8 Cara Mengatasi dan Menghindari Efek Samping dari Waxing

Bercukur jadi lebih aman

Waxing merupakan salah satu dari banyak jenis cara untuk menghilangkan rambut dari beberapa bagian tubuh baik itu melalui pencukuran tradisional, produk untuk menghilangkan rambut hingga dicabut.

Namun kegiatan menghilangkan rambut di beberapa bagian tubuh ini juga memiliki efek samping terutama pada kulit. Efek samping dari waxing tidak selalu berupa rambut rontok, ia juga terkadang meninggalkan bekas disertai dengan kemerahan, timbul jerawat, rambut tumbuh ke dalam, dan masih banyak lagi.

Sebenarnya efek samping waxing bisa dihindari ataupun dikurangi dengan mengetahui cara yang benar dan direkomendasikan oleh ahli. Berikut ini beberapa cara mengatasi dan menghindari efek samping dari waxing, cek yuk!

1. Jerawat

8 Cara Mengatasi dan Menghindari Efek Samping dari Waxingilustrasi membersihkan betis (pexels.com/anntarazevich)

Efek samping dari waxing salah satunya adalah timbulnya jerawat. Mengapa terjadi? Karena menghilangkan rambut dengan waxing dapat menyebabkan pori-pori terbuka sehingga mudah terinfeksi bakteri. Sebaiknya sebelum dan sesudah waxing disarankan untuk menjaga kebersihan kulit.

Cara mengobatinya adalah dengan membersihkan kulit pasca waxing, dengan pembersih berbusa yang lembut untuk menghilangkan bakteri melalui folikel. Untuk pencegahannya, sebelum melakukan waxing, disarankan untuk mempersiapkan kulit sejak awal itu penting. Pastikan untuk melakukan eksfoliasi pada bagian kulit yang hendak dicukur.

Menggunakan sabun mandi dengan bahan pengelupas seperti asam salisilat dapat mencegah dan juga mengobati jerawat. Hindari memencet jerawat dan kenakan pakaian longgar agar tidak mengiritasi kulit.

2. Rambut tumbuh ke dalam

8 Cara Mengatasi dan Menghindari Efek Samping dari Waxingilustrasi wanita memijat paha (pexels.com/sorashimazaki)

Rambut tumbuh ke dalam dapat muncul setelah membersihkan rambut dengan melakukan pencabutan rambut. Kadang-kadang setelah rambut dihilangkan, ia tumbuh kembali ke bawah bukannya ke atas dan tidak merusak permukaan kulit. Biasanya, ini lebih sering terjadi di daerah di mana rambut lebih tebal seperti ketiak. 

Cara mengatasinya adalah dengan mempersiapkan kulit dengan benar dan merawatnya setelah rambut dicabut, ini dapat menghindari benjolan yang mengganggu. Untuk merawat rambut yang tumbuh ke dalam, disarankan untuk melakukan eksfoliasi  24–48 jam sebelum dan sesudah waxing dan melanjutkannya tiga kali seminggu.

3. Kemerahan dan peradangan

8 Cara Mengatasi dan Menghindari Efek Samping dari Waxingilustrasi wanita memakai lotion (pexels.com/olly)

Kemerahan dan peradangan bukan lagi hal baru yang terjadi ketika bercukur, terutama jika menghilangkan rambut tebal atau memiliki kulit sensitif. Panas waxing terkadang akan menyebabkan kemerahan dan peradangan yang menyebabkan pembuluh darah melebar dan lebih banyak darah mengalir ke area yang sedang di-wax.

Meskipun mungkin tidak dapat sepenuhnya dihindari, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemerahan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan serum berbahan dasar lidah buaya untuk menenangkan kulit dan menenangkan peradangan atau kemerahan pasca waxing.

Jika area yang telah di-wax ditutupi oleh pakaian, pilihlah pakaian yang longgar dan nyaman karena gesekan hanya akan semakin mengiritasi area kulit yang sudah parah.

Baca Juga: 5 Efek Samping Mencuci Muka dengan Sabun Mandi, Awas Wajah Kering!

4. Nyeri

8 Cara Mengatasi dan Menghindari Efek Samping dari Waxingilustrasi wanita bercukur (pexels.com/karolinagrabowska)

Rasa sakit mungkin hanya muncul saat rambut dicabut, tetapi bisa sulit diatasi apalagi bila terjadi di area yang sensitif. Rasa tidak nyaman dari mencabut rambut seharusnya hanya sebentar dan dapat ditoleransi, apalagi di bawah perawatan seorang profesional.

Nyeri bisa disebabkan oleh kerusakan otot yang seringkali terjadi karena kita menahan otot dengan kencang dan menggunakan gerakan cepat untuk menarik waxing dari kulit. Cara mengatasi rasa nyeri ini bisa dengan mencoba meminimalkan rasa sakit dengan mengonsumsi ibuprofen, mengenakan pakaian longgar, dan menghindari produk tertentu.

