Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

6 Cara Mengurangi Clutter Emosional di Kehidupan Kamu, Coba Bro!

ilustrasi clutter emosional (pexels.com/Samer Daboul)
ilustrasi clutter emosional (pexels.com/Samer Daboul)
Intinya sih...
  • Hidup dipenuhi pikiran, perasaan, dan tanggung jawab yang menyebabkan clutter emosional
  • Berikan waktu untuk diri sendiri, belajar mengatakan "tidak", dan jurnal untuk mengurangi clutter emosional
  • Fokus pada hal yang bisa dikendalikan, maafkan diri sendiri, dan batasi hubungan untuk hidup lebih tenang

Hidup seseorang memang kerap dipenuhi berbagai pikiran, perasaan, dan tanggung jawab yang datang silih berganti. Tanpa kamu sadari, nih, semakin banyak hal yang menumpuk dalam pikiran, semakin sesak juga perasaanmu. Inilah yang biasa disebut dengan clutter emosional, guys, yaitu sebuah kondisi di mana perasaanmu berantakan, penuh dengan kekhawatiran, kebingungan, atau bahkan penyesalan yang tidak pernah usai.

Clutter emosional bisa datang dari berbagai hal nih, mulai dari hubungan yang rumit, pekerjaan yang tidak selesai-selesai, hingga pikiran-pikiran yang tidak terungkapkan. Saat hal ini dibiarkan, tentu saja akan memengaruhi kualitas hidupmu, nih. Tapi tenang saja, tak perlu khawatir, karena ada cara-cara sederhana namun efektif untuk mengurangi clutter emosional dan membebaskan diri dari perasaan yang terpendam ini, kok. Yuk, simak cara-cara berikut untuk hidup yang lebih tenang dan terarah!

1. Prioritaskan kesehatan mental dengan menyisihkan waktu untuk diri sendiri

ilustrasi sendirian (pexels.com/D4nieL Tran)
ilustrasi sendirian (pexels.com/D4nieL Tran)

Kamu pasti tahu, semakin banyak kamu terjebak dalam rutinitas sehari-hari, semakin sedikit waktu yang kamu miliki untuk diri sendiri. Inilah yang sering kali menyebabkan adanya clutter emosional. Saat kamu terus-menerus sibuk dengan pekerjaan atau masalah orang lain, pikiranmu akan dipenuhi dengan hal-hal yang silih berganti tidak usai.

Solusinya sederhananya, coba berikan waktu untuk diri sendiri, ya. Tidak perlu lama, cukup 10-15 menit setiap hari untuk duduk dengan tenang, merefleksikan perasaan, dan menjernihkan pikiran. Bisa dengan meditasi, mendengarkan musik yang menenangkan, atau bahkan sekadar duduk diam di ruang terbuka, nih. Waktu sejenak untuk diri sendiri ini akan membantumu melepaskan kepenatan dan mereset kembali pikiran yang acak-acakan.

2. Ucapkan "tidak" pada hal-hal yang tidak memiliki nilai positif

ilustrasi mengucapkan "tidak" (pexels.com/Monstera Production)
ilustrasi mengucapkan "tidak" (pexels.com/Monstera Production)

Salah satu penyebab clutter emosional adalah kebiasaan untuk selalu mengatakan "iya" pada segala sesuatu, padahal hal itu membuatmu menjadi kewalahan. Kamu seakan terpaksa ikut campur dalam urusan orang lain atau terus menerima tugas-tugas yang membuat beban pikiran semakin menumpuk.

Nah, belajar untuk mengatakan "tidak" dengan tegas adalah trik yang sangat ampuh untuk mengurangi clutter emosional. Mulai sekarang, cobalah pertanyaan setiap komitmen yang kamu buat. Apakah itu benar-benar sejalan dengan kebutuhanmu? Apakah itu memberimu kebahagiaan atau justru menambah beban? Nah, dengan cara ini, nih, kamu akan merasa lebih ringan dan lebih fokus pada apa yang benar-benar berarti.

