5 Red Flag yang Menunjukkan Pasangan Tidak Memperlakukanmu dengan Baik

Ketika kalian bertengkar, dia mungkin mengakui kesalahannya setelah membuatmu kecewa, dan hal itu membuatmu percaya bahwa dia masih memiliki niat baik dalam dirinya. Kamu pun berpikir, setidaknya dia sadar telah menyakitimu dan ingin memperbaiki keadaan. Namun, jika setelah pengakuan itu perilakunya tetap sama, kata maafnya kehilangan arti. Semua ucapan penyesalannya itu hanya terdengar manis di telinga, tapi tidak membawa perubahan apa pun.

Hal ini akan membuatmu mulai terbiasa menerima perlakuan yang sama dan menurunkan ekspektasimu sedikit demi sedikit. Kamu bahkan mulai meyakinkan dirimu bahwa mungkin memang begitulah sifatnya. Padahal, pasangan yang benar-benar mencintaimu tidak hanya meminta maaf, tetapi juga berusaha memperbaiki kesalahannya. Penyesalan sejati itu selalu terlihat dari tindakan nyata, bukan dari janji yang terus diulang tanpa adanya bukti.

Setiap kali dia menyakitimu atau membuatmu kecewa, selalu ada alasan yang terdengar masuk akal untuk membenarkan perbuatannya. Dia mungkin mengatakan bahwa dia sedang lelah, tertekan, atau bahwa kamu terlalu sensitif dalam menanggapi ucapannya. Alasan-alasan itu terdengar meyakinkan di awal, hingga kamu mulai mempertanyakan dirimu sendiri. Kamu pun jadi bertanya-tanya, apakah kamu memang terlalu berlebihan, padahal kamu hanya ingin diperlakukan dengan baik dan dihargai.

Kebiasaan mencari alasan seperti ini sebenarnya menunjukkan bahwa dia tidak benar-benar mau bertanggung jawab atas sikapnya. Dia lebih memilih untuk tetap terlihat benar daripada mengakui kesalahannya. Perlakuan seperti itu bisa membuatmu terus merasa bersalah tanpa alasan yang jelas. Padahal, hubungan yang sehat itu seharusnya diisi oleh dua orang yang sama-sama berani mengakui kesalahan dan berusaha memperbaikinya, bukan hanya satu orang yang selalu bersembunyi di balik pembenaran.

Salah satu tanda bahwa pasangan tidak memperlakukanmu dengan baik adalah ketika dia tampak tidak peduli pada kehidupanmu. Saat kamu bercerita tentang hal-hal yang membuatmu bersemangat atau masalah yang sedang kamu hadapi, dia hanya merespons seadanya tanpa benar-benar mendengarkannya. Perhatiannya tampak dingin, seolah apa yang kamu ucapkan tidak layak untuk dia dengar. Sikap seperti ini akan membuatmu perlahan merasa tidak dianggap dalam hubungan.

Akhirnya, kamu mulai menahan diri untuk bercerita karena merasa semua yang kamu bagikan tidak pernah penting baginya. Dan rasa kecewamu itu berubah menjadi kesepian, meski kamu bersamanya. Hubungan yang seharusnya jadi tempat bernaung justru terasa hampa dan jauh darimu. Padahal, pasangan yang tulus akan selalu tertarik pada duniamu, sekecil apa pun hal yang kamu ceritakan.

Pasangan yang baik akan menyesali kesalahan dan berusaha untuk memperbaikinya. Namun, jika dia santai bahkan bangga dengan perilaku yang menyakiti orang lain, itu menandakan dia memiliki karakter yang berbahaya. Sikap seperti ini menunjukkan dia kurang empati dan rasa tanggung jawab, sehingga kamu berisiko menjadi korban berikutnya. Menganggap hal buruk sebagai sesuatu yang sepele atau pantas dibanggakan adalah tanda pola pikir manipulatif yang bisa merusak hubunganmu di masa depan.

Awalnya, kamu mungkin mencoba memaklumi atau menoleransi perilakunya. Tapi lama-kelamaan, hal itu akan mengikis kepercayaan dan harga dirimu. Hubungan yang sehat tidak seharusnya membuatmu merasa takut atau direndahkan. Karena cinta yang benar, seharusnya membuatmu merasa aman, dihargai, dan nyaman.

Tanda lainnya ketika pasangan tidak memperlakukanmu dengan baik adalah dia tidak menunjukkan penyesalan setelah membuatmu terluka. Saat kata-katanya menyakitimu atau tindakannya mengecewakanmu, dia bersikap seolah semua itu bukan hal besar. Bukannya meminta maaf, dia justru mencari alasan untuk membenarkan perbuatannya dan bahkan, akan mencari alasan untuk menyalahkanmu. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa dia tidak memiliki empati atas apa yang telah dia lakukan padamu.

Ketika hal itu terjadi berulang kali, kamu akan merasa sendirian dalam menghadapi luka yang seharusnya tidak kamu tanggung sendiri. Padahal, hubungan yang sehat seharusnya membuatmu merasa dipahami, bukan diabaikan. Jika dia benar-benar mencintaimu, dia akan peduli pada bagaimana tindakannya memengaruhi perasaanmu. Karena, cinta tanpa empati hanya bentuk ego yang disamarkan dengan perhatian palsu.

Hubungan yang baik dan sehat seharusnya membuatmu tumbuh, bukannya tersiksa. Jadi jangan tunggu sampai kamu makin terluka untuk menyadari batasanmu, ya.

Mengenali tanda-tanda pasangan yang tidak menghargaimu adalah bentuk cinta pada diri sendiri. Karena, percayalah, kamu layak dicintai dengan tulus dan penuh respek. Semoga artikel ini bermanfaat!