ilustrasi ketenangan (unsplash.com/Sage Friedman)
Emosi muncul secara otomatis dan sulit dikendalikan dalam sekejap. Ketika seseorang merasa takut atau marah, tubuhnya akan bereaksi tanpa mereka sadari. Ini adalah bagian dari sistem saraf otonom yang mengatur respons tubuh terhadap situasi yang dianggap mengancam atau menantang. Karena sifatnya yang spontan, emosi bisa muncul kapan saja tanpa peringatan.
Sebaliknya, perasaan dapat dikelola dengan kesadaran dan latihan mental. Dengan refleksi diri dan teknik pengelolaan emosi, seseorang bisa mengubah perasaan negatif menjadi lebih positif. Misalnya, seseorang yang merasa kecewa bisa berusaha memahami sumber emosinya, lalu mencari cara untuk mengatasi perasaan tersebut agar tidak berkembang menjadi sesuatu yang lebih destruktif. Kemampuan mengelola perasaan dengan baik dapat meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Mengetahui perbedaan antara emosi dan perasaan dapat membantu kita dalam memahami diri sendiri dengan lebih baik. Emosi bersifat spontan dan terjadi tanpa kendali penuh, sementara perasaan berkembang berdasarkan interpretasi pribadi terhadap emosi tersebut. Dengan memahami bagaimana keduanya bekerja, kita bisa lebih bijak dalam mengelola reaksi emosional dan menjaga keseimbangan emosional dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah lebih sadar terhadap emosi dan perasaanmu, serta latih dirimu untuk merespons dengan cara yang lebih sehat dan positif.