6 Tanda Penyakit Klamidia yang Sering Gak Disadari Perempuan, Awas!

- Keputihan gak biasa dan berbau, tanda awal klamidia pada perempuan
- Nyeri saat buang air kecil, mirip infeksi saluran kemih
- Nyeri di bagian bawah perut, bisa menyebar ke rahim dan saluran tuba
Penyakit klamidia adalah salah satu infeksi menular seksual (IMS) yang paling umum, tapi juga paling sering gak terdeteksi. Soalnya, klamidia sering datang tanpa gejala jelas, terutama pada perempuan. Banyak orang baru menyadari kalau mereka terinfeksi setelah muncul komplikasi seperti nyeri panggul atau gangguan kesuburan. Padahal, klamidia bisa disembuhkan total jika ditangani sejak awal.
Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis dan bisa menyerang leher rahim, uretra, hingga rektum. Penularannya bisa terjadi lewat hubungan seks vaginal, oral, maupun anal tanpa pengaman. Kalau kamu aktif secara seksual, penting banget mengenali gejala-gejala awal klamidia agar bisa segera periksa ke dokter. Yuk, simak tanda-tandanya di bawah ini.
1. Keputihan gak biasa dan berbau

Salah satu tanda awal klamidia pada perempuan adalah munculnya keputihan yang berbeda dari biasanya. Keputihan ini bisa lebih kental, berwarna kekuningan atau kehijauan, dan punya bau tak sedap. Kadang disertai rasa gatal atau perih di area kewanitaan.
Keputihan yang berubah ini sering dikira infeksi jamur biasa, padahal bisa jadi tanda infeksi menular seksual. Jika kamu mengalami perubahan drastis pada keputihan, sebaiknya jangan tunda untuk periksa. Pemeriksaan dini bisa mencegah penyebaran infeksi ke organ dalam seperti rahim atau saluran telur.
2. Nyeri saat buang air kecil

Klamidia juga bisa menyebabkan sensasi nyeri atau panas saat buang air kecil, mirip dengan infeksi saluran kemih (ISK). Rasa perih ini terjadi karena bakteri menyerang uretra dan menyebabkan peradangan. Gejala ini sering bikin salah diagnosis karena terlihat seperti ISK biasa.
Kalau kamu merasa nyeri saat berkemih dan gak kunjung membaik meski sudah minum banyak air atau obat ISK, ada baiknya curiga ke arah infeksi klamidia. Segera konsultasi ke dokter agar bisa dilakukan tes laboratorium. Makin cepat terdeteksi, makin cepat pula proses penyembuhannya.
3. Nyeri di bagian bawah perut

Infeksi klamidia yang gak ditangani bisa menyebar ke rahim dan saluran tuba, menyebabkan radang panggul (PID). Salah satu gejala PID adalah nyeri di perut bagian bawah, biasanya tumpul atau terasa seperti ditekan. Nyeri ini bisa muncul terus-menerus atau terasa saat menstruasi dan berhubungan seksual.
Pada beberapa kasus, nyeri ini disertai dengan demam ringan atau rasa mual. Kalau kamu mengalami gejala seperti ini dan punya riwayat seksual aktif, jangan abaikan. Radang panggul akibat klamidia bisa menyebabkan jaringan parut di organ reproduksi dan berdampak pada kesuburan.
4. Pendarahan di luar jadwal menstruasi

Tanda lain yang cukup sering muncul pada perempuan dengan klamidia adalah perdarahan di luar masa haid. Pendarahan ini bisa muncul setelah berhubungan seks atau di waktu-waktu acak, meski jadwal menstruasi belum dekat. Ini biasanya disebabkan oleh infeksi dan peradangan di leher rahim.
Kalau kamu mengalami spotting atau perdarahan tak biasa, jangan langsung anggap remeh. Bisa jadi itu sinyal tubuh kalau ada infeksi serius di area reproduksi. Pemeriksaan pap smear atau swab test bisa membantu mengetahui penyebab pastinya.
5. Keluar cairan abnormal dari penis

Pada pria, klamidia bisa ditandai dengan keluarnya cairan tidak biasa dari ujung penis. Cairan ini biasanya berwarna putih, kekuningan, atau kehijauan, dan bisa disertai bau tak sedap. Meski jumlahnya gak banyak, gejala ini harus diwaspadai.
Banyak pria gak menyadari tanda ini karena cairan muncul hanya di pagi hari atau setelah buang air kecil. Kalau kamu melihat ada perubahan seperti ini, segera periksa ke dokter. Infeksi yang menyebar ke testis atau prostat bisa menyebabkan nyeri kronis bahkan gangguan kesuburan.
6. Nyeri saat berhubungan seksual

Rasa sakit atau tidak nyaman saat berhubungan seksual juga bisa menjadi tanda infeksi klamidia, terutama pada perempuan. Ini bisa terjadi karena adanya peradangan di leher rahim atau organ reproduksi dalam. Nyeri biasanya muncul saat penetrasi dan bisa terasa makin parah seiring berjalannya waktu.
Kalau kamu mengalami gejala ini dan merasa tubuhmu berbeda dari biasanya, jangan ragu untuk bicara ke tenaga medis. Seks seharusnya gak menyakitkan, dan jika ada keluhan seperti ini, bisa jadi ada infeksi yang sedang berkembang di tubuhmu. Pemeriksaan dan pengobatan yang cepat sangat disarankan.
Klamidia sering disebut sebagai "silent infection" karena gejalanya ringan atau bahkan gak terasa. Tapi efek jangka panjangnya bisa sangat serius jika gak ditangani. Jangan ragu untuk melakukan tes penyakit menular seksual secara berkala, terutama jika kamu aktif secara seksual. Ingat, kesehatan seksual adalah bagian penting dari kesehatan tubuh secara keseluruhan dan kamu berhak mendapatkan perlindungan dan perawatan yang layak.