ilustrasi berkumpul keluarga mantan (freepik.com/Freepik)
Duda cerai hidup biasanya masih memiliki hubungan dengan mantan istri, terutama jika mereka memiliki anak bersama. Hal ini bisa menjadi tantangan dalam pernikahan baru karena masih ada komunikasi dan urusan yang perlu diselesaikan. Selain itu, hubungan yang kurang baik dengan mantan bisa berpotensi menimbulkan konflik di kemudian hari.
Sebaliknya, duda cerai mati tidak memiliki mantan istri yang masih hidup, tetapi ia mungkin masih menjalin hubungan erat dengan keluarga mendiang pasangannya. Terkadang, keluarga almarhumah sulit menerima pasangan baru dan membandingkannya dengan mendiang istri. Ini bisa menjadi tantangan tersendiri dalam membangun hubungan yang sehat.
ilustrasi bersama anak (pexels.com/Mikhail Nilov)
Dalam kasus duda cerai hidup, ada dokumen resmi perceraian yang menetapkan hak asuh anak, pembagian aset, dan kewajiban lain yang harus dipenuhi. Proses hukum yang belum tuntas bisa berdampak pada pernikahan baru, terutama jika masih ada perselisihan hak asuh atau harta gono-gini.
Sementara itu, duda cerai mati biasanya tidak menghadapi konflik hukum seperti itu, tetapi ia tetap harus bertanggung jawab atas anak-anaknya jika ada. Terkadang, anak-anak yang kehilangan ibu lebih protektif terhadap ayahnya dan sulit menerima kehadiran ibu baru dalam hidup mereka.