Menjadi tempat curhat bagi banyak orang memang terasa mulia, bahkan sering dianggap sebagai bentuk kepedulian dan kepekaan sosial. Namun, terlalu sering menyerap cerita sedih, masalah berat, atau emosi negatif orang lain tanpa batas bisa membuatmu mengalami compassion fatigue. Ini adalah kondisi kelelahan emosional yang muncul akibat terlalu banyak memberi empati, terutama tanpa adanya pemulihan diri. Ironisnya, semakin kamu peduli, semakin besar risiko kamu terdampak secara emosional.
Gejala compassion fatigue bisa muncul dalam bentuk rasa lelah yang tak hilang-hilang, mulai kehilangan minat mendengarkan orang, hingga merasa jenuh atau sensitif secara berlebihan. Jika gak segera ditangani, kondisi ini bisa berujung pada burnout dan memengaruhi kualitas hubungan dengan orang lain. Untuk itu, penting banget mengenali dan mengelola batas emosional kamu sendiri. Berikut enam cara bijak untuk menghadapi compassion fatigue, terutama jika kamu sering jadi ‘tempat sampah emosi’ bagi banyak orang.