ilustrasi ibu dan anaknya (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Berikan batasan yang jelas, tapi dengan cara yang tidak mengintimidasi. Contoh, “ibu tahu kamu marah, tapi gak boleh mukul, ya.” Gunakan nada tenang dan tegas. Alih-alih marah, orang tua sepatutnya bersikap lembut.
Karena anak kecil belum punya keterampilan mengatur emosi, di sini orang tua hadir sebagai contoh yang baik, bukan malah menghukum atau balik bersitegang. Alhasil, anak tetap belajar mengekspresikan emosinya, namun mereka juga tahu batasan yang tidak boleh dilewati.
Hukuman fisik tidak efektif dalam mengatasi dan mendisiplinkan anak yang keras kepala. Mungkin dalam waktu sesaat mereka patuh dan takut, namun dalam jangka panjang, hal ini memiliki banyak konsekuensi negatif. Seperti, bisa saja menjadi pelaku kekerasan jika anak dididik dengan kekerasan.
Saat anak dalam kondisi emosi yang tak stabil, orang tua hadir sebagai penenang. Mendidik anak dengan kesabaran memang sulit, karena sebagai manusia pastinya memiliki emosi. Tapi supaya diketahui, pola pengasuhan yang lembut membuat anak merasa diakui, dihormati, sekaligus membangun ikatan yang aman dengan orang tua.