Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi Istri Meninggal (freepik.com/Freepik)

Intinya sih...

  • Izinkan diri berduka tanpa membatasi waktu

  • Ceritakan perasaanmu ke orang terdekat

  • Hindari menyalahkan diri sendiri atau takdir

Kehilangan orang tersayang, apalagi yang sudah kamu rencanakan jadi teman hidup, bukan hal mudah. Rasa hampa, sedih, bahkan kecewa bisa datang bersamaan tanpa bisa ditolak. Wajar kalau kamu merasa hidup seperti kehilangan arah sesaat. Tapi, hidup tetap berjalan dan kamu berhak menemukan cara untuk berdamai dengan kehilangan itu. Meski pelan, setiap langkah kecil tetap berarti buat proses move on kamu.

Move on bukan berarti melupakan begitu saja, apalagi mengabaikan rasa yang pernah ada. Move on adalah tentang menerima kenyataan dan belajar menjalani hidup yang baru tanpa dia. Tidak ada yang instan, termasuk proses menyembuhkan diri dari luka kehilangan. Tapi dengan perlahan, kamu bisa mulai bangkit dan menemukan cara untuk melanjutkan hidup. Inilah tujuh cara yang bisa kamu coba untuk mulai move on setelah calon istri meninggal dunia.

1. Izinkan diri berduka tanpa membatasi waktu

ilustrasi menyendiri (freepik.com/Freepik)

Gak ada aturan baku soal berapa lama seseorang boleh berduka. Kehilangan calon istri bukan peristiwa ringan yang bisa kamu atasi dalam hitungan hari. Justru, kamu perlu memberi ruang pada dirimu untuk merasakan dan menerima semua emosi itu. Biarkan tangis, rindu, dan rasa hampa itu keluar tanpa kamu tahan-tahan. Dengan begitu, kamu gak memendam perasaan yang bisa menyakitimu di kemudian hari.

Jangan takut dianggap lemah hanya karena masih sering bersedih. Rasa kehilangan itu tanda kalau kamu benar-benar tulus menyayanginya. Menyembunyikan rasa duka justru bisa bikin kamu semakin sulit move on. Jadi, izinkan dirimu berduka seutuhnya, tanpa perlu merasa bersalah. Ini langkah awal yang penting dalam proses penyembuhan luka batin.

2. Ceritakan perasaanmu ke orang terdekat

ilustrasi Ceritakan perasaanmu ke orang terdekat (freepik.com/Freepik)

Saat rasa kehilangan terlalu berat, jangan ragu untuk berbagi cerita ke orang terdekat. Bisa keluarga, sahabat, atau bahkan mentor yang kamu percaya. Dengan berbagi, kamu gak hanya melepaskan beban tapi juga membuka ruang untuk mendapat dukungan. Kadang, hanya dengan didengar saja, kamu bisa merasa sedikit lebih ringan. Jangan pendam semua sendiri, karena itu bisa memperparah rasa sedihmu.

Ingat, berbagi cerita bukan berarti kamu lemah atau drama. Justru, itu tanda kamu berani menghadapi kenyataan yang pahit. Orang-orang yang sayang padamu pasti mau menemanimu melewati masa sulit ini. Kalau perlu, kamu juga bisa cari komunitas yang pernah mengalami kehilangan serupa. Kadang, berbagi dengan orang yang punya pengalaman sama bisa terasa lebih menenangkan.

3. Hindari menyalahkan diri sendiri atau takdir

ilustrasi bersedih (freepik.com/Freepik)

Setelah kehilangan, ada kalanya kamu tergoda menyalahkan diri sendiri atau merasa hidup gak adil. Kamu mungkin bertanya-tanya, "Kenapa harus dia?" atau "Apa aku salah?"—dan itu sangat manusiawi. Tapi, membiarkan pikiran ini berlarut-larut hanya akan membuatmu semakin terpuruk. Kamu harus sadar bahwa ada hal-hal di luar kendali manusia. Kehilangan bukan hukuman, tapi bagian dari takdir yang harus diterima dengan ikhlas.

Daripada terus menyalahkan diri sendiri, lebih baik fokus pada hal-hal yang masih bisa kamu lakukan. Mengikhlaskan bukan berarti melupakan, tapi menerima bahwa hidup memang berjalan sesuai kehendak Tuhan. Percayalah, waktu akan membantu kamu memahami makna di balik setiap kehilangan. Jangan biarkan rasa bersalah mengikatmu dan membuatmu sulit melangkah. Kamu berhak melanjutkan hidup tanpa dibebani rasa salah yang berlebihan.

