5 Ciri-ciri Mobil Bekas yang Tidak Layak Dibeli, Bikin Kantong Jebol

Membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan cerdas jika kamu ingin memiliki kendaraan tanpa harus menguras kantong terlalu dalam. Namun, tidak semua mobil bekas layak untuk dibeli. Beberapa di antaranya justru bisa menjadi beban karena kondisi tersembunyi yang sulit dikenali oleh pembeli awam. Itulah sebabnya penting untuk mengetahui tanda-tanda mobil bekas yang sebaiknya dihindari, agar kamu tidak menyesal di kemudian hari.
Mobil bekas yang tidak layak pakai umumnya menunjukkan gejala-gejala yang jika diamati dengan cermat, bisa dideteksi sejak awal.
Namun, karena tampilannya sering kali dirapikan sedemikian rupa, banyak orang terkecoh oleh tampilan luar yang mengkilap, padahal dalamnya penuh masalah. Berikut adalah lima ciri mobil bekas yang sebaiknya tidak kamu beli.
1. Kerangka dan sasis mengalami kerusakan parah
Salah satu indikator utama mobil bekas yang tidak layak dibeli adalah jika kerangka atau sasisnya pernah mengalami kerusakan berat, seperti akibat tabrakan besar atau kecelakaan lalu lintas.
Meskipun sudah diperbaiki, struktur kerangka yang pernah bengkok akan memengaruhi kestabilan dan keamanan mobil saat dikendarai. Hal ini tentu berisiko bagi keselamatan penumpang.
Sayangnya, kerusakan kerangka tidak selalu terlihat dari luar. Oleh karena itu, sangat disarankan untuk membawa teknisi profesional saat mengecek mobil bekas, terutama untuk memeriksa bagian kolong dan sasis.
Jika terlihat ada bekas las, pengelasan ulang, atau bekas perbaikan berat di bagian rangka, sebaiknya hindari mobil tersebut karena bisa jadi mobil pernah mengalami kecelakaan serius.
2. Mobil sering mogok
Mesin adalah jantung dari sebuah mobil. Jika saat test drive kamu merasakan suara mesin yang kasar, getaran tidak normal, atau respons gas yang lambat, maka itu tanda bahwa mesin sudah tidak dalam kondisi prima.
Mesin yang sudah pernah turun mesin atau terlalu sering diperbaiki juga berisiko tinggi menyebabkan masalah di kemudian hari.
Mobil bekas yang sering mogok atau susah dinyalakan menunjukkan adanya masalah serius pada sistem pembakaran, aki, atau kelistrikan. Biaya perbaikan mesin bisa sangat mahal, bahkan bisa melebihi harga mobil itu sendiri.
Oleh sebab itu, jangan hanya fokus pada bodi luar yang mulus, tetapi pastikan kondisi mesin benar-benar sehat sebelum membeli mobil bekas.
3. Mobil pernah terendam banjir
Mobil bekas yang pernah terendam banjir sering dijual kembali setelah dibersihkan dan diperbaiki seadanya. Namun, kerusakan akibat air bisa bersifat jangka panjang, terutama pada sistem kelistrikan, interior, dan bagian bawah kendaraan.
Salah satu tanda mobil bekas banjir adalah bau lembap yang tidak hilang-hilang, serta karpet atau jok yang tampak diganti baru secara tidak merata.
Ciri lainnya adalah karat yang muncul di bagian tersembunyi, seperti di bawah jok, pedal, atau rel tempat duduk. Periksa juga fungsi-fungsi elektronik seperti power window, AC, dan audio. Jika banyak yang tidak berfungsi normal atau terlihat seperti dipaksakan, besar kemungkinan mobil pernah terendam banjir. Hindari jenis mobil seperti ini, karena biayanya akan jauh lebih besar dari manfaatnya.
4. Mobil tidak pernah diservis secara berkala
Mobil yang dirawat dengan baik biasanya memiliki buku servis atau riwayat perawatan rutin dari bengkel resmi.
Jika penjual tidak bisa menunjukkan catatan servis, itu bisa menjadi tanda bahwa mobil tersebut tidak pernah mendapat perawatan rutin. Hal ini tentunya berisiko karena kita tidak tahu apa saja yang pernah rusak atau diperbaiki.
Selain itu, mobil yang tidak pernah diservis secara berkala kemungkinan besar mengalami keausan di banyak bagian, dari oli mesin yang sudah lama tidak diganti hingga sistem rem yang tidak pernah dicek.
Jika kamu tidak yakin dengan riwayat servisnya, lebih baik cari pilihan lain yang lebih transparan. Riwayat perawatan yang jelas menjadi jaminan umur mobil yang lebih panjang dan performa yang stabil.
5. Bermasalah secara legalitas
Satu hal yang paling krusial dalam membeli mobil bekas adalah kelengkapan dokumen. Jangan pernah tergiur dengan harga murah jika surat-surat kendaraan seperti BPKB, STNK, atau faktur pembelian tidak tersedia atau bermasalah. Mobil tanpa dokumen resmi bisa saja hasil curian, sitaan, atau terlibat dalam kasus hukum lainnya.
Pastikan nomor rangka dan nomor mesin cocok dengan yang tertera di STNK dan BPKB. Jika ada kejanggalan atau dokumen terlihat seperti salinan yang dipalsukan, segera urungkan niat membeli. Mobil yang secara legal bermasalah bisa merugikan kamu dalam jangka panjang, bahkan berpotensi disita oleh pihak berwenang. Lebih baik membayar sedikit lebih mahal tapi legal, daripada bermasalah di kemudian hari.
Membeli mobil bekas memang bisa jadi keputusan cerdas, asalkan dilakukan dengan penuh kehati-hatian. Jangan sampai kamu tertipu oleh tampilan luar yang menarik, karena kondisi sebenarnya bisa saja menyimpan banyak kerusakan tersembunyi. Lebih baik meluangkan waktu untuk melakukan pengecekan menyeluruh dan membawa ahli jika perlu.