2. Terima perbedaan usia dengan ikhlas

ilustrasi perbedaan usia yang dialami pasangan (pexels.com/Greta Hoffman)

Dengan usia yang terpaut jauh kemungkinan besar kamu akan menemui banyak perbedaan dengan pasangan. Salah satu yang sangat menonjol adalah perbedaan tahap perkembangan hidup. Meskipun salah satu pasangan sedang melewati gelombang karier yang berkembang dengan baik, pasangan lainnya mungkin fokus pada upaya membangun karir mereka sendiri. Daripada mencoba memaksa pasangan untuk menyesuaikan diri dengan gaya hidup yang dibutuhkan pada tahap tertentu, kamu cukup memberikan sebuah dukungan yang lebih diperlukan oleh pasanganmu

3. Pertimbangkan peran antar pasangan di masa mendatang

ilustrasi pasangan yang bersama sampai tua (pexels.com/Marcus Aurelius )

Pada titik tertentu, pasangan yang lebih tua mungkin memerlukan perawatan kesehatan jangka panjang dan tidak lagi dapat melakukan hal tertentu yang kamu berdua sukai. Tanyakan pada dirimu, apakah sebagai pasangan yang lebih muda dalam hubungan, kamu siap menjadi pengasuh, melepaskan aktivitas tertentu, dan melakukan tugas rumah tangga tambahan di masa mendatang.

Tentu kamu mungkin tidak ragu untuk mengatakan ya saat ini, tetapi apakah hal tersebut akan tetap terjadi dalam lima, sepuluh, atau dua puluh tahun kemudian? Penting untuk bersikap jujur ​​pada diri sendiri dalam situasi ini dan diskusikan kemungkinan tersebut dengan pasanganmu

Baca Juga: 5 Cara Menghadapi Pasangan yang Suka Mencari Kesalahan

4. Ketahuilah bahwa kedewasaan itu relatif

ilustrasi pasangan yang saling bertengkar (pexels.com/Vera Arsic)

Kamu harus memandang pasanganmu sebagai orang dewasa, bukan sebagai seorang yang bisa diajar atau diperintah. Tidak seorang pun ingin dimarahi karena bertindak atau mengatakan hal tertentu, terutama jika kamu adalah orang yang lebih tua dan memberikan teguran dengan dalil lebih berpengalaman. Demikian pula jika kamu adalah orang yang lebih muda, hindari menyebut pasanganmu sebagai orang tua atau ungkapan lain yang menyiratkan pandangan mereka terlalu ketinggalan jaman. Usia bukanlah barometer kedewasaan seseorang

5. Identifikasi kepentingan bersama

ilustrasi pasangan berdiskusi (pexels.com/Anna Shvets)

Dalam mengatasi perbedaan usia yang terpaut jauh fokuslah untuk melakukan kegiatan yang kamu berdua minati. Luangkan waktu untuk melakukan hal yang kamu berdua sukai. Bertemu teman satu sama lain dan bersosialisasi dengan teman seusia pasanganmu dapat menjadi hal penting bagi sebuah hubungan. Jelajahi dunia satu sama lain dengan mencoba hal baru, bertemu orang baru, dan lebih terlibat dalam kehidupan satu sama lain 

6. Ciptakan ruang pribadi

ilustrasi ciptakan ruang sendiri (pexels.com/David Bartus)

Ingatlah bahwa keseimbangan itu penting. Luangkan waktumu untukmu sendiri dengan  bertemu teman atau melakukan hobi. Mempertahankan rasa individualitas dalam hubungan sama pentingnya dengan memupuk minat dan pengalaman bersama

7. Komunikasi segala kekhawatiran dengan pasangan

ilustrasi pasangan bahagia (pexels.com/J carter)

Apa pun yang kamu lakukan, jangan biarkan perbedaan usia menjadi penghalang dalam sebuah hubungan. Sebaliknya, komunikasikan kekhawatiran secara terbuka ​​terkait usia atau hal lainnya serta berupaya temukan solusi yang dapat diterima bersama. Sama seperti hubungan lainnya, komunikasi adalah kunci keharmonisan sebuah hubungan

8. Hormati hubungannya

ilustrasi pasangan saling menghormati (pexels.com/Andre Furtado)

Jika kamu berdua sering bertengkar, kemungkinan besar bukan hanya faktor usia yang menjadi penyebabnya. Hubungan emosional, dan fisik yang kuat adalah bagian terpenting dari hubungan tanpa memandang perbedaan usia, jenis kelamin, dan budaya. Yakinlah dengan keputusanmu untuk menjalin hubungan dengan seseorang yang jauh lebih tua atau lebih muda.

Karena bagaimana pun juga, sebuah hubungan berjalan karena adanya komitmen. Berikut merupakan delapan saran untuk kamu yang memiliki hubungan dengan perbedaan usia terpaut jauh. Di sisi lain kamu juga harus tahu bahwa kedewasaan antar pasangan merupakan hal yang penting dalam sebuah hubungan.

Baca Juga: 5 Alasan Mengapa Validasi dari Pasangan Terkadang Dibutuhkan