Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pasangan (pexels.com/Meruyert Gonullu)
ilustrasi pasangan (pexels.com/Meruyert Gonullu)

Intinya sih...

  • Pasangan muda perlu menyesuaikan karakter dan kebiasaan sehari-hari untuk menghindari konflik yang bisa merenggangkan hubungan.

  • Mengatur keuangan rumah tangga bersama merupakan tantangan berikutnya yang memerlukan komunikasi dan perencanaan yang matang.

  • Tekanan sosial untuk segera memiliki anak dan pembagian waktu antara pekerjaan, keluarga, dan pasangan juga menjadi tantangan tersendiri bagi pasangan muda setelah menikah.

Menikah memang menjadi impian banyak orang. Namun, kehidupan setelah menikah tidak selalu dipenuhi dengan momen romantis seperti yang terlihat di media sosial. Ada berbagai tantangan yang harus dihadapi pasangan muda untuk menata kehidupan rumah tangga agar tetap harmonis dan berjalan sesuai harapan.

Bagi pasangan muda, masa-masa awal pernikahan sering kali terasa seperti fase adaptasi yang cukup menguras energi dan emosi. Tidak jarang, tantangan-tantangan ini membuat hubungan menjadi renggang jika tidak dihadapi dengan dewasa. Berikut empat tantangan terbesar yang perlu kamu siapkan sejak dini bersama pasanganmu.

1. Penyesuaian karakter dan kebiasaan sehari-hari

ilustrasi bersih-bersih rumah (pexels.com/Annushka Ahuja)

Setelah menikah, kamu akan menyadari bahwa mengenal pasangan tidak hanya sebatas sifat baiknya saja. Kamu juga akan melihat langsung kebiasaan-kebiasaan kecil yang mungkin berbeda dengan caramu menjalani kehidupan sehari-hari. Misalnya, cara menyimpan barang, pola tidur, atau bahkan kebiasaan dalam hal kebersihan rumah.

Hal-hal kecil ini jika tidak dikomunikasikan dengan baik bisa memicu konflik. Pasangan muda perlu belajar untuk menyesuaikan diri dan saling menghargai perbedaan kebiasaan tersebut. Tidak semua hal harus diubah, tetapi perlu dicari cara agar tetap nyaman satu sama lain. Di sinilah upaya saling memahami dalam rumah tangga akan diuji sejak awal.

2. Mengatur keuangan rumah tangga bersama

ilustrasi berbicara tentang keuangan (pexels.com/Mikhail Nilov)

Tantangan selanjutnya adalah terkait keuangan dalam urusan rumah tangga. Setelah menikah, kamu dan pasangan perlu mengelola pendapatan untuk berbagai kebutuhan bersama. Mulai dari kebutuhan bulanan, cicilan, tabungan, hingga dana darurat yang harus disiapkan bersama-sama sedari awal.

Tidak sedikit pasangan muda yang kaget ketika mendapati pengeluaran rumah tangga ternyata jauh lebih besar dari perkiraan sebelum menikah. Selain itu, perbedaan pola pengeluaran dan cara mengelola uang juga dapat menimbulkan pertengkaran. Oleh karena itu, penting bagi pasangan muda untuk ngobrol dan membuat perencanaan keuangan yang jelas sejak awal pernikahan.

3. Tekanan sosial untuk segera memiliki anak

ilustrasi keluarga (pexels.com/Craig Adderley)

Bagi pasangan muda, pertanyaan seputar momongan adalah hal yang hampir pasti akan mereka dengar setelah menikah. Banyak orang di sekitar yang menanyakan kapan akan punya anak, lagi dan lagi. Bahkan, hal tersebut terkadang dilontarkan tanpa mempertimbangkan kondisi pasangan itu sendiri.

Tekanan sosial seperti ini sering menimbulkan stres, terutama jika pasangan merasa belum siap secara mental, fisik, atau finansial untuk memiliki anak. Ada pula pasangan yang mengalami kesulitan untuk hamil, sehingga pertanyaan-pertanyaan tersebut terasa menyakitkan. Di sini, pasangan muda perlu saling menguatkan dan menyepakati keputusan terbaik tanpa harus selalu mendengarkan ekspektasi orang lain.

4. Membagi waktu antara pekerjaan, keluarga, dan pasangan

ilustrasi bekerja dari rumah (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Tantangan lainnya yang sering dihadapi pasangan muda adalah dalam hal pembagian waktu. Setelah menikah, tanggung jawab bukan hanya pada pekerjaan dan diri sendiri, tetapi juga pada pasangan dan keluarga besar. Banyak pasangan yang masih menyesuaikan waktu untuk quality time karena kesibukan masing-masing.

Jika tidak dikelola dengan baik, hubungan bisa menjadi hambar karena minimnya waktu berkualitas bersama. Oleh sebab itu, meskipun sama-sama sibuk, pasangan muda perlu menyadari pentingnya meluangkan waktu secara khusus untuk sekadar makan malam bersama atau berbincang tanpa gangguan gadget. Hal ini penting untuk menjaga keintiman dan keharmonisan dalam rumah tangga.

Menjalani kehidupan pernikahan memang penuh dengan tantangan, terutama di masa awal. Namun, bukan berarti semua tantangan itu tidak bisa diatasi. Setiap pasangan baiknya mulai belajar untuk menjalin komunikasi yang terbuka, memiliki sikap saling menghargai, dan membangun kesiapan untuk tumbuh bersama. Jadi, jangan takut menghadapi realita setelah menikah. Justru di sanalah kalian akan belajar arti cinta yang sesungguhnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team