Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi berdiskusi secara terbuka (pexels.com/ KoolShooters)
ilustrasi berdiskusi secara terbuka (pexels.com/ KoolShooters)

Intinya sih...

  • Hindari komunikasi intens di luar batas wajar, seperti ngobrol tiap hari atau curhat terlalu personal

  • Jangan merahasiakan pertemanan tertentu dari pasangan, karena bisa menimbulkan curiga dan turunnya trust

  • Hindari sentuhan fisik atau candaan yang terlalu mesra, karena bisa menimbulkan salah paham dan konflik

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Punya pasangan bukan berarti kamu gak boleh punya teman, termasuk lawan jenis. Tapi tetap aja, ada batas-batas tertentu yang perlu dijaga biar hubungan kamu tetap sehat dan gak menimbulkan salah paham, baik di antara kamu dan pasangan, atau kamu dan temanmu sendiri. Apalagi kalau temanmu itu sudah kamu kenal sejak lama, sebelum kamu pacaran atau menikah.

Banyak konflik dalam hubungan sebenarnya gak datang dari selingkuh beneran, tapi dari situasi yang abu-abu. Yang kelihatannya “cuma teman”, tapi ternyata membuat pasangan merasa gak nyaman. Di sinilah pentingnya kamu punya batasan sehat, bukan karena pasanganmu gak percaya, tapi karena kamu menghargai hubungan kalian. Yuk, simak batasan-batasan apa aja yang sebaiknya dijaga saat kamu sudah punya pasangan.

1. Hindari komunikasi intens di luar batas wajar

Ilustrasi sedang menelepon (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Gak ada yang salah dengan chatting atau ngobrol sama teman, termasuk lawan jenis. Tapi kalau intensitasnya sudah kayak sama pasangan sendiri, ngobrol tiap hari, tengah malam, atau curhat yang terlalu personal, itu bisa jadi masalah. Terutama kalau obrolannya sudah mulai menyentuh ranah emosional yang seharusnya jadi porsi pasanganmu.

Komunikasi yang terlalu sering dan intens tanpa sadar bisa bikin keterikatan emosional terbentuk. Dan ketika keterikatan itu lebih nyaman dibanding ngobrol dengan pasanganmu sendiri, kamu sudah masuk zona berbahaya. Batasan sehat artinya tahu kapan harus stop dan menjaga ruang untuk pasangan, bukan mengabaikan teman, tapi menempatkan mereka di posisi yang tepat.

2. Jangan merahasiakan pertemanan tertentu dari pasangan

Ilustrasi duduk bersama (Pexels.com/cottonbro studio)

Kalau kamu merasa perlu menyembunyikan pertemananmu dari pasangan, misalnya dengan gak cerita, hapus chat, atau bilang “gak usah tahu”, itu bisa jadi tanda bahwa kamu sudah melewati batas. Karena kalau memang gak ada yang salah, kenapa harus disembunyikan?

Keterbukaan bukan berarti kamu harus melaporkan semua aktivitas ke pasangan, tapi sebisa mungkin gak membuat zona abu-abu yang bisa menimbulkan curiga. Sekali pasangan merasa dibohongi, trust bisa turun drastis. Jadi, daripada main sembunyi-sembunyi, lebih baik komunikasikan sejak awal bahwa kamu berteman dengan siapa, dan sejauh apa hubungan kalian.

3. Hindari sentuhan fisik atau candaan yang terlalu mesra

Ilustrasi saling bercanda (Pexels.com/cottonbro studio)

Sebagian orang punya gaya berteman yang santai banget, termasuk suka menyentuh bahu, memeluk, atau bercanda dengan kalimat-kalimat yang agak “genit”. Kalau kamu masih single mungkin gak masalah, tapi ketika kamu sudah punya pasangan, perilaku ini bisa menimbulkan salah paham, baik di mata pasangan maupun orang lain.

Sentuhan atau candaan yang mesra bisa banget jadi celah konflik. Bahkan kalau pasanganmu gak ngomong, bukan berarti mereka gak merasa gak nyaman. Menjaga batas fisik adalah bentuk penghormatan pada hubungan yang kamu jalani, sekaligus cara menghargai pasanganmu dan dirimu sendiri. Karena sekali kamu dianggap ‘gak tahu batas’, kepercayaan bisa langsung runtuh.

4. Prioritaskan pasangan di situasi-situasi penting

Ilustrasi pasangan bahagia (Pexels.com/Vija Rindo Pratama)

Kalau kamu lebih memilih menemani teman lawan jenis ke event penting, nonton bareng, atau curhat deep talk di waktu pasanganmu lagi butuh kamu, itu sudah crossing the line. Dalam hubungan, prioritas itu penting. Pasangan butuh merasa bahwa mereka adalah prioritas utama dalam hidupmu, bukan pilihan cadangan.

Punya teman itu sehat, tapi ketika kamu sudah punya pasangan, kamu perlu menyesuaikan pola relasimu. Hal ini bukan berarti kamu menjauh dari semua teman, tapi tahu kapan harus mendahulukan pasangan dan tahu waktu yang tepat buat menghabiskan waktu dengan teman. Kalau kamu gak bisa menempatkan pasangan di posisi utama, maka konflik bakal sering muncul, bahkan dari hal-hal sepele.

Berteman tetap penting meski kamu sudah punya pasangan. Tapi menjaga batasan itu adalah bentuk kedewasaan dan penghargaan terhadap komitmen. Hubungan yang sehat bukan cuma soal cinta, tapi juga soal kepercayaan dan cara kamu menjaga hati pasangan.

Jadi, kalau kamu sayang sama pasanganmu dan ingin hubungan kalian langgeng, yuk mulai belajar menempatkan batas. Gak perlu mengekang diri sampai kehilangan teman kok, tapi cukup jangan terlalu bebas sampai bikin pasanganmu merasa terancam. Ingat, agar terus tumbuh, cinta perlu terus dijaga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team