5 Tanda Seorang Pria Sejati Menurut Filosofi Jawa, Kamu Salah Satunya?

Wismo menjadi tanda seorang pria sejati yang dimaknai sebagai tempat berlindung. Itu artinya laki-laki harus sanggup melindungi dan layak dijadikan sebagai tempat menetap bagi keluarga dan orang-orang tercinta. 

Dapat dikatakan seorang pria sejati harus mempunyai sifat simpati dan empati tinggi sekaligus mempunyai hati yang lapang. Sebab, pintu rumah yang terbuka dan mampu melindungi hanya dimiliki orang dengan belas kasih sayang paling tulus. 

Tanda pria sejati menurut filosofi Jawa juga digambarkan sebagai garwo yang artinya laki-laki mampu menafkahi dan bertanggung jawab terhadap istrinya. Kata garwo juga dapat diartikan sebagai simbol dari kasih sayang dan kelembutan.

Pria sejati harus mempunyai kesadaran terkait yang seharusnya menjadi seorang suami, yaitu bertanggung jawab dan memenuhi kebutuhan istrinya sesuai kemampuan. Selain itu, lelaki sejati mempunyai karakter lembut dan mampu mengayomi istrinya dengan kasih sayang.

Tunggangan dapat diartikan sebagai  kendaraan. Namun dalam konteksnya, turonggo digambarkan sebagai kuda, hewan yang tenaga dan kekuatannya membantu manusia dalam banyak hal. 

Nah, tanda pria sejati dalam filosofi Jawa dimaknai sebagai turonggo atau kuda. Itu artinya laki-laki sejati selalu siap menolong sesama dengan segenap kekuatan dan kemampuannya. 

Pria sejati adalah ia yang selalu rela berkorban di atas kebenaran. Selain itu, mempunyai rasa simpati dan kemurahan hati terhadap sesama.

Pria sejati diibaratkan sebagai curigo atau senjata. Curigo digambarkan sebagai sesuatu yang selalu bisa diandalkan, karakter handal tentunya sangat diimpikan oleh orang-orang tercintanya bahkan masyarakat di sekitarnya.  

Oleh karena itu, pria sejati akan berperan sebagai pemimpin sekaligus pelindung bagi keluarga dan masyarakatnya. Pria seperti ini tentu mempunyai karakter pemberani dan bijaksana yang membuat sekitarnya merasakan kehadirannya sebagai sosok karismatik dan menentramkan.

Kukilo dimaknai bahwa untuk memelihara hewan peliharaan dibutuhkan ketekunan dan kesabaran tinggi, apalagi jika peliharaannya burung. Sedangkan makna filosofisnya sebagai tanda pria sejati yaitu laki-laki harus mempunyai rasa sabar dan ketekunan dalam menjalani kehidupan keluarga serta masyarakat. 

Pria harus melatih kesabarannya untuk mencapai standar pria sejati menurut pandangan leluhur Jawa. Selain itu, selalu meningkatkan kualitas diri mencapai ketekunan dalam menjalani kehidupannya yang mana diposisikan sebagai seorang pemimpin dalam keluarga sekaligus mengayomi masyarakat dengan baik. 

Nah, kamu termasuk salah satunya tidak? Jika kamu masih belum memenuhi tanda pria sejati berdasarkan filosofi Jawa, yuk diusahakan agar menjadi sosok terbaik untuk orang yang kita cintai, keluarga dan masyarakat.