Ilustrasi menyendiri (Pexels.com/Keenan Constance)
Kalau silent treatment terus-menerus jadi pola yang dia lakukan, kamu perlu mulai berpikir lebih jauh. Apakah ini cuma kebiasaan sesekali, atau bentuk manipulasi emosional yang terus berulang? Kalau udah masuk ke ranah manipulatif, kamu berhak buat pasang batasan. Gak semua sikap bisa ditoleransi terus-terusan, apalagi kalau udah nyakitin mental kamu.
Kamu bisa bilang dengan tegas (tapi tetap tenang), bahwa kamu gak nyaman kalau diperlakukan seperti itu, dan kamu berharap bisa ngobrol kalau ada masalah. Kalau dia tetap gak mau berubah dan terus memperlakukan kamu dengan cara yang menyakiti, mungkin ini saatnya kamu pertimbangkan apakah hubungan itu sehat buat kamu. Menjaga kesehatan mentalmu itu penting. Kamu juga berhak bahagia dan dihargai, bukan cuma jadi korban dari cara komunikasi yang dingin dan menyakitkan.
Menghadapi silent treatment memang gak gampang. Tapi kamu bisa pilih cara yang lebih sehat dan dewasa dalam menyikapinya. Daripada langsung kebawa emosi atau berusaha keras "meluluhkan" dia, lebih baik rawat dulu perasaan kamu sendiri dan bangun komunikasi di waktu yang tepat. Ingat, kamu juga punya hak buat didengar dan dihargai.
Dan kalau pada akhirnya kamu harus pasang batasan atau bahkan pergi dari hubungan yang toxic, itu bukan berarti kamu lemah. Justru itu bukti bahwa kamu berani memilih untuk sehat secara emosional. Semoga kamu selalu dikelilingi oleh orang-orang yang bisa diajak ngobrol baik-baik, bukan yang hobi ngambek diem-dieman tanpa ujung. Kamu pantas buat dicintai, bukan diabaikan.