4. Kenang dia lewat hal positif yang pernah kalian lakukan

ilustrasi Kenang bersama pasangan (freepik.com/Freepik)

Kamu bisa tetap mengenangnya tanpa harus terjebak dalam kesedihan. Salah satunya dengan mengenang hal-hal baik yang pernah kalian lakukan bersama. Mungkin lewat kegiatan sosial, project, atau mimpi-mimpi yang pernah kalian rencanakan. Alih-alih larut dalam kenangan yang bikin luka, fokuslah pada momen yang menguatkanmu. Ini akan membantumu melihat kepergiannya dari sisi yang lebih bermakna.

Melanjutkan hal positif yang dulu pernah kalian rancang juga bisa jadi bentuk penghormatan. Misalnya, melanjutkan kegiatan amal, hobi, atau tujuan hidup yang dulu sering kalian bicarakan. Dengan begitu, kamu gak hanya mengenangnya, tapi juga membuat kepergiannya punya arti dalam hidupmu. Kenangan indah itu akan selalu ada, tapi kini kamu bisa mengubahnya jadi kekuatan. Ini salah satu cara terbaik untuk pelan-pelan berdamai dengan kehilangan.

5. Pelan-pelan nangun kembali rutinitas hidupmu

ilustrasi pelan-pelan nangun kembali rutinitas (freepik.com/Freepik)

Setelah kehilangan, wajar kalau kamu merasa hidup seolah berhenti. Tapi, kamu juga perlu pelan-pelan mulai membangun kembali rutinitas harian. Mulai dari hal kecil seperti bangun pagi, bekerja, atau sekadar berolahraga. Aktivitas rutin bisa membantumu keluar dari rasa hampa dan memberi arah baru pada hidupmu. Jangan paksakan diri, lakukan semua sesuai ritme yang kamu sanggupi.

Memulai rutinitas gak berarti kamu sudah move on sepenuhnya. Tapi ini tanda bahwa kamu mulai mencoba berdamai dan melanjutkan hidup. Meski berat, tiap langkah kecil tetap penting buat proses pemulihanmu. Semakin kamu terbiasa dengan rutinitas, semakin ringan juga rasa kehilangan itu di hatimu. Ini adalah bentuk sayang kamu pada diri sendiri agar gak terus terpuruk.

6. Jangan ragu mencari nantuan profesional

ilustrasi psikolog (freepik.com/Freepik)

Kalau kamu merasa kehilangan terlalu berat ditanggung sendiri, gak ada salahnya cari bantuan profesional. Psikolog atau konselor bisa membantumu memahami dan mengelola rasa duka itu dengan lebih sehat. Kadang, ngobrol sama orang yang punya keahlian di bidang ini bisa bikin pikiranmu lebih jernih. Jangan merasa ini tanda kamu lemah justru ini bukti kamu berani menghadapi luka hati. Gak semua rasa sakit bisa diselesaikan sendiri, dan itu gak apa-apa.

Bantuan profesional juga bisa membuka jalan buat kamu menemukan cara berdamai yang lebih sehat. Mereka bisa kasih strategi coping yang sesuai dengan kondisi kamu. Bahkan, hanya dengan curhat dan didengar tanpa dihakimi, kamu bisa merasa jauh lebih lega. Gak ada salahnya coba, apalagi kalau kamu merasa stuck dan gak tahu harus bagaimana. Menguatkan diri bukan berarti harus dilalui sendiri.

7. Percaya bahwa waktu dan doa akan membantumu pulih

ilustrasi berdoa (freepik.com/Freepik)

Gak ada yang bisa benar-benar menghapus rasa kehilangan selain waktu. Mungkin hari ini rasanya masih perih, tapi perlahan kamu akan belajar menerima. Doa juga jadi bagian penting dalam proses move on ini, karena lewat doa kamu bisa merasa lebih tenang. Serahkan rasa kehilanganmu pada Tuhan dan minta kekuatan untuk melanjutkan hidup. Waktu dan doa akan jadi kombinasi paling ampuh buat kamu yang ingin bangkit.

Percayalah, pelan-pelan rasa sakit itu akan berubah jadi kenangan yang menenangkan. Gak perlu buru-buru, karena setiap orang punya waktunya masing-masing. Yang penting, kamu tetap berjalan, sekecil apa pun langkahnya. Teruslah berdoa, karena di setiap proses itu, kamu akan menemukan harapan baru. Move on bukan soal melupakan, tapi soal belajar menerima dan tetap berjalan.

Kehilangan calon istri bukan pengalaman yang mudah, dan gak ada cara instan untuk bisa cepat move on. Tapi kamu tetap bisa menemukan jalan untuk bangkit, pelan-pelan, tanpa harus memaksa diri. Dengan memberi ruang untuk berduka, menerima takdir, dan membangun kembali hidupmu, kamu sedang berproses menjadi lebih kuat. Percayalah, waktu, doa, dan dukungan orang terdekat akan membantumu melewati masa-masa sulit ini. Semoga kamu selalu diberikan kekuatan dan ketabahan dalam menghadapi setiap ujian hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team