Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

11 Pasar Kota Semarang Dirazia, Beras Sofia dan Fortune Diuji Lab

IMG_20250715_105001.jpg
Sejumlah warga membeli beras di Toko Unggul Pasar Dargo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Hasil uji laboratorium keluar beberapa hari lagi, beras Sofia dan Fortune diuji lab di sebelas pasar Kota Semarang
  • Beras yang diumumkan Mentan tidak ada di pasaran, berbagai merek beras juga ditemukan dan diperiksa oleh Disperindag Jateng
  • Enam lokasi penjualan beras di Kudus juga diperiksa, hasil uji menunjukkan kadar patahan beras masih sesuai standar premium

Semarang, IDN Times - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah menggelar sidak gabungan ke sebelas pasar tradisional Kota Semarang untuk menelisik keberadaan beras yang diduga dioplos. 

Hasil pemeriksaan di pasar tersebut ditemukan dua kemasan beras premium yang perlu diuji laboratorium di Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang (BPSMB) Majapahit Semarang. 

"Dua merek (beras) yang ditemukan dari Karangayu Semarang. Yaitu beras Sofia dan beras Fortune. Dari cek visual melihat langsung kadar beras patahannya masih kriteria aman. Tetapi ini juga perlu diuji lab di BPSMB Majapahit," tutur Kabid Standarisasi dan Perlindungan Konsumen BPK Disperindag Jateng, Devita Ayu Mirandati kepada wartawan di ruang kerjanya, lantai empat Disperindag Jateng Jalan Pahlawan, Semarang, Selasa (22/7/2025). 

 

1. Hasil uji laboratorium keluar beberapa hari lagi

IMG_20250715_104943.jpg
Sejumlah karung beras beragam merek dijajakan pedagang Pasar Dargo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Devi, begitu ia akrab disapa, menerangkan kesebelas pasar yang disidak seperti Pasar Johar, Pasar Bulu, Pasar Peterongan, Pasar Karangayu, Pasar Banyumanik dan sejumlah pasar lainnya.

Devi menjelaskan beras lainnya yang diproduksi PT Wilmar juga beberapa kali ditemukan. Namun secara fisik masih memenuhi standar kelayakan pangan. 

Untuk beras Sofia dan Fortune yang diuji laboratorium, katanya kemungkinan hasilnya muncul dua hari lagi. "Mudah-mudahan hasilnya keluar dua hari lagi," akunya. 

2. Beras yang diumumkan Mentan tidak ada di pasaran

Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga optimal melalui serangkaian langkah pengawasan ketat di gudang. (dok. Bulog)
Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga optimal melalui serangkaian langkah pengawasan ketat di gudang. (dok. Bulog)

Kendati demikian untuk sejumlah merek beras yang diumumkan Mentan Andi Amran Sulaiman, saat ditelusuri di Jawa Tengah keberadaannya sudah tidak ada. 

"Di pasaran sudah tidak ada. Beberapa saya cek sudah kosong persediaannya. Mungkin sudah ditindaklanjuti sama Satgas Pangan dari Polda Jateng," tambahnya. 

3. Enam lokasi penjualan beras di Kudus juga diperiksa

Gudang beras bulog di Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)
Gudang beras bulog di Aceh. (IDN Times/Muhammad Saifullah)

Di samping itu, penelusuran juga dikerjakan Disperindag Jateng dan Disperindag kabupaten/kota di tiga kabupaten lainnya antara lain Kabupaten Kudus, Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Semarang. 

Di Kudus, pihaknya mengawasi dan memeriksa enam titik penjualan beras. Yaitu dua agen distributor, pasar induk dan sisanya menyasar Alfamidi. 

"Berdasarkan informasi yang diterima begitu ada temuan di Kudus mereka langsung melakukan pengawasan di enam titik. Ada dua dua agen distributor, pasar induk dan supermarket. Diambil dua sampel beras Sania di Alfamidi dan diuji di laboratorium Bulog Toroh," terangnya.

4. Beras oplosan tidak ada di tiga kabupaten

Gudang penyimpanan beras milik Bulog Jabar. IDN Times/Istimewa
Gudang penyimpanan beras milik Bulog Jabar. IDN Times/Istimewa

Hasil uji pun menunjukkan kalau kadar patahan beras Sania yang dijual di Alfamidi Kudus sekitar 8,4 persen atau di bawah ambang batas patahan beras premium yakni 15 persen. 

Lalu beras sentra pulen yang ditemukan di Kudus juga masih sesuai standar beras premium. 

Diperoleh hasil beras yang diujikan dengan kadar beras patahan masih dalam kriteria beras premium. Yakni patahan berasnya 8,4 persen atau di bawah 15 persen. Kemudian beras sentra pulen patahnya masih 10,11 persen," akunya. 

Atas dasar temuan di lapangan pihaknya mengklaim beras premium yang beredar di Kudus masih aman dikonsumsi. Di Kabupaten Semarang dan Grobogan juga tidak ditemukan beras yang diduga dioplos. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
Dhana Kencana
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us