3. Praktikkan journaling untuk mengungkapkan perasaan

ilustrasi journaling (pexels.com/Zen Chung)

Biasanya, perasaan seseorang terlalu rumit untuk diungkapkan dengan kata-kata kepada orang lain, nih. Kamu mungkin saja sama. Kamu merasa takut, cemas, atau marah, tapi sukar untuk mengungkapkan semuanya. Nah, salah satu cara untuk mengurangi clutter emosional adalah dengan menulis.

Journaling bisa jadi aktivitas yang aman dan pribadi untuk mengeluarkan semua keluh kesahmu yang terpendam. Kamu tidak perlu peduli dengan ejaan atau aturan menulis, yang penting adalah menulis apa yang ada di pikiran dan hatimu, ya. Proses ini tidak hanya membantu mengurangi stres, tapi juga memungkinkanmu untuk melihat masalah dengan sudut pandang yang lebih jelas. So, cobalah untuk menulis setiap hari, bahkan kalau hanya beberapa kalimat yang keluar.

4. Tentukan batasan dalam hubungan sosial

ilustrasi batasan dalam hubungan sosial (pexels.com/Keira Burton)
ilustrasi batasan dalam hubungan sosial (pexels.com/Keira Burton)

Hubungan yang menghormati batasan adalah kunci untuk mengurangi clutter emosional. Mirisnya, nih, beberapa hubungan malah menjadi sumber stres, entah itu karena terlalu banyak ekspektasi dari orang lain atau karena kamu merasa terjebak dalam situasi yang kurang nyaman.

Untuk mengurangi clutter emosional, penting banget untuk menentukan batasan dalam setiap hubungan, nih. Belajarlah untuk mengatakan "tidak" kalau sesuatu sudah melampaui batas kenyamananmu. Jangan takut untuk menjaga jarak dengan orang-orang yang memberi energi negatif atau membuat kamu merasa terbebani. Ingat, ya, kamu berhak memiliki ruang pribadi yang membuatmu merasa tenang dan bahagia.

5. Fokus pada hal yang bisa kamu kendalikan

ilustrasi fokus (pexels.com/cottonbro studio)

Nyatanya, clutter emosional bisa muncul karena kamu terlalu fokus pada hal-hal yang berada di luar kendalimu, alias dalam psikologi disebut external locus of control. Kamu terlalu memikirkan masa depan yang belum pasti, hal-hal yang tidak bisa diprediksi, dan masalah orang lain yang tidak ada kaitannya dengan dirimu.

Nah, untuk mengurangi clutter emosional, cobalah keep focus hanya pada hal-hal yang bisa kamu kendalikan, ya. Perhatikan apa yang ada di depan mata dan ambil langkah kecil yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi masalah yang ada. Dengan begitu, kamu bisa berhenti merasa cemas tentang hal-hal yang tidak bisa diubah dan mulai merasa lebih tenang.

6. Jangan takut untuk memaafkan, termasuk diri sendiri

ilustrasi belajar memaafkan diri sendiri (pexels.com/Fernanda Latronico)

Kadang-kadang, clutter emosional muncul karena perasaan bersalah atau penyesalan yang terus-menerus menghantuimu. Mungkin kamu merasa tidak cukup baik, atau menyesal atas keputusan yang telah diambil. Tetapi, terus-menerus terperangkap dalam rasa bersalah hanya akan memperburuk keadaan, kok.

Well, salah satu cara untuk mengurangi clutter emosional adalah dengan memaafkan diri sendiri. Ingat, ya, semua orang membuat kesalahan dan itu adalah bagian dari proses pembelajaran. Belajarlah untuk menerima ketidaksempurnaan diri dan lepaskan perasaan bersalah yang tidak memberikan benefit. Dengan memaafkan dirimu sendiri, kamu akan merasa lebih ringan dan siap untuk melangkah maju.

Yaps, mengurangi clutter emosional memang tidak bisa dilakukan dalam semalam, tetapi dengan langkah-langkah kecil yang konsisten, kamu pasti bisa merasa lebih tenang dan terarah. Ingat, hidup bukan tentang bebas dari masalah, tetapi bagaimana caramu menghadapi dan mengelola perasaanmu dengan lebih bijaksana, guys. So, mulai sekarang, jangan biarkan beban perasaan menghalangi kebahagiaanmu, ya! Yuk, mulai dari sekarang!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
KAZH s
EditorKAZH s
Follow Us