Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG_20250926_215547.jpg
Mobil listrik BYD ATTO 1. (IDN Times/Dhana Kencana)

Intinya sih...

  • BYD ATTO 1 diuji di jalur Semarang, Boyolali, dan Salatiga

  • Mobil listrik ini unggulkan performa dan efisiensi energi

  • ATTO 1 dilengkapi fitur modern dan keselamatan pengguna

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Semarang, IDN Times – Persaingan mobil listrik di Indonesia makin ketat. Tidak hanya soal harga yang kini makin terjangkau, performa nyata kendaraan di jalan juga menjadi sorotan konsumen.

BYD Motor Indonesia menjawab tantangan itu melalui BYD ATTO 1, mobil berjenis city car listrik yang baru saja diluncurkan di Jawa Tengah dan langsung diuji di berbagai medan.

1. Uji kekuatan di jalur Semarang, Boyolali, dan Salatiga

Mobil listrik BYD ATTO 1. (IDN Times/Dhana Kencana)

Tes berkendara (test drive) BYD ATTO 1 menempuh rute lebih dari 187 kilometer (km). Perjalanan dimulai dari pusat Kota Semarang, melintasi kawasan ikonik Simpang Lima menuju jalan menanjak Gombel, hingga gerbang Tol Banyumanik.

Mobil kemudian diuji di jalan tol Semarang–Salatiga, jalur pedesaan, hingga tanjakan curam di kawasan Selo, Boyolali, sebelum akhirnya kembali ke Semarang melalui Kota Salatiga.

Hasilnya, torsi instan motor listrik ATTO 1 membuat tanjakan panjang dilibas dengan mulus. Fitur regenerative braking juga bekerja optimal saat melewati turunan curam, menjaga efisiensi energi sekaligus keamanan pengendara.

"Tanjakan tidak perlu gonta-ganti persneling, tinggal tancap gas terus saja di tanjakan di lereng Gunung Merbabu," kata salah satu peserta tes berkendara, Haryanto, Kamis (25/9/2025).

Bahkan, selama perjalanan sejauh 187 km dapat ditempuh tanpa pengisian ulang. Malah, kapasitas baterai masih tersisa lebih dari 30 persen.

2. Unggulkan performa dan efisiensi energi

Head of Product BYD Motor Indonesia, Bobby Bharata. (IDN Times/Dhana Kencana)

Head of Product BYD Motor Indonesia, Bobby Bharata mengatakan, dengan pengalaman berkendara ATTO 1 di rute Semarang–Boyolali–Salatiga, pihaknya ingin menunjukkan bahwa efisiensi energi, biaya, dan waktu bisa berjalan beriringan tanpa mengorbankan kenyamanan dan performa mobil.

“Fitur regenerative braking ikut memulihkan energi saat deselerasi sehingga efisiensi keseluruhan meningkat,” ujar Bobby.

Untuk diketahui, BYD ATTO 1 terdapat dalam dua varian. Yakni Dynamic dengan kapasitas baterai 30,08 kWh dan jarak tempuh hingga 300 km dan Premium dengan baterai 38,88 kWh dan jarak tempuh hingga 380 km.

Secara biaya, lanjut Bobby, BYD mengeklaim mobil ATTO 1 mampu menghemat operasional hingga 40 persen jika diisi di SPKLU, dan lebih dari 60 persen jika menggunakan home charging. Lebih dari itu, biaya perawatan lebih rendah karena tidak memerlukan penggantian oli mesin, busi, maupun komponen khas mobil bensin atau berbahan bakar minyak.

3. Fitur modern dan keselamatan pengguna

Mobil listrik BYD ATTO 1. (IDN Times/Dhana Kencana)

ATTO 1 dibanderol seharga Rp209 juta (Dynamic) dan Rp249 juta (Premium) on the road (OTR) Semarang. Bobby menyebutkan, harga tersebut kompetitif untuk pasar city car sekaligus tetap mempertahankan nilai jual kembali.

Ia menambahkan, sebagai city car modern, BYD ATTO 1 dilengkapi teknologi yang tidak tersedia di kelas mobil LCGC pada umumnya. Pengguna dapat membuka dan menyalakan mobil melalui FOB Key, NFC Card, hingga aplikasi smartphone. Interiornya juga menawarkan layar sentuh 10,1 inci dengan dukungan Apple CarPlay dan Android Auto, panel instrumen digital 7 inci, serta voice command untuk pengaturan AC.

Pada varian Premium, terdapat kursi elektrik, setir kulit, wireless charging, dan enam airbag. Dari sisi keselamatan, mobil tersebut dibekali ABS, EBD, kontrol stabilitas elektronik, dan Tire Pressure Monitoring System (TPMS).

“Selain efisiensi baterai, ATTO 1 menawarkan handling ringan dan interior luas, sehingga cocok untuk mobilitas perkotaan,” aku Bobby.

Untuk diketahui, pertumbuhan kendaraan listrik di Indonesia meningkat. Bobby menuturkan, pangsa pasar EV nasional yang hanya 2--3 persen pada 2023 kini telah menembus lebih dari 10 persen pada Agustus 2025.

Editorial Team