Hubungan platonis pada dasarnya adalah hubungan pertemanan yang dekat tanpa unsur romantis. Dalam kondisi ideal, hubungan ini memberi rasa aman, saling mendukung, dan tetap menjaga batas yang sehat. Namun, ada kalanya hubungan platonis berubah menjadi sesuatu yang melelahkan secara emosional. Batas yang kabur, ekspektasi berlebihan, atau pola interaksi yang merugikan bisa membuat salah satu pihak merasa terjebak.
Jika hubungan platonis gak lagi terasa nyaman, justru memicu stres, itu tanda penting untuk mulai waspada. Hubungan yang sehat seharusnya memberi energi positif, bukan sebaliknya. Ketika tanda-tanda hubungan mulai mengarah pada manipulasi emosional, rasa bersalah yang dipaksakan, atau kehilangan jati diri, itu pertanda ada yang gak beres. Mengenali gejala ini sejak awal akan membantu mengambil keputusan yang lebih tepat demi kesehatan mental.