Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Ciri Orang Bermuka Dua yang Jarang Disadari, Awas Terjebak

ilustrasi bergosip (Pexels.com/Keira Burton)

Orang bermuka dua secara umum merupakan individu yang menunjukkan perilaku berbeda sesuai dengan siapa dirinya tengah berkumpul, situasi dan kondisi saat itu, atau seperti apa ingin menggiring alur interaksi.

Individu yang masuk ke dalam perilaku ini tidak bisa langsung diartikan mengidap gangguan mental, namun bukan berarti tidak mungkin mengarah pada indikasi tersebut. Semisal, orang itu ingin sekali dapat diterima oleh sebuah kelompok sehingga merubah perilakunya sesuai mayoritas di sana, alhasil ini masuk ke dalam strategi sosial.

Perilaku ini juga nampak pada seseorang dengan pola adaptasi people pleaser atau avoidant behavior. Keduanya memiliki kesamaan yaitu sering mengikuti kemauan orang sekitar atau memprioritaskan lainnya demi menjaga zona aman mereka. People pleaser cenderung merasa bertanggung jawab menyenangkan orang lain, sedangkan avoidant behavior menghindari konflik agar bisa aman.

Contoh dari orang bermuka dua yang mungkin bisa jadi masuk ke dalam gangguan mental seperti Narsistic Personality Disorder, Antisocial Personality Disorder dan Borderline Personality Disorder, tetapi tentu saja indikasi ini hanya bisa didiagnosa oleh dokter serta pakar ahli. Jangan mencoba menebak-nebaknya terhadap diri sendiri atau orang lain.

Perilaku dari orang bermuka dua juga bisa muncul karena ketidakmatangan emosional, sehingga terlihat tidak konsisten. Demi meningkatkan kesadaran terhadap perilaku ini, berikut beberapa cirinya.

1.Tidak menjaga rahasia dengan baik

ilustrasi bergosip (Pexels.com/cottonbro studio)

Orang bermuka dua cenderung menjadikan informasi dari individu tertentu sebagai bahan untuk menjatuhkan lainnya, atau bahkan pemberi informasi itu sendiri (pasti bocor). Mereka terlihat menyimak dan seakan setia pada janjinya, namun hal tersebut adalah kedok belaka agar mendapatkan kepercayaan sesaat.

2.Bersikap selayaknya 'bunglon'

Ilustrasi bersama teman (Pexels.com/Liza Summer)

Terkadang sikap mudah beradaptasi dengan sekitar memanglah baik, namun apa jadinya bila itu diterapkan orang bermuka dua? Bahkan jika itu bertentangan dengan prinsip juga kemauan mereka akan tetap dilakukan demi tujuannya tercapai. Mereka juga sangat pandai berpura-pura untuk dapat memanipulasi orang lain.

3.Perubahan sikap yang esktrim

ilustrasi ketidaksukaan (Pexels.com/Liza Summer)

Orang bermuka dua umumnya memiliki perubahan sikap yang ekstrim, semisal di depan kamu terlihat manis, pengertian, peduli, baik, namun sesaat berada di belakang, mereka justru adalah pembenci bahkan penghasut paling mengerikan.

4.Sangat pandai memutar balikan fakta

Ilustrasi pertemanan (Pexels.com/Liza Summer)

Perilaku bermuka dua erat kaitannya dengan para pembohong professional. Bak artis papan atas, mereka mampu dengan luwes dan tanpa rasa bersalah merubah hal benar menjadi salah atau sebaliknya. Sehingga ini sangat menguntungkannya bila ingin membenarkan diri pada suatu konflik. Bila dibiarkan, maka bukan tidak mungkin seseorang akan masuk ke dalam rencana adu dombanya.

5.Pujian tidak wajar

ilustrasi emoji perasaan (Pexels.com/Pixabay)

Orang bermuka dua kerap kali memuji lainnya dengan intens bahkan kelewat berlebihan. Pujian yang dilontarkan pun minim ketulusan dengan niat menyenangkan calon pemberi informasi sebagai bahan baru untuk disebarkan. Bahkan nyatanya, kalimat basa-basi dan bertele-tele sudah bisa dikenali jika pendengarnya teliti atau peka terhadap perilakunya.

6.Tidak konsisten

ilustrasi pertemanan (Pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Nyatanya, cukup mudah mengenali seseorang bermuka dua atau tidak, sebab mereka cenderung tidak konsisten dengan ucapan dan tindakannya. Hari ini berbicara A, besoknya B, dan beberapa saat kemudian menjadi C.

7.Gemar menciptakan konflik

ilustrasi sebuah konflik (Pexels.com/Keira Burton)

Salah satu sifat yang sangat menyimpang dan merugikan dari orang bermuka dua adalah gemar menciptakan konflik. Mereka bisa berpura-pura sebagai pihak netral, namun tanpa disadari, individu itulah yang memperkeruh suasana hingga semua menjadi runyam.

Berteman atau mempertahankan perilaku dengan individu seperti ini akan sangat berbahaya untuk ke depannya. Selain memunculkan perasaan tidak nyaman antar relasi, jika dibiarkan dapat memicu berbagai masalah serta merusak reputasi seseorang atau suatu kelompok. Terlebih orang bermuka dua dapat menghilangkan rasa kepercayaan antar sesama.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us