Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ibu hamil (pexels.com/Matilda Wormwood)

Intinya sih...

  • Depresi prenatal dapat memengaruhi tumbuh kembang janin dan hubungan ibu dengan bayinya setelah lahir.

  • Gangguan kecemasan saat hamil bisa mengganggu kegiatan sehari-hari dan membuat ibu merasa tidak nyaman sepanjang kehamilan.

  • Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD) perlu dikenali dan ditangani secara profesional agar tidak menurunkan kualitas hidup dan kondisi psikologis ibu.

Kehamilan adalah masa penuh perubahan, baik secara fisik maupun emosional. Meski tampak bahagia menantikan kelahiran sang buah hati, banyak ibu hamil yang diam-diam mengalami tekanan mental. 

Oleh karena itu, penting bagi ibu hamil dan orang-orang terdekat untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental sejak dini, agar bisa segera mendapatkan bantuan yang tepat. Berikut lima gangguan kesehatan mental yang kerap terjadi selama masa kehamilan.

1. Depresi prenatal

ilustrasi perempuan depresi (pexels.com/RDNE Stock project)

Depresi prenatal adalah kondisi ketika ibu hamil merasa sedih terus-menerus, kehilangan minat melakukan hal-hal yang biasa disukai, dan merasa tidak berharga. Perubahan hormon selama kehamilan bisa memengaruhi kerja zat kimia di otak yang mengatur suasana hati, sehingga perasaan negatif pun bisa makin memburuk.

Depresi ini juga bisa menyebabkan sulit tidur, hilang nafsu makan, bahkan muncul keinginan untuk menyakiti diri sendiri, lho. Jika tidak ditangani dengan baik, depresi prenatal bisa memengaruhi tumbuh kembang janin dan juga hubungan ibu dengan bayinya setelah lahir.

2. Gangguan kecemasan (Anxiety)

ilustrasi anxiety (pexels.com/Engin Akyurt)

Gangguan kecemasan saat hamil terjadi ketika ibu merasa sangat khawatir, misalnya tentang kesehatan janin, proses persalinan, atau kemampuan merawat bayi nantinya. Rasa cemas ini bisa muncul terus-menerus dan sulit dikendalikan, bahkan tanpa alasan yang jelas, lho!

Jika dibiarkan, kecemasan ini bisa mengganggu kegiatan sehari-hari dan membuat ibu merasa tidak nyaman sepanjang kehamilan. Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan bantuan dari tenaga profesional, agar ibu bisa menjalani kehamilan dengan lebih tenang dan sehat secara emosional.

3. Gangguan Obsesif-Kompulsif (OCD)

ilustrasi OCD (freepik.com/prostooleh)

Selama kehamilan, beberapa ibu mengalami gejala OCD seperti pikiran mengganggu yang tidak diinginkan dan perilaku berulang untuk mengurangi rasa cemas. Misalnya, mereka bisa menjadi sangat terobsesi pada kebersihan atau terus-menerus memeriksa keamanan rumah demi melindungi janin. 

Gangguan ini membuat ibu merasa tidak memiliki kendali atas pikirannya, yang justru memperparah rasa stres. Oleh karena itu, OCD saat hamil perlu dikenali dan ditangani secara profesional agar tidak menurunkan kualitas hidup dan kondisi psikologis ibu.

4. Gangguan panik (Panic Disorder)

ilustrasi panik disorder (pexels.com/SHVETS production)

Gangguan panik saat hamil ditandai dengan serangan rasa takut yang datang tiba-tiba dan sangat kuat, sering tanpa alasan jelas. Gejalanya bisa berupa jantung berdebar, sesak napas, pusing, atau gemetar.

Serangan ini bisa membuat ibu merasa kehilangan kendali dan takut keluar rumah. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari bantuan profesional agar ibu bisa mengelola rasa panik dan menjalani kehamilan dengan lebih tenang.

5. Gangguan Stres Pascatrauma (PTSD)

ilustrasi PTSD (freepik.com/freepik)

PTSD bisa dialami ibu hamil yang pernah mengalami trauma, seperti keguguran, kekerasan, atau persalinan yang menakutkan. Trauma ini bisa muncul lagi lewat mimpi buruk, kilas balik, atau rasa panik yang tiba-tiba.

Selain mengganggu secara mental, PTSD juga bisa memengaruhi kesiapan ibu menghadapi persalinan. Dengan bantuan profesional, trauma bisa dikelola agar ibu merasa lebih aman dan nyaman selama kehamilan.

Kehamilan bukan hanya soal menjaga kesehatan fisik, tetapi juga soal menjaga keseimbangan emosional dan mental. Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala gangguan mental selama kehamilan, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional, ya. 

Dengan dukungan yang tepat, gangguan kesehatan mental yang dialami dapat diatasi dengan cepat. Semoga artikel ini bermanfaat! 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team