siap bertanggung jawab terhadap pilihanmu tersebut.
Editorial Team
EditorTiwi Aprilia
Follow Us