Tidak sedikit orang menganggap bahwa anak yang tumbuh di keluarga broken home akan mengalami kesulitan membangun rumah tangga harmonis di masa depan. Namun, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Banyak dari mereka yang justru memiliki kesadaran yang lebih besar untuk memperbaiki pola keluarga di masa mendatang.
Hal ini lantaran adanya kesadaran akan pentingnya keharmonisan, terutama setelah merasakan sendiri pahitnya perpisahan orang tua. Pengalaman tersebut menjadi pelajaran hidup yang membentuk tekad mereka untuk tidak mengulang kesalahan yang sama. Berikut lima alasan mengapa anak broken home tetap bisa membangun keluarga yang harmonis.