Mengonsumsi ibuprofen sebelum waxing akan mengurangi peradangan dan membantu meringankan rasa sakit selama dan sesudahnya, juga pastukan untuk mengenakan pakaian longgar untuk mencegah lebih banyak iritasi di area yang telah di waxing.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

5. Perubahan warna kulit

8 Cara Mengatasi dan Menghindari Efek Samping dari Waxingilustrasi membersihkan kaki (pexels.com/karolinagrabowska)

Perubahan warna kulit bisa saja terjadi setelah waxing, kulit terlihat lebih gelap atau seperti terbentuk bintik matahari. Jika ini terjadi, mungkin saja kamu mengalami peningkatan pigmentasi kulit. Perubahan warna kulit ini disebut hiperpigmentasi pasca inflamasi. Hal ini dapat disebabkan oleh kehangatan waxing atau penarikan rambut. 

Cara mengatasinya adalah dengan membiarkan rambut tumbuh kembali dan menemui dokter kulit sebelum mencoba melakukan waxing atau mencukur area tersebut untuk kedua kalinya. Dokter bisa merekomendasikan penggunaan produk dengan bahan yang mengatasi hiperpigmentasi.

Hiperpigmentasi pasca inflamasi membutuhkan kesabaran dan waktu untuk diobati. Produk dengan hidrokuinon dapat membantu hiperpigmentasi. Niacinamide dan asam mandelic juga merupakan bahan yang baik untuk membantu memudarkan hiperpigmentasi, namun harus dalam arahan ahli.

6. Kulit terbakar

8 Cara Mengatasi dan Menghindari Efek Samping dari Waxingilustrasi wanita bercukur (pexels.com/karolinagrabowska)

Jika waxing benar-benar sakit, kulit jadi sangat merah, dan terlihat seperti terbakar dan tergores, ini adalah masalah. Kulit yang terbakar dan hilang dapat disebabkan oleh alat cukur yang digunakan terlalu panas untuk kulit. Kulit yang hilang juga dapat terjadi jika area yang sama di-wax berulang kali.

Secara alami, masalah khusus ini cenderung lebih sering terjadi pada waxing di rumah daripada pada profesional. Saat berhadapan dengan kulit, selalu ada kemungkinan interaksi dengan obat yang dikonsumsi atau produk perawatan kulit yang digunakan.

Jika menggunakan krim retinol atau minum obat, kulit bisa menjadi lebih tipis dan mudah terangkat saat waxing. Pastikan selalu memberi tahu terapis obat dan krim apa yang sedang digunakan sebelum me-waxing area tertentu.

Penting untuk mengetahui kapan perlu mengambil tindakan pencegahan ekstra, dan jika mungkin, perlu menghindari waxing di zona tertentu. Untuk merawat area yang terbakar, penting untuk mengoleskan krim antiseptik seperti Neosporin secara merata selama beberapa hari ke depan dan untuk menghindari panas sampai area yang terkena sembuh.

7. Memar

8 Cara Mengatasi dan Menghindari Efek Samping dari Waxingilustrasi wanita bercukur (pexels.com/sorashimazaki)

Kulit tertarik dan terjadi memar pada kulit sensitif adalah normal, asal tidak sampai menghitam dan membiru setelah waxing. Biasanya kulit sensitif bila di-waxing dapat menyebabkan pendarahan subkutan, yaitu pendarahan di bawah kulit yang menyebabkan memar.

Jika memar terjadi dari hasil waxing sendiri di rumah, bersikaplah lebih lembut ketika ingin waxing berikutnya agar tak terjadi memar. Jika mengalami memar setelah servis wax profesional, jangan kembali ke tempat tersebut, ini akan sangat merugikan.

Sayangnya, untuk mengatasi memar agak sulit dan tidak mudah disembuhkan. Pertimbangkan untuk mengonsumsi ibuprofen supaya rasa sakit berkurang, atau cobalah mengompres dingin pada kulit yang memar. Namun, jika memar tidak memudar atau semakin parah selama beberapa hari, segeralah pergi ke profesional medis untuk mendapatkan bantuan.

8. Benjolan

8 Cara Mengatasi dan Menghindari Efek Samping dari Waxingilustrasi wanita bercukur (pexels.com/karolinagrabowska)

Benjolan bisa saja timbul segera setelah waxing  dan benjolan yang timbul sering disebabkan karena reaksi tubuh kita terhadap folikel rambut yang di-wax dan stres yang terjadi pada kulit.

Cara mengatasi benjolan tersebut memerlukan perawatan yang tergantung pada tingkat keparahannya. Benjolan yang muncul tanpa kemerahan biasanya bertahan selama dua hari dan menghilang, jadi tidak perlu khawatir untuk merawatnya. Namun, jika mengalami nyeri akibat benjolan tersebut, disarankan untuk menggunakan dua obat topikal, namun lanjutkan dengan hati-hati saat menggunakan pelembab.

Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan kompres dingin untuk menenangkan kulit. Mengoleskan krim kortison topikal adalah cara yang baik untuk mengurangi peradangan. Pastikan pelembap yang digunakan sesudahnya tidak mengandung pewangi karena ini dapat mengiritasi kulit.

Pastikan untuk mendapatkan pengobatan yang tepat untuk mengatasi berbagai efek samping dari waxing. Bila tak kunjung mereda, segera kunjungi dokter yang ahli di bidangnya untuk mendapatkan perawatan yang lebih kompleks.

Baca Juga: 5 Rekomendasi Eyelash Serum yang Bikin Bulu Mata Lentik saat Lebaran

Shasya Khairana Photo Community Writer Shasya Khairana

expecto patronum

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya