5 Tanda Halus Pasangan Kamu Seorang Savior Complex, Jangan Abai!

- Terlalu fokus pada masalah kamuPasanganmu merasa hidupmu penuh masalah yang harus diselesaikan, tanpa mendengarkan keinginanmu.
- Mengabaikan kebutuhan emosionalmuPasanganmu terlalu sering mendahulukan orang lain daripada memperhatikan kebutuhan emosionalmu.
- Merasa cemas ketika kamu tidak minta bantuanPasangan merasa tidak nyaman jika tidak berperan sebagai penyelamat dan ingin mengontrol segala hal.
Pernah gak kamu merasa seperti jadi ‘proyek’ dalam hubungan? Atau pasanganmu terus-menerus mencoba ‘menyelamatkan’ kamu dari masalah yang gak selalu kamu minta bantuannya?
Tanda-tanda itu mungkin menandakan pasanganmu memiliki Savior Complex. Ini adalah kondisi di mana seseorang merasa terdorong untuk ‘menyelamatkan’ orang lain, kadang tanpa disadari, dan kadang itu malah bisa membuat hubungan jadi tidak seimbang. Nah, kamu perlu peka dan mengetahui tanda-tandanya sebelum semuanya makin rumit.
Yuk, simak lima tanda-tanda halus pasanganmu seorang Savior Complex!
1. Terlalu fokus pada masalah kamu

Pasanganmu sering kali merasa bahwa hidupmu penuh dengan masalah yang harus diselesaikan? Mungkin dia sering menanggapi masalah kecilmu dengan solusi besar atau ingin selalu memberi nasihat, bahkan ketika kamu hanya ingin didengarkan. Ini adalah tanda-tanda klasik dari seseorang yang merasa dirinya harus menjadi penyelamat.
Kadang, kamu hanya butuh teman untuk berbagi, bukan seseorang yang terus-menerus memberi solusi. Jika pasanganmu merasa terobsesi untuk menyelesaikan masalah kamu, itu bisa jadi tanda bahwa dia merasa perlu untuk selalu ‘menyelamatkan’ kamu, bukan hanya mendukung kamu.
2. Mengabaikan kebutuhan emosionalmu demi membantu orang lain

Pasanganmu mungkin terlalu sering mendahulukan orang lain atau situasi di luar hubungan, merasa bahwa menyelamatkan orang lain lebih penting daripada memperhatikan kebutuhan emosional kamu. Jika kamu merasa kurang dihargai atau diabaikan, itu bisa jadi karena pasanganmu terjebak dalam keinginan untuk “menyelamatkan” orang lain.
Dalam hubungan yang sehat, kebutuhan emosional dua belah pihak harus menjadi prioritas utama. Jangan biarkan pasanganmu mengabaikanmu demi orang lain. Kamu juga berhak mendapat perhatian dan dukungan yang layak.
3. Merasa cemas ketika kamu tidak minta bantuan

Pasanganmu sering cemas jika kamu tidak meminta bantuan atau tidak berbagi masalahmu dengan dia? Ini adalah tanda bahwa dia merasa tidak nyaman jika tidak dapat berperan sebagai penyelamat. Terkadang, pasangan yang memiliki Savior Complex menganggap bahwa mereka tidak berguna kalau kamu tidak mengandalkan mereka.
Penting untuk diingat bahwa kamu tidak perlu selalu bergantung pada pasangan. Menjadi mandiri dalam mengatasi masalah pribadi adalah hal yang sehat dalam hubungan. Ini tidak berarti kamu tidak mencintai pasanganmu, tapi memberi ruang untuk berkembang.
4. Cenderung memiliki kontrol berlebihan

Salah satu ciri pasangan dengan Savior Complex adalah kecenderungannya untuk ingin mengontrol segala hal. Mereka mungkin merasa bahwa mereka yang paling tahu bagaimana kamu harus hidup atau berbuat, dan itu bisa mulai mengarah pada perilaku manipulatif. Mereka sering merasa bahwa "hanya mereka yang bisa menyelamatkan kamu" dari masalah.
Hubungan yang sehat tidak dibangun dengan kontrol, melainkan dengan saling percaya dan menghargai kebebasan pribadi. Jadi, jika pasanganmu mulai menunjukkan sikap ini, itu adalah tanda peringatan yang penting.
5. Menganggap dirinya lebih baik dari kamu

Pernahkah pasanganmu mengungkapkan kata-kata seperti, "Aku lebih berpengalaman, jadi aku tahu apa yang terbaik untukmu"? Ini adalah ciri lain dari Savior Complex, di mana pasanganmu merasa lebih superior dan lebih tahu segalanya dibandingkan kamu. Dia mungkin melihat dirinya sebagai sosok yang harus selalu menjadi penyelamat.
Perbedaan pendapat itu wajar, tapi jika pasanganmu terus-menerus menempatkan dirinya di atas kamu, itu bisa merusak rasa percaya diri dan kemandirianmu. Kamu berhak untuk memiliki suara dalam hubungan ini, tanpa merasa dimanjakan atau dikuasai.
Savior Complex bisa jadi hal yang tampaknya baik, karena ada niat untuk membantu, namun jika berlarut-larut, itu bisa merusak keseimbangan dalam hubungan. Keseimbangan dan saling menghargai adalah kunci dari hubungan yang sehat. Jika kamu merasa pasanganmu mulai menunjukkan tanda-tanda ini, penting untuk berbicara secara terbuka dan jujur. Jangan takut untuk menetapkan batasan dan ingat, kamu tidak membutuhkan penyelamat, kamu hanya butuh pasangan yang mendukungmu tumbuh dan berkembang bersama. Hubungan yang sehat dimulai dari dua individu yang bisa berdiri tegak di samping satu sama lain.