5 Cara Sehat Mental Menghadapi Pasangan yang Mengidap NPD

Salah satu sumber kekuatan untuk bertahan dengan pasangan yang mengidap NPD adalah dengan mengenali dan memahaminya. Semakin kamu memahami NPD, semakin kamu bisa melihat bahwa sikap egois atau manipulatif pasangan bukan selalu akibat kesalahanmu. Ini adalah bagian dari gangguan psikologis yang mereka alami dan terkadang mereka pun tidak menyadarinya.

Kamu tentu sering dibuat merasa bersalah atau bingung oleh sikap dan cara berpikir pasangan yang mengidap NPD. Namun, saat kamu mulai memahami pola pikir mereka, percayalah kamu akan lebih tenang dan tidak mudah terpancing emosi. Hal ini menjadi fondasi penting untuk menjaga kendali diri dan membuat keputusan yang lebih bijak, tanpa terus-menerus dihantui rasa bersalah.

Saat pasanganmu marah, kamu tidak harus selalu membalas atau menjawab, apalagi jika tahu ujungnya hanya menyakitkan. Memilih diam dalam situasi tertentu, bukanlah sebuah kelemahan tetapi justru bentuk perlindungan yang sangat bijak. Ini adalah caramu mengatakan pada diri sendiri bahwa kamu memilih menjaga diri ketimbang harus meluap sejadi-jadinya.

Saat kamu tidak terpancing, kamu sedang menjaga energi dan menghindari masuk ke drama yang tidak berujung. Cara tersebut membuatmu tetap hadir, tetapi tidak ikut terhisap dalam energi negatif. Hal ini sekaligus menjadi kekuatanmu untuk tetap sehat secara mental dalam bentuk paling sunyi.

Berinteraksi dengan orang yang mengidap NPD sering membuat emosi campur aduk. Tidak jarang kamu merasa aneh seperti ingin marah, sedih, atau bingung tanpa sebab yang jelas. Saat kamu merasa seperti itu, buku catatan bisa membantumu melepaskan beban dengan sederhana.

Memanfaatkan buku catatan, kamu bisa menuliskan apa yang terjadi hari itu, apa yang kamu rasakan, dan apa yang bikin hatimu terasa berat. Kamu tidak perlu tulisan yang rapi atau indah, yang penting jujur dan apa adanya. Menulis diam-diam seperti ini membuatmu lebih sadar akan pola-pola yang sering terulang, tetapi sebelumnya kamu abaikan. Kegiatan ini mampu menyuarakan isi hatimu dalam keheningan, bukan dengan teriakan emosional.

Seorang penderita NPD suka sekali jadi pusat perhatian dan ingin terus dipuji. Mereka akan berusaha keras agar kamu memuji, mengagumi, atau mengiyakan semua yang mereka katakan. Jika sudah seperti ini, cara paling ampuh justru bukan melawan, tetapi tidak memberi reaksi seperti yang mereka harapkan.

Alih-alih memuji, kamu bisa diam, alihkan pembicaraan, atau jawab biasa saja tanpa antusias saat mereka mulai membanggakan diri. Ini bukan berarti kamu cuek, tapi kamu sedang menjaga dirimu agar tidak terus digunakan untuk menambah kepercayaan diri mereka. Kalau kamu konsisten bersikap seperti itu , mereka akan sadar bahwa kamu bukan lagi tempat yang bisa mereka andalkan untuk memuaskan egonya.

Terkadang hal paling waras yang bisa kamu lakukan saat menghadapi pasangan NPD adalah tertawa. Bukan ketawa terang-terangan, ya tetapi tertawa kecil dalam hati karena hidup bersama mereka sering terasa kayak nonton drama komedi absurd. Misalnya, saat mereka memuji diri sendiri seolah mereka adalah pahlawan dalam rumah tangga.

Tidak perlu marah atau ikut terbakar emosi, mulai sekarang coba latih dirimu untuk melihat sisi lucunya. Bagi cerita itu ke teman dekat yang bisa dipercaya, dan tertawalah bersama mereka. Ini bukan soal mengejek pasanganmu, tapi ini cara simpel untuk menjaga isi kepalamu tetap waras di tengah situasi yang kadang terlalu serius.

Kamu mungkin tidak bisa mengubah pasanganmu, tetapi kamu selalu bisa memilih cara terbaik untuk menjaga dirimu sendiri. Langkah-langkah kecil yang kamu ambil hari ini bisa jadi awal dari hidup yang lebih sehat secara emosional. Kamu tidak sendirian, dan kamu pantas punya ruang yang aman untuk jadi diri sendiri. Pastikan bertahanmu tidak menyakiti diri sendiri, ya!