Orang bermuka dua secara umum merupakan individu yang menunjukkan perilaku berbeda sesuai dengan siapa dirinya tengah berkumpul, situasi dan kondisi saat itu, atau seperti apa ingin menggiring alur interaksi.
Individu yang masuk ke dalam perilaku ini tidak bisa langsung diartikan mengidap gangguan mental, namun bukan berarti tidak mungkin mengarah pada indikasi tersebut. Semisal, orang itu ingin sekali dapat diterima oleh sebuah kelompok sehingga merubah perilakunya sesuai mayoritas di sana, alhasil ini masuk ke dalam strategi sosial.
Perilaku ini juga nampak pada seseorang dengan pola adaptasi people pleaser atau avoidant behavior. Keduanya memiliki kesamaan yaitu sering mengikuti kemauan orang sekitar atau memprioritaskan lainnya demi menjaga zona aman mereka. People pleaser cenderung merasa bertanggung jawab menyenangkan orang lain, sedangkan avoidant behavior menghindari konflik agar bisa aman.
Contoh dari orang bermuka dua yang mungkin bisa jadi masuk ke dalam gangguan mental seperti Narsistic Personality Disorder, Antisocial Personality Disorder dan Borderline Personality Disorder, tetapi tentu saja indikasi ini hanya bisa didiagnosa oleh dokter serta pakar ahli. Jangan mencoba menebak-nebaknya terhadap diri sendiri atau orang lain.
Perilaku dari orang bermuka dua juga bisa muncul karena ketidakmatangan emosional, sehingga terlihat tidak konsisten. Demi meningkatkan kesadaran terhadap perilaku ini, berikut beberapa cirinya.