Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi deretan motor matic (pexels.com/Jepret Pret)

Beli motor matic bekas bisa jadi solusi hemat buat kamu yang butuh kendaraan cepat tanpa harus keluar duit besar. Tapi jangan asal ambil! Salah-salah, kamu malah dapat motor yang lebih banyak nginep di bengkel daripada dipakai di jalan. Banyak orang tergiur harga murah, padahal kondisi motor sudah gak layak.

Supaya gak ketipu dan bisa dapet motor bekas yang masih oke, kamu perlu tahu trik-trik cerdasnya. Berikut ini tujuh tips jitu buat kamu yang mau beli motor matic bekas, biar gak zonk dan malah rugi di kemudian hari.

1. Cek kondisi fisik motor secara menyeluruh

Ilustrasi pria memeriksa sepeda motor (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Langkah pertama yang wajib kamu lakukan adalah cek kondisi fisik motor secara detail. Lihat dari bodi motor, apakah ada goresan parah, retakan, atau bekas tabrakan. Motor bekas yang masih bagus biasanya bodinya mulus atau hanya ada lecet-lecet kecil yang wajar karena pemakaian. Periksa juga rangka atau sasis motor, pastikan gak ada karat atau bekas las yang mencurigakan.

Jangan lupa perhatikan juga bagian kaki-kaki seperti velg dan suspensi. Coba goyangkan motor ke kiri dan kanan, apakah terasa kocak atau gak stabil. Kalau iya, itu bisa jadi tanda kalau motor pernah jatuh atau ada bagian yang aus dan harus diganti.

2. Periksa mesin saat kondisi dingin

Ilustrasi memeriksa mesin sepeda motor (pexels.com/cottonbro studio)

Kalau mau tahu kondisi asli mesin motor, periksalah saat mesin dalam keadaan dingin alias belum dipanaskan. Mesin yang bagus biasanya langsung menyala dalam satu atau dua kali starter, tanpa suara kasar atau bunyi aneh. Kalau terdengar suara seperti 'kletek-kletek' atau getaran berlebihan, itu bisa jadi tanda mesin sudah aus.

Coba juga tarik gas perlahan dan dengarkan suara mesin. Motor matic yang sehat suaranya halus dan stabil, gak tersendat atau brebet. Kalau kamu gak terlalu paham soal mesin, ajak teman yang ngerti otomotif atau montir kepercayaan buat bantu ngecek.

3. Pastikan kelistrikan berfungsi normal

Ilustrasi speedometer (pexels.com/ Sylwester Ficek)

Motor matic zaman sekarang sangat bergantung pada sistem kelistrikan. Jadi kamu wajib tes semua fitur yang berkaitan dengan listrik. Nyalakan lampu depan, lampu rem, klakson, dan indikator di speedometer. Pastikan semuanya menyala normal tanpa delay atau redup.

Cek juga kondisi aki motor. Kalau suara starter lemah atau lampu cepat redup saat motor dihidupkan, bisa jadi aki sudah soak dan kamu harus keluar biaya tambahan buat ganti. Kelistrikan yang bermasalah juga bisa jadi tanda ada korsleting atau komponen elektronik lain yang rusak.

4. Teliti surat-surat dan legalitas motor

Ilustrasi BPKB sepeda motor (pexels.com/JawaPos)

Jangan cuma fokus ke fisik motor, tapi pastikan juga surat-suratnya lengkap dan legal. Tanyakan ke penjual apakah motor punya BPKB dan STNK asli, bukan fotokopi. Cocokkan nomor rangka dan nomor mesin yang tertera di dokumen dengan yang ada di motor. Kalau ada perbedaan, itu bisa jadi motor hasil curian atau pernah ganti mesin tanpa prosedur resmi.

Cek juga status pajak kendaraan. Motor yang pajaknya mati bertahun-tahun bisa bikin kamu keluar biaya besar untuk mengurusnya. Kalau memungkinkan, minta penjual buat bantu proses balik nama agar kamu gak ribet di kemudian hari.

5. Lakukan test ride untuk merasakan performa asli

Ilustrasi mengendarai sepeda motor (pexels.com/Khoa Võ)

Test ride alias coba langsung motor adalah tahap penting sebelum beli. Jangan langsung percaya sama omongan penjual atau kondisi motor saat diam. Dengan test ride, kamu bisa rasakan sendiri apakah motor nyaman dipakai, responsif saat gas ditarik, dan rem bekerja dengan baik.

Perhatikan apakah motor terasa getar saat kecepatan tinggi, atau ada hentakan aneh saat akselerasi. Pastikan juga motor gak langsung mati saat idle alias saat berhenti. Ini bisa jadi tanda sistem idle atau injeksi ada masalah. Kalau kamu merasa motor gak enak dipakai, sebaiknya cari yang lain.

6. Cek riwayat servis atau perawatan motor

Ilustrasi servis sepeda motor (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Motor bekas yang dirawat dengan baik biasanya punya buku servis atau segaknya ada catatan perawatan dari bengkel. Tanyakan ke penjual, apakah motor rutin diservis di bengkel resmi atau gak. Kalau iya, biasanya kondisi motor lebih terjamin karena penggantian spare part dilakukan sesuai standar pabrikan.

Kalau gak ada catatan servis, kamu bisa tanya soal kapan terakhir ganti oli, kampas rem, CVT, dan busi. Jangan sampai kamu dapat motor yang langsung minta servis besar setelah dibeli. Riwayat servis yang jelas bisa bantu kamu prediksi berapa biaya tambahan yang mungkin perlu kamu keluarkan setelah beli.

7. Bandingkan harga pasar dan jangan tergiur yang terlalu murah

Ilustrasi mengecek harga pasar (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Sebelum deal harga, luangkan waktu buat riset harga pasar motor yang kamu incar. Cek di situs jual beli online, forum otomotif, atau dealer motor bekas. Dengan begitu, kamu bisa tahu harga wajar di pasaran dan gak gampang ditipu.

Hindari motor yang harganya jauh di bawah standar pasar. Harga murah bisa jadi jebakan, karena ada kerusakan tersembunyi yang belum kamu ketahui. Kalau kamu merasa harganya gak masuk akal, lebih baik cari opsi lain daripada ambil risiko besar.

Beli motor matic bekas memang bisa jadi pilihan hemat, tapi tetap perlu kehati-hatian dan ketelitian. Jangan hanya tergiur harga murah tanpa cek kondisi dan legalitasnya. Motor matic yang sehat dan terawat bisa kamu pakai bertahun-tahun tanpa masalah, bahkan bisa jadi aset kalau nanti mau dijual lagi.

Ingat, beli motor bekas itu ibarat investasi. Kalau salah pilih, kamu malah rugi waktu, tenaga, dan uang. Tapi kalau kamu ikuti tips di atas, peluang untuk dapat motor bekas berkualitas tinggi akan jauh lebih besar. Jadi, jangan malas buat riset dan periksa semua aspek sebelum beli, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team